Breaking News:

Pilpres 2024

Gibran dan Kaesang Sungkem ke Megawati, Gimmick Politik atau Adab? Pengamat: Wajar Mereka Minta Maaf

Momen sungkem Gibran dan Kaesang ke Megawati disorot, benarkah tulus minta maaf atau hanya gimmick politik?

Editor: ninda iswara
Kolase Tribun Trends/Ist
Momen sungkem Gibran dan Kaesang ke Megawati disorot, benarkah tulus minta maaf atau hanya gimmick politik? 

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin menilai sungkemnya Gibran dan Kaesang ke Megawati adalah wujud etika politisi junior ke seniornya.

Ujang juga menganggap peristiwa itu adalah wujud mengenang hubungan masa lalu antara Gibran yang dulu merupakan kader PDIP kepada Megawati.

"Ya itu bagus, positif lah buat Gibran dan Kaesang. Bagaimanapun Megawati kan bosnya Gibran, bosnya Jokowi ketika di PDIP. Jadi hubungan itu tidak bisa dilepas begitu saja."

"Hubungan dulu keakraban, kemesraan saat di PDIP ya dalam konteks tertentu, ya harus menyapa," katanya kepada Tribunnews.com, Rabu (15/11/2023).

Selain itu, Ujang juga melihat hal tersebut adalah wujud etika dan adab yang dilakukan Gibran dan Kaesang sebagai orang yang lebih muda dari Megawati.

"Ya kalau saya melihatnya sebagai adab, tata krama, penghormatan kepada Megawati yang mana sudah membesarkan Gibran. Dikatakan juga bersama-sama Jokowi menang dua kali di Pilpres," tuturnya.

"Justru kalau tidak menyapa nanti dikesankan sombong dan tidak mau menyapai yang muda (ke yang lebih tua). Itu adab umur orang-orang adat ketimuran lah," sambung Ujang.

Berbeda dengan Ujang, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menilai sungkemnya Gibran dan Kaesang hingga membungkukkan badan ke Megawati adalah gimmick politik.

Di era sekarang, Pangi menilai sosok dapat dinilai lewat perbuatan nyatanya apakah yang dilakukannya baik atau buruk.

Pernyataannya ini berkaca dari membelotnya Gibran dan Kaesang dengan mendukung Prabowo.

"Kalau hanya sekedar gimmick politik membungkukkan badan, cium tangan, lalu jalan seperti raja dulu sampai membungkuk, itu sebenarnya tidak terlalu penting."

"Tapi yang penting adalah perbuatan, bagaimana kita bersikap dan memperlakukan orang itu yang lebih penting daripada soal gimmick politik membungkukan badan atau cium tangan begitu," katanya kepada Tribunnews.com, Rabu (15/11/2023).

Baca juga: Capres dan Cawapres Manakah Paling Diuntungkan Nomor Urut? Sosok Kandidat Ini Yakin Menang 1 Putaran

Momen Gibran dan Kaesang datangi Megawati saat pengundian nomor urut Pilpres 2024 di KPU, Selasa (14/11/2023).
Momen Gibran dan Kaesang datangi Megawati saat pengundian nomor urut Pilpres 2024 di KPU, Selasa (14/11/2023). (Kolase Tribun Trends/Ist)

Pangi juga menduga sungkemnya Gibran dan Kaesang ke Megawati demi pencitraan di dalam kontestasi Pemilu 2024

Dia mengatakan Gibran dan Kaesang diduga tengah membangun citra bahwa mereka adalah orang beretika dan berbudi pekerti.

Pangi pun menegaskan bahwa apapun yang dilakukan elite politik termasuk Gibran dan Kaesang pasti ada maksud untuk mendongkrak elektoral.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
GibranKaesang PangarepMegawati
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved