Apa Arti Ani-ani Istilah Viral TikTok? Di Bahasa Gaul Sering Disandingkan dengan Gadun, Ini Maknanya

TRIBUNTRENDS.COM - Tribunners, pernahkah kamu dengar istilah ani-ani?

Kata ini sering muncul saat di tongkrongan ataupun di sosial media.

Apa makna bahasa gaul ani-ani?

Kata ani-ani belakangan ini ramai jadi perbincangan di media sosial mulai dari TikTok hingga Twitter.

Ani-ani juga kerap digunakan netizen sebagai bahasa gaul dan dipakai sehari-hari oleh kalangan anak muda

Namun, kita sering bingung dan penasaran dengan artinya apalagi tidak ada di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI.

Berdasarkan pengertian kemdikbud.go.id, Ani-ani (rangkap) terbuat dari bahan bambu buluh, kayu dan besi, terdiri atas dua bagian yaitu : tangkai dan alat (pisau).

Baca juga: Apa Arti Klepto, Istilah Viral di TikTok? Kata Ini Kerap Dipakai Warganet di Berbagai Medsos

Bagian tangkai terbuat dari bambu buluh diberi motif binatang lipan dan pucuk rebung.

Bagian pisaunya terbuat dari kayu berbentuk setengah lingkaran dengan bentuk pipih diberi pisau dari bahan besi.

Fungsinya sebagai alat pemotong padi di kalangan masyarakat Sasak di Lombok.

Hal yang sama juga dari penjelasan Wikipedia, kata Ani-ani atau ketam adalah sebuah pisau kecil yang dipakai untuk memanen padi dengan memotong satu per satu tangkai bulir padi Proses pemanenan menggunakan ani-ani berlangsung lama dan memerlukan banyak tenaga.

Lain hal arti ani-ani dalam bahasa Gaul, berikut penjelasan lengkapnya.

Arti Ani Ani dalam Bahasa Gaul

Berdasarkan cuitan dari pemilik akun Twitter @dewahoya, kata ANI-ANI adalah istilah sebutan untuk simpenan laki-laki dewasa yang high class. Hidup mewah dan eksis.

Berdasarkan penjelasan pemilik akun Tiktok @haipudak pada postinganya (6/10/2023), arti ani-ani adalah wanita yang memberi kenyamanan pada laki-laki kaya.

"Kalau ani-ani itu sudah punya gadun (pria hidung belang) itu bertugas untuk memberi kenyamanan kepada gadunnya." Jelasnya.

Adapun spesifikasi ani-ani dibutuhkan minimal S1.

Hal tersebut dibutuhkan untuk teman berpikir biar gadunnya ada diajak diskusi.

Jadi tidak menambah beban untuk si gadunnya.

Baca juga: Apa Arti Beta Female Istilah Viral TikTok? Kerap Muncul di Caption, Apa Bedanya dengan Alpha Female?

Lebih lanjut ia menjelaskan untuk menjadi ani-ani tidak boleh ribet, kalau ribet nanti bakal menimbulkan kegelisahan-kegelisahan baru.

Itu biasanya nggak disukai sama gadunnya, cepet-cepet sign off

Adapun pemilik akun menjelaskan bedanya ani-ani sama PSK

"Beda jadi kalau ani-ani itu tidak dijual sachet-an, dia jualnya paket-paket kenyamanan gitu," Terangnya.

Sachet-an yang dimakud tidak dalam waktu sebentar, melainkan dalam waktu yang lama.

Kenapa ani-ani itu dibutuhkan pendidikan tinggi agar bisa mengatur strategi biar bertahan lama.

"Kalau mau naik tingkat itu, jadi kamu kasih target dulu mau jadi ani ani dari gadun itu berapa tahun misal 5 tahun, 2 tahun atau 1 tahun entah kamunya belajar lagi lebih banyak gitu untuk attitudenya biar semakin baik atau ganti gadun," Ungkapnya.

Untuk lihat video penjelasannya bisa akses tautan di sini

Itulah penjelasan dari kata ani-ani dalam bahasa gaul yang saat ini viral di media sosial.*)

Apa Arti Disaffection Istilah Viral di TikTok? Merujuk ke Hilangnya Rasa Cinta, Ini Penjelasannya

Tiap hari muncul istilah baru di media sosial, kali ini viral istilah disaffection dalam hubungan asmara.

Istilah disaffection merujuk pada hilangnya rasa cinta antara satu sama lain.

Bagi kamu yang penasaran, yuk simak penjelasan tentang disaffection berikut ini!

Seperti diketahui, angka perceraian di tahun 2022 sudah mencapai 516.334 kasus, dan menjadi yang tertinggi dalam 6 tahun terakhir.

Gugatan cerai tercatat lebih banyak datang dari pihak istri, dan berdasarkan informasi dari para Psikolog Perkawinan, kasus ini lebih banyak terjadi pada pasangan muda, tepatnya generasi milenial erusia sekitar 30-40an tahun.

Baca juga: Apa Arti Haus Validasi Viral di TikTok? Istilah Populer di Kalangan Anak Muda, Ketahui Maknanya

Mengutip pers rilis dari Webinar "Mengapa Rasa Itu Hilang" yang diselenggarakan YPUI (Yayasan Psikologi Unggulan Indonesia), Jumat (6/10/2023), alasan perceraian kebanyakan karena sudah kehilangan "rasa".

Sebetulnya apakah "rasa" yang dimaksud? Mengapa "rasa" itu bisa hilang? Apakah kehilangan "rasa" bisa dicegah?

Untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut, berikut pemaparan dari Psikolog Dharmayati Utoyo Lubis, MA, Ph.D.

Teori tentang Cinta

Berbicara mengenai "rasa" yang hilang, Kawan Puan perlu terlebih dulu memahami tentang apa itu cinta.

Ada teori mengenai cinta yang dikemukakan oleh Psikolog Seth Sternberg (1988), yaitu Triangle Theory of Love.

Dalam teori tersebut, Sternberg menjelaskan mengenai tiga komponen cinta, yaitu intimasi atau keintiman, komitmen, dan ketertarikan (romantisme dan seksualitas).

Ketiga komponen di atas disebut perlu selalu ada dan dijaga dalam suatu perkawinan.

Pasalnya, romantisme dalam perkawinan biasanya tidak berlangsung lama, sehingga bila perkawinan tidak dijaga dan dipupuk, maka cinta bisa berangsur-angsur menghilang.

Baca juga: Apa Arti Dry Text Istilah Viral di TikTok? Populer di Kalangan Anak Muda, Ketahui Maknanya

Mengenal Disaffection dalam Cinta

Memudar hingga menghilangnya rasa cinta dalam sebuah hubungan disebut dengan istilah disaffection.

Penyebabnya disaffection beragam, semisal karena sama-sama sibuk bekerja mengejar ambisi masing-masing, hingga larut dalam rutinitas pekerjaan alih-alih memelihara hubungan.

Dalam kondisi demikian, bila ada perasaan kecewa terhadap pasangan yang tidak sesuai dengan harapan dan kebutuhan, maka individu sering saling kritik dan mencari kesalahan.

Bila baru terjadi di tahap awal hubungan, pasangan masih mempunyai motivasi untuk memperbaiki.

Akan tetapi jika terus-terusan terjadi hingga pada tahap cuek dan apatis, keduanya bisa merasa asing satu sama lain.

Pada tahap ini, pasangan boleh jadi masih berusaha untuk meminta nasehat teman maupun keluarga, atau berkonsultasi pada psikolog perkawinan.

Namun bila sampai di tahap perbaikan yang tidak berhasil, rasa percaya, respek, dan kepedulian pada pasangannya akan semakin menghilang. 

Pada akhirnya, masing-masing semakin merasa jauh dan komunikasi pun berkurang.

Di tahap ini, keputusan pasangan bisa berujung pada perpisahan karena tanpa komunikasi, rasa yang memudar dan hilang akan sulit dipupuk kembali.

Dharmayati menerangkan, proses memudarnya rasa tersebut dapat berlangsung sebentar atau lama.

Bila sudah benar-benar hilang, pasangan mungkin akan memutuskan bercerai yang mana akan menimbulkan trauma, perasaan kehilangan, kesedihan, hingga depresi.

Oleh karena itu, kepada setiap pasangan suami istri, Dharmayanti menyarankan agar selalu saling berkomunikasi secara terbuka dan tidak ragu berkonsultasi dengan psikolog bila mengalami masalah dalam pernikahan.

Menurut Kawan Puan, rasa cinta dalam hubungan pernikahan bisa hilang dengan mudah?

Diolah dari artikel  TribunSumsel.com dan Parapuan.co.