Breaking News:

MIRIS Menkes Palestina Sebut Israel Usir Paksa Pasien RS, Ada yang Meninggal Tanpa Terima Perawatan

Israel disebut usir pasien rumah sakit, ada pasien meninggal tanpa menerima perawatan.

Hurriyet Daily
Rumah sakit terbesar di Jalur Gaza, RS Al-Shifa menjadi sasaran pengeboman besar-besaran hari Jumat, (10/11/2023) kata Organisasi Kesehatan Dunia WHO, sambil menambahkan 20 rumah sakit di Gaza kini sepenuhnya tidak berfungsi. 

Sementara itu, tank dan pasukan Israel mengepung kompleks tersebut.

Di dekatnya, terjadi pertempuran jarak dekat yang intens antara pasukan Israel dan pejuang Hamas, kelompok bersenjata Palestina yang menguasai Gaza.

Bantahan Israel

Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, membantah pasukan Israel telah mengepung Al-Shifa.

Ia mengatakan, pasukan Israel akan menyediakan jalan yang aman bagi orang-orang untuk mengungsi di sepanjang sisi timur kompleks rumah sakit.

Dia menyebut, pasukan Israel tidak menyerang rumah sakit itu, tetapi menegaskan bahwa Israel sedang memerangi Hamas yang memilih untuk bertempur di sebelah Rumah Sakit Al-Shifa.

Laksamana Hagari mengatakan, militer Israel akan membantu memindahkan bayi keluar dari Al-Shifa.

“Staf Rumah Sakit Shifa telah meminta agar besok (hari ini) kami akan membantu bayi-bayi di bagian anak-anak agar bisa sampai ke rumah sakit yang lebih aman,” ujar Laksamana Hagari pada konferensi pers yang disiarkan televisi, Sabtu (11/11/2023).

“Kami akan memberikan bantuan yang dibutuhkan," sambungnya.

Namun, direktur rumah sakit mengatakan tidak ada rencana untuk itu.

“Kata-kata ini sepenuhnya salah,” ungkap Dr Abu Salmiya.

"Tidak ada rumah sakit yang lebih aman atau koordinasi semacam itu," imbuhnya.

Baca juga: MEMILUKAN! RS Al-Shifa Berhenti Beroperasi, 39 Bayi Palestina Tewas di Inkubator Kekurangan Oksigen

Bayi prematur yang ada di unit perawatan intensif neonatal berisiko kehilangan nyawa, usai Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza berhenti beroperasi lantaran kehabisan bahan bakar untuk menyalakan mesin inkubator.
Bayi prematur yang ada di unit perawatan intensif neonatal berisiko kehilangan nyawa, usai Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza berhenti beroperasi lantaran kehabisan bahan bakar untuk menyalakan mesin inkubator. (HO)

Sebelumnya, Bulan Sabit Merah Palestina memperingatkan Rumah Sakit Al-Quds, rumah sakit besar lainnya di Kota Gaza, berisiko ditutup karena kehabisan bahan bakar untuk menggerakkan generator.

Bulan Sabit Merah mengatakan, rumah sakit ini memiliki 500 pasien.

Sementara, tank dan kendaraan militer Israel telah mengepung rumah sakit Al-Quds dan menembaki gedung tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
PalestinaIsraelGaza
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved