Sebut Iriana Kecewa Jokowi Dihina Petugas Partai, FX Rudy Sakit Hati, Kaesang: Koyo Ngono Diurusi
FX Rudy mengaku sakit hati soal Iriana kecewa Jokowi dihina petugas partai, Kaesang buka suara.
Editor: ninda iswara
TRIBUNTRENDS.COM - Iriana Jokowi disebut kecewa atas sebutan petugas partai terhadap Presiden Jokowi.
Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo juga menyinggung rumah tangga Jokowi dan Iriana.
FX Rudy mengaku sakit hati dengan Iriana yang kecewa atas sebutan petugas partai terhadap Jokowi tersebut.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sekaligus putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep mengaku tak mau mengurusi hal itu
"Alah, yang ngono diurusi (yang begitu diurusi). Enggak usah. Kayak ngono diurusi (Seperti itu diurusi)," ujar Kaesang kepada awak media saat ditemui di kawasan, Jakarta Pusat, Jumat (1/12/2023).
Baca juga: Iriana Jokowi Dituduh Ada Andil Muluskan Jalan Gibran jadi Cawapres, Putra Jokowi: Dengar dari Mana?
Sebelumnya, FX Rudy mengaku sakit hati pada Iriana Jokowi atas pernyataannya yang kecewa suaminya dihina dengan sebutan petugas partai.
Peristiwa itu ditengarai sebagai awal mula keluarga Jokowi pisah jalan dengan PDIP.
Rudy mengatakan, petugas partai berarti sama dengan petugas rakyat.
"Lah saya agak sakit hati karena Bu Iriana menyampaikan bahwa kecewa dengan Pak Jokowi dihina sebagai petugas partai," kepada awak media di Jakarta, Rabu (29/11/2023).
Megawati Singgung Penguasa Sekarang Seperti Orde Baru, FX Rudy Bela, Tanggapan Jokowi & Kaesang
Pernyataan Megawati Soekarnoputri yang menyebut penguasa saat ini seperti masa Orde Baru ramai disorot.
Sejumlah respon berdatangan terkait pernyataan Ketua Umum PDIP tersebut.
Presiden Jokowi, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, hingga Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo beri responnya.
Sebelumnya, Megawati mengatakan pemerintah menjadi sewenang-wenang jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca juga: Megawati Jengkel Hingga Sebut Penguasa Sekarang Seperti Orba, Respon Presiden Jokowi Cuma Tersenyum
Jokowi Hanya Tersenyum
Presiden Jokowi enggan menanggapi sindiran Megawati soal gaya pemerintahan saat ini seperti Orde Baru.
Menanggapi kritik tersebut, Jokowi hanya melepas senyum.
"Saya tidak ingin memberi tanggapan," kata Jokowi selepas acara Gerakan Tanam Pohon Bersama di Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu (29/11/2023).
Kaesang Pertanyakan Definisi
Awalnya, Kaesang Pangarep mempertanyakan siapa penguasa yang dimaksud Megawati tersebut.
Ia mengaku tak terlalu mengerti definisi Orde Baru sebab dirinya tidak besar di era itu.
"Definisi penguasa itu siapa? Siapa?" tanya Kaesang dalam sesi tanya jawab dengan wartawan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu.
Wartawan yang ditanya pun menjawab bahwa penguasa sekarang adalah Presiden Jokowi. Lalu, Kaesang menambahkan nama Ma'ruf Amin sebagai Wakil Presiden.
Lebih lanjut, Kaesang bertanya, di era pemerintahan Jokowi, ketika ada yang menghina sang Presiden, apakah terjadi penangkapan.
Baca juga: 5 Poin Kritik Megawati, Minta Penguasa Insaf Hingga Merasa Tak Dihormati: Saya Pernah Presiden Lho

"Enggak ada toh? Saya enggak tahu maksudnya definisi Orde Baru seperti apa dulu? Karena saya sendiri kan saya tidak mengalami."
"Karena waktu itu saya masih umurnya kecil, jadi saya enggak mengalami," ujarnya.
Kemudian, wartawan balik bertanya kepada Kaesang, apakah karena pasangan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024, yaitu Prabowo Subianto kental dengan nuansa Orde Baru.
"Balik lagi, saya tidak hidup di zaman itu. Jadi saya harus tanya ke teman-teman yang di mana definisinya sebelum tanya saya tuh seperti apa," tuturnya.
Megawati Dibela FX Rudy
Sementara itu, FX Hadi Rudyatmo mendukung pernyataan dari Megawati.
Bahkan, ia menilai perilaku penguasa saat ini lebih dari Orde Baru dan menyebutnya Neo-Orde Baru Plus.
"Oh itu, kalau saya menyampaikan bukan sikap Orde Baru, Neo-Orde Baru Plus," kata Rudy saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu.
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai maksud dari Neo-Orde Baru Plus yang disebutkannya, ia membandingkan dengan cara mengancam Presiden Soeharto dengan penguasa saat ini.
Menurut FX Rudy, cara Soeharto mengancam tidak terang-terangan seperti saat ini.
"Ya kalau Pak Harto masih baik-baik saja cara mengancamnya tidak seperti sekarang."
"Intimidasinya nggak terang-terangan kayak begini. Dari institusi perintah ke bawah dan sebagainya, itu nggak seperti itu dulu," ujarnya.
Ketika ditanya bentuk ancaman yang dimaksud, pria berusia 63 tahun itu meminta wartawan menanyakannya kepada pihak yang diancam.
Baca juga: MOMEN Puan & Jokowi Bertemu Setelah Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Anak Megawati: Gak Ada Huru-hara

Namun, ia menegaskan, apabila dirinya yang mendapatkan ancaman, maka dirinya akan membukanya ke publik.
"Ya tanya yang diancam, wong aku itu nggak diancam. Kalau saya diancam, mau saya buka," terangnya.
Saat kembali ditanya soal Neo-Orde Baru Plus tersebut, Rudy menilai praktik dan tujuan hal tersebut dilakukan.
Bahkan, menurutnya, Soeharto lebih beretika dibandingkan penguasa saat ini.
"Neo-Orde Baru Plus, begitu saja. Ya semua kekuasaan yang dimiliki sekarang ini dipergunakan dengan segala cara yang tidak beretika. Masih beretika Pak Harto," kata Rudy.
Rudy pun menanggapi tanggapan dari Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid, atas pernyataan Megawati.
Menanggapi pertanyaan wartawan yang menyebut Nusron menilai pernyataan Megawati adalah bentuk kegelisahan, Rudy membantahnya.
"Bukan kegelisahan. Bu Mega itu kan pengalaman mulai kecil sampai dengan hari ini belum sejahtera lahir-batin loh."
"Saya ini sebagai kader PDI Perjuangan hanya ingin menyejahterakan batinnya Ibu (Megawati) saja belum kesampaian," ucapnya.
Pernyataan Megawati
Megawati Soekarnoputri menilai, saat ini ada keadaan di mana penguasa mulai menekan rakyat.
Hal itu disampaikannya dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD seluruh Pulau Jawa, Senin (27/11/2023) sore.
"Kamu (penguasa) mesti liat perundangan bolehkah kamu menekan rakyatmu, bolehkah kamu memberikan apa pun juga kepada rakyatmu tanpa melalui perundangan yang ada di RI ini?" kata Megawati.
Megawati lantas mengungkapkan kejengkelan yang dirasakannya.

Alhasil, ia turut menyinggung soal kondisi kekeluargaan yang belakangan memang menjadi polemik dalam Pilpres 2024 kali ini.
"Lalu keluarganya itu sama sih? Engga deh, sorry deh. Emang keluarganya polisi juga engga lah, makan baso juga, takut atau tidak?" tanya Megawati kepada pada sukarelawan.
"Tidak," jawab relawan.
"Yes, gitu dong. Aih, mestinya Ibu nggak boleh ngomong gitu, tapi Ibu jengkel," tegasnya.
Wanita berusia 76 tahun itu bahkan sampai menyinggung kalau pemerintahan atau penguasa saat ini merupakan cerminan di masa Orde Baru.
Presiden ke-5 Indonesia itu mengaku merasakan betul kondisi perpolitikan di masa Orde Baru.
"Republik ini penuh dengan pengorbanan tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman Orde Baru?" ujarnya.
"Benar tidak? Merdeka, merdeka merdeka, menang kita Ganjar-Mahfud satu putaran," tegas Megawati yang diikuti teriakan 'lawan' dari para relawan yang hadir.
(Tribunnews)
Diolah dari artikel di Tribunnews.com dan Tribunnews.com
Sumber: Tribunnews.com
Optimisme Tinggi Menkeu Purbaya Dibalas Istri dengan Sindiran Menggelitik: Kamu Sombong |
![]() |
---|
Kemenkeu akan Gelontorkan Rp200 T ke Bank Himbara Demi Selamatkan Ekonomi Negara, Ini Kata Ekonom |
![]() |
---|
FBI Pasang Harga Selangit Demi Penangkapan Penembak Charlie Kirk, Hadiah Rp 1,6 Miliar Menanti |
![]() |
---|
FBI Rilis Rekaman Pelarian Penembak Charlie Kirk, Begini Cara Pelaku Kabur Usai Lancarkan Aksi |
![]() |
---|
5 Fakta Terbaru Ledakan di Pamulang, 7 Orang Luka, 8 Rumah Rusak, Apa Penyebabnya? Warga Bersaksi! |
![]() |
---|