Berita Viral
Aktivitas Usman Sebelum Banting Awan hingga Tewas, Main Gitar Sambil Lihat Anaknya Ditegur Tetangga
Terungkap aktivitas ayah di Jakarta Utara bernama Usman yang membanting anaknya bernama Awan hingga meninggal.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Penganiayaan yang menimpa bocah berinisial K alias Awan (11) hingga tewas di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara masih jadi sorotan publik.
Diketahui, Awan tewas dibanting oleh ayah kandungnya bernama, Usman (44).
Orang-orang terdekat begitu terpukul atas meninggalnya Awan.
Apalagi korban dikenal sebagai anak yang baik dan mau bekerja keras membantu perekonomian keluarganya.
Terbaru, tetangga yang sempat menegur Awan sebelum bocah malang itu dibanting oleh sang ayah pun buka suara.
Baca juga: Kakak Awan Sempat Ketemu Usman di Penjara, Ayah Tanyakan Ini, Terbongkar Tabiatnya ke Anak-anaknya

Wanita bernama Dina yang merupakan ibu dari anak yang ditabrak awak pakai sepeda mengaku tak pernah sekali pun mengomel kepada ayah Awan, Usman (44).
Dina menyayangkan, berita simpang siur yang tak benar terkait kronologi sebelum Usman emosi lalu membanting Awan hingga tewas.
Dikutip dari Youtube Pratiwi Noviyanthi, Dina kemudian mengungkap kejadian beberapa menit sebelum Usman emosi.
Saat itu, Dina di depan rumahnya melihat Awan sedang bermain sepeda dengan kecepatan tinggi.
Dina juga melihat Awan bermain sepeda dengan membalikan setir.
"Saya di luar posisinya lagi nyuapin anak saya, Awan naik sepeda kenceng posisi setirnya di balik kemungkinan gak seimbang,"
"Anak saya sudah pinggir, pinggir sekali, malah nabrak pintu. Anak saya usianya 4 tahun," kata Dina.

Tak lama kemudian Awan tak sengaja menabrak putra Dina sampai menangis.
Refleks, Dina pun menegur Awan supaya bermain sepeda dengan hati-hati.
Saat itu Dina menyebut Usman melihat dirinya menegur Awan, tetapi hanya asyik main gitar.
Dina membantah ngomel ke Usman atas tindakan Awan. Justru Dina hanya menegur Awan.
"Gak ada panggil Pak Usman, saya gak pernah ngucapin satu kata pun ke Pak Usman,"
"Gak ada saya tunjuk-tunjuk Pak Usman, dia masih asyik main gitar ada kali jeda 10 menit dari saya tegur Awan," ucap Dina.
Baca juga: Hidup Pas-pasan, Ibu Awan Numpang Makan di Rumah Ortu, Pulang ke Rumah Anak Tewas Dibanting Suami
Setelah itu Dina mengatakan Usman masuk ke rumahnya untuk menyimpan gitar.
Dina tak tahu ternyata Usman saat itu mencari Awan.
"Kejadian lah itu (Awan dibanting), saya gak lihat itu tapi kan ada CCTV,"
"Saya posisinya hanya menegur Awan ya," jelas Dina.
Awan masih sadar setelah dibanting
Ilham, anak pertama Usman memberikan kesaksian setelah ayahnya membanting sang adik.
Mulanya Ilham mengaku tak melihat secara langsung proses Usman membanting adiknya.
"Tapi pas lagi korban masuk (ke rumah) bercecerah darah saya lihat," katanya.
Ilham melihat adiknya setelah dibanting masih dalam kondisi sadar.
Ilham pun langsung memberikan pertolongan pertama berupa membersihkan luka dari tubuh Awan.
Namun Ilham sadar adiknya butuh perawatan medis.

Dia pun akhirnya meminta sang ayah membawa Awan ke rumah sakit.
Ilham sempat meminta penjelasan soal yang terjadi kepada adiknya.
Namun Usman berdalih, apa yang dilakukannya merupakan ketidaksengajaan.
"Gak sengaja katanya, ngomongnya jatoh sama saya," tutur Ilham.
"Saya sempet bersihin darah adik saya, tapi malah makin banyak.
Akhirnya saya minta buat dibawa ke rumah sakit aja," sambungnya.
Alasan ibu Awan Tak Bantu Anaknya
Sementara itu, Halimah tak mampu menahan kesedihan saat tahu anak ketiganya itu meninggal akibat dibanting oleh suaminya.
Publik pun dibuat penasaran mengapa Halimah tak menolong korban saat dianiaya oleh sang suami.
Baca juga: Bu RT Ungkap Keseharian Awan Bocah 11 Tahun yang Tewas Dibanting Ayah, Isak Tangis Iringi Jenazahnya

Halimah mengaku saat itu ia tak bisa membela putranya saat suaminya membabi buta mengiaya putranya sendiri.
Halimah tak menapik jika suaminya, Usman kerap memukul Awan jika anak ketiganya itu dianggap berbuat kesalahan.
Namun, kata Halimah, sauminya tak pernah sampai dibanting seperti yang terjadi pada Rabu (13/12/2023).
"Makanya saya nggak menyangka, kerasnya paling mukul nggak sampai ngebanting," kata Halimah.
Halimah mengaku saat kejadian dirinya sedang tak berada di rumahnya yang berlokasi di Muara Baru, RT 022 RW 017 Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Halimah menyebut, saat itu ia sedang berada di rumah orangtuanya untuk meminta makan.
"Saya lagi ke rumah orangtua saya. Karena saya kan kalo lagi nggak ada makan kadang-kadang ke rumah orang tua saya, makan atau apa," ungkap Halimah, Jumat (15/12/2023).

Hidup bersama Usman dan ke-empat anaknya, Halimah mengaku hidup pas-pasan.
Menurutnya, pengahasilan suaminya yang bekerja sebagai buruh serabutan sering kali tak mencukupi untuk kebutuhan keluarga.
"Suami saya kan borongan, buruh, kadang dapet kadang enggak, ini lagi nggak kerja.
Kalau saya mah nggak kerja," ucap Halimah.
Saat ini, Usman sudah diamankan oleh polisi dan dijerat pasal terkait kekerasan terhadap anak.
Hasil Otopsi
Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara mengungkap hasil autopsi bocah bernama Awan (10).
Berdasarkan hasil autopsi, tulang tengkorak Awam patah serta mengakibatkan pendarahan dan kerusakan jaringan otak usai dibanting ayahnya sendiri.
Baca juga: Ya Tuhan! Anak Dibanting Ayah hingga Tewas, Semua Bermula Gegara Tabrak Tetangga saat Naik Sepeda
“Kemudian ada luka terbuka di bagian wajah, lalu ada luka pada anggota gerak atas dan anggota gerak bawah.
Jadi, posisi pada saat dibanting, tangan kemudian kaki mengalami cedera,” ujar Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, pada Jumat (15/12/2023).
“Yang menyebabkan kematian adalah pada tengkorak yang mengakibatkan rusaknya jaringan,” ungkap Gidion lagi.
Tak heran setelah dibanting Usman, dari telinga dan hidung Awan mengeluarkan darah.
Lalu sebelum sempat dirawat di rumah sakit, Awan keburu meninggal dunia.
Usman kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
“Iya, jadi tersangka,” kata Gidion.
Dalam kasus ini, polisi menerapkan Pasal 44 Ayat (3) Undang Undang RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Selain itu, polisi juga menerapkan Undang Undang RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang Undang.
***
Artikel ini diolah dari Tribunjakarta
Prompt Gemini AI Foto di Times Square New York, Foto Biasa Jadi Keren Cocok Diunggah di Medsos |
![]() |
---|
Bocah 13 Tahun di Amerika Meninggal Terinfeksi Amoeba Pemakan Otak, Punya Kebiasaan Pemicu Tertular |
![]() |
---|
Boneka Barbie Tiba-tiba Lengannya Kekar Berotot, Atlet Ilona Maher Pamerkan Standar Kecantikan Baru |
![]() |
---|
Gadis Balita Dinobatkan Jadi Dewi Kehidupan Baru di Nepal, Disembah dan Memberkati Umat Hindu Buddha |
![]() |
---|
Foto Biasa Jadi Keren Bak Berada di Colosseum Roma, Cocok Diunggah di Medsos, Pakai Prompt Gemini AI |
![]() |
---|