Breaking News:

Pilpres 2024

Megawati Jengkel Hingga Sebut Penguasa Sekarang Seperti Orba, Respon Presiden Jokowi Cuma Tersenyum

Presiden Jokowi hanya tersenyum tanggapi pernyataan pedas Megawati. Ketum PDIP sempat minta penguasa insaf hingga merasa tak dihormati.

Editor: Monalisa
Kompas.com/Dian Erika/KompasTV
Disinggung soal kritik pedas Megawati, Presiden Jokowi hanya tersenyum 

TRIBUNTRENDS.COM - Kritik pedas Megawati soal penguasa sekarang seperti zaman orba ternyata sampai di telinga Presiden Jokowi.

Saat bertemu dengan para wartawan, Presiden Jokowi langsung diberondong pertanyaan soal tanggapannya terkait kritik pedas Megawati.

Siapa sangka, disinggung soal kritik pedas Megawati soal penguasa, Presiden Jokowi hanya tersenyum.

Baca juga: Banyak Masyarakat Merasa Sehati, Yenny Wahid: Ganjar-Mahfud Dapat Meneruskan Legacy Jokowi

Presiden Jokowi tersenyum tanggapi pernyataan Megawati
Presiden Jokowi tersenyum tanggapi pernyataan Megawati (Kompas.com/Dian Erika)

Ayah Gibran Rakabuming Raka ini blak-blakan mengatakan tak ingin menanggapi pernyataan seniornya tersebut.

Respons Kepala Negara itu disampaikan saat dia melakukan sesi tanya jawab dengan media usai melakukan tanam pohon di kawasan industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, pada Rabu (29/11/2023).

Mula-mula wartawan menanyakan tanggapan Jokowi tentang pernyataan Megawati.

Mendengar pertanyaan wartawan, Presiden Jokowi tersenyum kecil.

Senyum Jokowi melebar ketika pertanyaan selesai disampaikan.

"Saya tidak ingin memberi tanggapan," ujar Jokowi masih sambil tersenyum.

Kemudian, Presiden mengangguk dan menelungkupkan tangan ke depan untuk berpamitan kepada wartawan dan menyudahi sesi tanya jawab.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengaku jengkel dengan sikap penguasa saat ini yang menurutnya ingin bertindak seperti penguasa di masa Orde Baru.

Hal ini disampaikan Megawati saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Relawan Ganjar-Mahfud yang dihadiri pimpinan organ relawan pendukung se-Pulau Jawa di Jakarta International Expo (JI Expo) Kemayoran, Jakarta, Senin (27/11/2023).
"Mestinya Ibu enggak boleh ngomong begitu, tapi Ibu jengkel.

Karena republik ini penuh pengorbanan tahu tidak.

Kenapa sekarang kalian yang pada penguasa itu mau bertindak seperti waktu zaman Orde Baru?" kata Megawati.

Pernyataan Megawati ini disambut dengan sorak-sorai dari ribuan relawan pendukung Ganjar-Mahfud yang mengikuti pidato tersebut.

Megawati sampaikan kritik pedas untuk penguasa
Megawati sampaikan kritik pedas untuk penguasa (YouTube Kompas TV)

"Benar tidak, benar tidak? Merdeka, merdeka, merdeka! Menang kita Ganjar-Mahfud satu putaran!" teriak Megawati.

Megawati pun mengatakan, ia seorang manusia yang juga punya rasa jengkel apabila tidak dihormati.

Padahal, ia merupakan seorang mantan presiden.

"Ya bayangkan, kok saya tidak seperti dihormati ya. Lho, kenapa? Lho, saya jelek-jelek pernah Presiden, lho, dan masih diakui dengan nama Presiden kelima Republik Indonesia, lho," kata Megawati.

Lebih lanjut, Megawati mengajak rakyat Indonesia untuk tidak takut melawan kecurangan yang mungkin terjadi pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

5 Poin Kritik Megawati, Minta Penguasa Insaf Hingga Merasa Tak Dihormati: 'Saya Pernah Presiden Lho'

Berikut poin-poin kritik terbuka Megawati kepada penguasa:

1. Minta Penguasa Insyaf

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyindir penguasa yang tidak mau mengikuti aturan pembatasan jabatan dua periode seperti semangat Reformasi 1998.

"Dulu, Reformasi itu apa sih? Kan mengubah, mengubah jabatan seorang pemimpin supaya ada batas waktu.

Ya sudah, itu bagian dari amandemen dan itu bagian yang diputuskan.

Ya sudah lah, aturan itu mbok diikuti, jangan dilanggar-langgar," ujar Megawati.

Meski demikian, presiden ke-5 RI ini juga mengingatkan kepada para relawan dan kadernya agar juga tidak melanggar aturan pembatasan jabatan itu.

"Tapi kalian juga jangan melanggar, iya nanti giliran semprit [heboh], tapi kalian juga maling, aduh," kata Megawati.

Dia pun meminta pihak yang disinggung agar sadar atas segala perbuatan. Megawati kode, pihak disindirnya merupakan 'Bapak-bapak'.

"Sudah berhenti deh bapak-bapak yang saya sindiri ini, insaf," katanya

2. Banteng Tak Bakal Keok

Megawati Soekarnoputri menegaskan pihaknya tidak takut bersaing terutama di Pemilu 2024.

Megawati pun mengibaratkan jika pihaknya merupakan 'Banteng' yang tidak akan mudah kalah dan menyerah dalam situasi apapun.

"Saya tentu, nurani saya ya tergugah lho. Ini gimana sih? Maunya apa sih? Mari kalau mau bersaing, kalau mau bersaing kita," kata Megawati.

"Saya kalau di PDI Perjuangan itu anak-anak saya itu selalu bilang gini, ibu ini perempuan, tapi ibu ini petarung. Lho iya, kalau di PDI Perjuangan menyemangatinya gitu," ucapnya.

"Terus saya bilang, kita ini lambangnya banteng. Mana ada banteng itu keok! Banteng itu kan kalau sudah nanduk ini," sambung dia.

3. Banyak Kader PDIP Menangis

Megawati juga mengungkap banyak kader PDIP yang menangis saat datang kepadanya terkait kondisi politik yang akhir-akhir ini terjadi.

"Wah kemarin, banyak anak-anak saya (kader PDIP) dateng, baru ketemu saya nangis-nangis," kata Megawati.

Menyikapi kondisi tersebut, Megawati meminta kepada para kadernya untuk tidak perlu menangis.

Kata dia, kondisi tersebut wajar terlebih pada masa pemilu seperti saat ini.

"Saya bilang ngapain sih nangis enggak perlu, ya tapi itu dedikasi. Kalau memang begitu, sudah ini kan zamannya pemilu. Sebetulnya pemilih untuk apa? Pilih seseorang kan," ujarnya.

Terhadap hal tersebut, Megawati lantas mengingatkan kepada seluruh organ relawan yang hadir untuk senantiasa mengedepankan asas demokrasi.

Kata dia, hanya pemilu yang dilakukan secara demokratis yang dapat melahirkan bangsa yang berdaulat.

Baca juga: Momen Kaesang Sungkem Viral, Gibran Ungkap Isi Obrolan, Sebut Sangat Menghormati Megawati

4. Megawati merasa tak lagi dihormati

Megawati juga menyoroti pengorbanan dalam sejarah Republik Indonesia.

"Republik ini penuh dengan pengorbanan, tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman Orde Baru?," kritik Megawati terhadap penguasa saat ini.

Megawati juga menyatakan ketidakpuasannya karena merasa tidak lagi dihormati sebagai Presiden RI kelima dan Ketua Umum PDIP.

"Bayangkan, kok saya tidak seperti dihormati ya. Lho, kenapa? Lho saya jelek-jelek pernah presiden lho, dan masih diakui dengan nama Presiden ke-5 Republik Indonesia lho," tegasnya.

Dalam konteks politik, Megawati menyatakan kesiapannya untuk bersaing secara jujur dan sehat pada Pemilu 2024.

"Kalau mau bersaing ya ayio, Biar Ibu ini perempuan, tapi Ibu petarung," ucapnya dengan penuh semangat.

Megawati juga mengajak relawan Ganjar-Mahfud untuk bersatu melawan ketidakadilan pada Pilpres 2024. Dengan semangat perjuangan, ia berharap dapat memenangkan Ganjar-Mahfud dalam satu putaran.

"Berani tidak? Berani tidak? Merdeka, merdeka, merdeka! Menang kita, Ganjar-Mahfud, satu putaran," ajak Megawati, mengajak untuk bersama-sama melawan ketidakadilan dan mendukung kandidat yang diusung oleh partainya.

Jokowi kena sindir PDIP, pertemuan dengan Megawati diungkit
Jokowi kena sindir PDIP, pertemuan dengan Megawati diungkit (Kolase TribunTrends)

5. Sebut penguasa bertindak seperti di era Orde Baru

Tanpa menyebut siapa yang ia maksud, Megawati menyinggung sosok penguasa yang hendak bertindak seperti di era Orde Baru.

"Mengapa sekarang kalian yang baru berkuasa, sekarang mau bertindak seperti waktu zaman Orde Baru?" ucap Mega disambut riuh teriakan relawan.

Menurut Megawati, negara Indonesia dibangun dengan penuh perjuangan dan pengorbanan.

Namun, kini justru diciderai dengan penguasa yang hendak bertindak dengan cara Orde Baru.

"Kenapa? Karena Republik ini penuh dengan pengorbanan. Tahu tidak?" ucapnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Tribunnews.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
Presiden JokowiMegawatiPilpres 2024Gibran Rakabuming Raka
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved