Breaking News:

Berita Viral

PILU Pengemis Disabilitas di Siantar, Tak Berdaya Dianiaya 2 Pemuda, Uang Rp 200 Ribu Dirampas

Malangnya nasib pengemis disabilitas di Siantar, dia dianiaya oleh dua orang pemuda, uang Rp 200 ribu dirampas.

Editor: jonisetiawan
Instagram/terangmedia
Dua pemuda di Siantar tega menganiaya pengemis disabilitas, rampas uang Rp 200 ribu milik korban. 

TRIBUNTRENDS.COM - Biadab! Dua orang pemuda di Siantar nekat melakukan penganiayaan terhadap pria disabilitas.

Lebih parahnya lagi, dua pria itu juga merampas barang milik korban.

Pria disabilitas itu tak berdaya saat dikeroyok oleh dua orang pelaku.

Insiden memilukan itu terekam CCTV dan kemudian viral di media sosial.

Baca juga: Motif Cemburu, Oknum Anggota TNI Diduga Aniaya Polisi, Korban Luka-luka, Pelaku Menyerahkan Diri

Viral Pengemis Disabilitas Dianiaya 2 Pemuda, Uang Rp 200 Ribu Pun Dirampas
Viral Pengemis Disabilitas Dianiaya 2 Pemuda, Uang Rp 200 Ribu Pun Dirampas (Instagram/terangmedia)

Menilik dari unggahan di akun sosial media Instagram @isrocuey.offical tampak mengunggah sebuah video pada Senin (23/10/2023) dengan narasi bertuliskan:

“Remaja yang tega aniaya dan rampas paksa uang pengemis disabiltas di Siantar akhirnya ditangkap pihak kepolisian.”

Dalam video tersebut diketahui terjadi pada Minggu (22/10/2023) di Siantar sekitar pukul 06.00 pagi waktu setempat.

Diketahui jika kedua pemuda tersebut tak hanya melakukan penganiayaan namun juga merampas secara paksa uang pengemis disabiltas tersebut sejumlah Rp 200.000.

Dalam video tersebut tampak dua orang pemuda di mana salah satunya mengenakan kaos berwarna hitam, celana panjang berwarna coklat muda dan mengenakan topi .

Salah satu pemuda lainnya tampak mengenakan jaket berwarna hitam, celana panjang berwarna hitam dan juga mengenakan topi serta penutup kepala.

Dalam video terlihat seorang pengemis mengenakan baju berwarna biru muda.

Dia tampak ketakutan dan kesakitan karena dianiaya oleh dua orang pemuda tersebut.

Pengemis tersebut tampak membuka mulutnya yang diduga berteriak dan berusaha membela dirinya.

Diketahui jika kedua pemuda tersebut berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian seketika setelah video rekaman tersebut viral.

Tindakan tidak terpuji yang dilakukan oleh kedua pemuda tersebut menjadi sorotan netizen, khususnya saat video keduanya ditangkap oleh pihak Kepolisian.

Baca juga: Alasan Polisi Aniaya Pak Ogah di Medan, Korban Terkapar di Jalan, Diselamatkan Warga: Tolong!

@riyadh_firdaus “Karma di bayar lunas”

@bangvanzoel “Nah…nangis kan”

@nyoonk_echi “Alhamdulillah.”

Kasus Lain: Pak Ogah Dianiaya Polisi di Medan, Terungkap Penyebabnya

Seorang pengatur lalu lintas liar alias Pak Ogah bernama Ahmad Firdaus (37) ungkap alasan mengapa dirinya dianiaya oleh polisi di Medan.

Diketahui, Ahmad sebelumnya bercerita jika dirinya dipukul hingga ditendang oleh belasan polisi di Jalan Sisingamangaraja Medan.

Sebelum dianiaya, warga Jalan Pintu Air Gang Langgar, Kecamatan Medan Kota itu ditangkap polisi saat sedang mengatur lalu lintas, Sabtu (21/10/2023) sekira pukul 18:00 WIB.

Dia dan rekannya pun sempat terlibat kejar-kejaran dehgan polisi.

Namun sayangnya mereka gagal kabur dan berhasil dibekuk.

Baca juga: Lagi Asyik Lihat Foto Mantan yang sudah Meninggal, Suami Emosi Diprotes Istri, Aniaya hingga Tewas

Pak Ogah di Medan terbaring lemas usai mengaku dianiaya oleh polisi.
Pak Ogah di Medan terbaring lemas usai mengaku dianiaya oleh polisi.

Usai ditangkap, dia mengaku dimasukkan ke dalam truk diduga milik Dit Samapta Polda Sumut, lalu disiksa sekitar 15 personel Polisi.

Di dalam truk dia mengatakan dipukuli, ditendang dan ditampar hingga kesakitan dan luka-luka.

"Begitu truk jalan saya disiksa sepanjang jalan. Ditunjang, dipukul, ditampar. 

Saya gak tau di daerah mana, mungkin di daerah Trakindo turun saya tetap ditunjang mereka,"kata Ahmad Firdaus saat diwawancarai, Sabtu (21/10/2023).

Lanjut Firdaus, setibanya di Jalan Sisingamangaraja atau di depan PT Trakindo Utama, jalan lintas Medan-Tebing tinggi barulah dia diturunkan.

Meski sudah diturunkan, dia ngaku tetap ditendang sampai akhirnya terkapar di aspal.

Begitu turun dari truk, dan tergeletak dia ditolong oleh warga. 

Lalu ia ditumpangi becak motor dan diantar ke Jalan Pintu Air Gang Langgar, Kecamatan Medan Kota.

"Terkapar saya di jalan dan saya minta tolong ke masyarakat, dibayari ongkos becak dan diantar pulang. 

Kira-kira ada 15 orang yang memukuli," ucapnya.

Ilustrasi penganiayaan - Pak Ogah di Medan mengaku dianiaya oleh polisi.
Ilustrasi penganiayaan - Pak Ogah di Medan mengaku dianiaya oleh polisi. (//www.ladbible.com)

Lantas, apa penyebab Ahmad dianiaya polisi?

Dari kata-kata yang didengar Ahmad Firdaus, sejumlah personel Polisi itu diduga menudingnya merusak putaran jalan yang sudah ditutup.

Sementara dia sendiri mengaku tidak ada merusak.

Saat diwawancarai di depan RS Estomihi Medan, Jalan Sisingamangaraja, pria bertubuh kurus ini tergeletak diatas becak bermotor.

Bagian tulang rusuk sebelah kirinya nampak memar penuh luka diduga akibat digebuki beramai-ramai.

Napasnya nampak tergenggal-senggal akibat dugaan penganiayaan yang diterimanya.

Dia sendiri mengakui pekerjaannya sebagai pengatur lalu lintas ilegal merupakan perbuatan yang salah.

Tetapi dia tetap lakukan pekerjaan ini karena tidak memiliki pekerjaan lain.

Namun dia juga keberatan jika diperlakukan seperti pencuri dan perampok kejam tak berbelas kasih.

"Kami tahu kami salah. Gak ada kerjaan lain, daripada kami mencuri segala macam. Kami gak pernah maksa, bukan pungli."

Baca juga: Pak Ogah di Medan Babak Belur, Ngaku Dianiaya Usai Ditangkap Polisi, Tubuh Nyeri hingga Sesak Napas

Ditempat yang berdekatan, saksi bernama Surya Wirawan, mengaku melihat langsung Ahmad ditangkap Polisi lalu dimasukkan ke dalam truk bertuliskan Polda Sumut.

Ia melihat Ahmad ditangkap lalu dipiting Polisi.

Akan tetapi dia tidak melihat peristiwa penganiayaan tersebut.

"Saya melihat dia dikejar-kejar dan ditangkap. Ada sekitar 3 orang mobil Polda yang besar itu. 

Sering lewat sini mereka, bacaan nya Polda,"kaya saksi yang melihat Ahmad ditangkap.

Terpisah, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi saat dikonfirmasi melalui pesan singkat belum merespon.

***

Artikel ini diolah dari TribunJateng

Sumber: Tribun Jateng
Tags:
pengemisdisabilitasSiantardianiaya
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved