Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Rekening Yayasan Dibekukan Sejak Jadi Tersangka Kasus Subang, Yosef Tak Berpenghasilan tapi Ada Aset
Yosef tak punnya penghasilan namun ada sejumlah aset. Ia mengaku tak pernah dibagi uang oleh anaknya. Semebtara kata Yoris, Yosef hanya mau uang saja.
Editor: Suli Hanna
TRIBUNTRENDS.COM - NASIB Yosef tak punya penghasilan namun ada sejumlah aset.
Meski begitu, ia mengaku tak pernah dibagi uang oleh putra sulungnya.
Apa saja aset milik Yosef tersangka kasus Subang?
Nelangsa sejak jadi tersangka kasus Subang, Yosef Hidayat nyatanya punya sederet aset kekayaan.
Namun belakangan, Yosef mengaku sudah tidak memiliki penghasilan lagi.
Padahal Yosef diketahui merupakan pemilik dari Yayasan Bina Prestasi Nasional yang dikait-kaitkan dengan motif pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Setelah pembunuhan Tuti dan Amel, Yosef menjadi ketua yayasan menggantikan Yoris Raja Amarullah.
Demi kepentingan penyidikan, rekening yayasan pun kini sudah dibekukan.
Baca juga: Warga Histeris Nonton Pra Rekontruksi Kasus Subang, Yosef Gendong Jasad Amel, Tuti Diseret

Namun begitu menurut Yoris lewat pengacaranya, Leni Anggraeni mengungkap bahwa sebenarnya Yosef masih memiliki sejumlah aset.
Satu di antara aset milik Yosef menurut Leni berada di Lembang, Jawa Barat.
"Tapi kata Yoris papa (Yosef) itu masih ada aset di Lembang," kata Leni kepada TribunnewsBogor.com.
Kata Leni, aset Yosef di Lembang berupa tanah.
"Tanah aja sih, cuma Yoris gak tau itu sertifikatnya," katanya.
Bahkan menurut Yoris, kata Leni, tanah tempat Yayasan Bina Prestasi Nasional berdiri itu dibeli dari keluarga Mimin, istri muda Yosef.
"Kalau yayasan sama tanahnya itu katanya dibeli dari keluarga bu Mimin kata Yoris," terang Leni.
Kini sertifikat dan surat-surat yayasan menurutnya dipegang Yosef.
"Yayasan itu kan tanah dan bangunannya surat-suratnya di pak Yosef. Yoris mah gak tau," kata Leni.
Masih menurut Leni berdasar keterangan Yoris, rumah Tuti yang kini menjadi TKP kasus Subang merupakan milik keluarga Yosef.
"Bu Tuti pernah cerita ke Yoris kalau ini mah milik keluarga pak Yosef," katanya.
Saat itu Tuti Suhartini berniat pindah dari rumah di Dusun Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang.
"Bu Tuti rencana pengen pindah ke Bandung sama Amel. Tapi gak boleh sama pak Yosef," katanya.
Dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, pengacara Yosef, Rohman Hidayat menerangkan aset tanah di Lembang merupakan milik keluarga.
Baca juga: Sosok Arif Polisi Keponakan Yosef Tersangka Kasus Subang, Sempat Diusir Kapolres dari Ruang Penyidik

"Aset keluarga semua," katanya.
Pun dengan rumah Tuti yang menjadi TKP kasus Subang.
"Aset keluarga juga," kata Rohman.
Menurut Rohman, sejak ditetapkan sebagai tersang pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yosef sudah tidak memiliki penghasilan.
"Sama sekali gak ada penghasilan," katanya.
Yosef juga menurut Rohman tidak pernah diberi uang oleh anak sulungnya, Yoris
"Gak dibagi sama Yoris," kata Rohman.
Sebelumnya saat diwawancara di Youtube Diskursus Net, Yoris mengaku sering dimintai uang oleh Yosef.
"Kalau ke rumah minta uang aja sih. Jadi cuma butuh uangnya aja, gak lihat psikis anak saya," kata Yoris.*)
Mantan Bedahara Bongkar Aliran Dana Yayasan Milik Yosef Capai Miliaran, Tapi Kondisi Sekolah Bobrok
Aliran dana Yayasan Bina Prestasi Nasional yang dirintis oleh Yosef dibocorkan mantan bendahara capai miliaran, kondisi sekolah justru bobrok.
Mantan bendahara yang membocorkan aliran dana tersebut bernama Dedi.
Dedi sejak tahun 2019 memang sudah jadi bagian dari yayasan yang diasuh Tuti dan Amalia itu.
Dedi sempat didapuk jadi bendahara yayasan SMP dan SMK tersebut.
Alhasil, Dedi pun tahu persis bahkan punya catatan pembukuan terkait dana BOS yang cair ke rekening yayasan.

Diungkap Dedi dalam tayangan Youtube Heri Susanto, ada tiga tahapan cairnya dana BOS untuk kepentingan siswa SMK di yayasan milik Yosef.
Baca juga: Yayasan Yosef & Yoris Dapat Dana Miliaran tapi Sekolah Bobrok, Rincian Bocor, Eks Bendahara Gemetar
Bahkan setelah kematian Tuti dan Amalia pada 18 Agustus 2021, dana BOS tersebut kembali dicairkan oleh pihak yang diduga Yosef.
Berikut adalah timeline pencairan dana BOS ke yayasan milik Yosef:
Dana BOS SMK 2021
Tahap 1 Rp276.432.000 masuknya tanggal 8 Maret 2021.
Tahap 2 Rp374.976.000 masuk tanggal 6 Mei 2021.
Tahap 3 Rp77.112.000 masuk tanggal 8 Oktober 2021.
Jumlah total Rp728.520.000
Selain dana BOS, ada pula bantuan dari pemerintah yang masuk ke yayasan di tahun 2021.
"Ada tambahan BPMU sekitar Rp399 juta, masuknya bulan 11 Mei 2021," pungkas Dedi dikutip TribunnewsBogor.com, Senin (30/10/2023).
Lebih lanjut, Dedi pun mengungkap rincian dana BOS untuk SMP yang bernaung di bawah yayasan Yosef.

Dana BOS SMP 2021
Tahap 1 Rp51.880.000
Tahap 2 Rp70.064.000
Tahap 3 Rp51.580.000
Total Rp173.804.000
Total Rp173.804.000
Mendengar total rincian dana BOS yang cair di yayasan milik Yosef, Dedi mengaku gemetaran.
Pun dengan Heri yang tak menyangka dengan jumlah fantastis uang di yayasan tersebut.
"Saya juga gemetar uang begitu," kata Dedi.
Baca juga: Awalnya Tuti Tak Setuju tapi Lama-lama Menguasai, Yosef Beride Bikin Yayasan, Mimin Sampai Jual Emas
"Saya tidak terbiasa ngitung banyak seperti itu. Jadi nilainya tahun 2021 itu dana BOS ditambah dana tambahan, nilainya?" tanya Heri.
"Rp1,3 miliar, ini belum tambahan lagi BOSDA dari Pemda, nilai Rp97 juta," pungkas Dedi.
"Berarti hampir Rp1,4 miliar lebih. Ini adalah uang negara, uang rakyat," timpal Heri.
Berani membongkar rincian uang yayasan, Dedi mengungkap alasannya.
Dedi mengaku iba dengan nasib Tuti dan Amalia yang tewas mengenaskan.
Ia pun yakin bahwa Yosef adalah pembunuh Tuti dan Amalia dengan motif karena yayasan.
"Kasihan kedua korban, ibu Tuti sama Amel, supaya siapa yang sebenarnya melakukan sampai keji gitu," kata Dedi.
"Pak Dedi menduga ada motifnya, kecurigaan terhadap yayasan jadi motif kasus rajapati ini?" tanya Heri.
"Ya motifnya pasti yayasan, karena harta," imbuh Dedi.
Kondisi Sekolah Bobrok
Baca juga: AKHIR Hidup Tewas Dibunuh, Tuti Semasa Hidup Sering Diselingkuhi, Di-KDRT Yosef Hingga Diteror Mimin
Sementara Dedi membongkar aliran dana di yayasan, Heri Susanto justru dibuat salah fokus dengan sekolah yang dibangun di yayasan tersebut.
Beberapa waktu lalu, Heri mengajak Dedi untuk kembali mengunjungi sekolah SMP dan SMK milik yayasan Yosef.
Alangkah terkejutnya Heri saat melihat atap sekolah berlantai dua itu sudah rapuh.
Heri lantas bertanya, apakah sekolah bobrok dengan atap dan pintu rusak itu ada muridnya atau tidak.
Diungkap Dedi belakangan, sekolah tersebut bahkan memiliki ratusan murid.

Kendati dengan kondisi sekolah hancur, para siswa diakui Dedi tetap belajar mengajar di sana.
"Nampak bangunan atasnya sudah rusak pak? sudah berapa lama?" tanya Heri.
"Semenjak saya juga udah rusak," pungkas Dedi.
"Emang mungkin ada siswa dengan bangunan seperti ini?" tanya Heri lagi.
"Ada, sebagian masuk," jawab Dedi.
"Karena saya sebagai orangtua siswa, kalau melihat bangunannya seperti ini, waduh, ngeri, tidak akan berani sekolah di sini," ujar Heri.
(TribunnewsBogor.com/ Sanjaya Ardhi, TribunBogor)
Diolah dari artikel ini TribunnewsBogor.com (1) dan Tribun Bogor (2)
Sumber: Tribun Bogor
'Stres' Mimin Merana Jadi Tersangka Kasus Subang, Sampai Berobat, Nangis Sayangkan Ada yang Percaya |
![]() |
---|
Tega Habisi Amel, Yosef Tersangka Kasus Subang Minta Uang ke Anak, Jatah Mimin 70 Persen dari Arighi |
![]() |
---|
KEINGINAN Danu Jadi Justice Collaborator Terkabul, Informasinya Kuak Misteri Kematian Tuti & Amel |
![]() |
---|
'Orangnya Cerdas' Rekaman Suara Yosep Tersebar, Curigai Sosok Ini Kemudikan Alphard Kasus Subang |
![]() |
---|
'Cengengesan!' Emosi Kakak Tuti, Pengen Pukul saat Yosef Senyum di Rekonstruksi Kasus Subang: Gila! |
![]() |
---|