Breaking News:

Berita Viral

Ngebet Jadi Satpol PP, Wanita di Tangsel Rela Rogoh Kocek Rp 36 Juta, Nasib Apes Ujungnya Kena Tipu

Wanita rela merogoh kocek Rp 36 juta demi menjadi Satpol PP tapi ujungnya ditipu, begini kronologinya.

Istimewa
Ilustrasi - Wanita rela merogoh kocek Rp 36 juta demi menjadi Satpol PP tapi ujungnya ditipu 

TRIBUNTRENDS.COM - Nasib wanita berinisial NN (32) di Tangerang Selatan rela merogoh kocek Rp 36 juta demi menjadi Satpol PP tapi ujungnya malah kena tipu.

NN mengakui bahwa uang sebesar Rp 36 juta adalah uang 'pelicin' agar ia diterima menjadi Satpol PP Tangerang Selatan.

Hal itu bermula saat NN mendapatkan informasi dari temannya bahwa ada lowongan pekerjaan tersebut.

Teman NN menyebut apabila ingin bekerja sebagai pegawai di Satpol PP, harus berani menyuap karena para peserta yang mengikuti perekreutan pegawai di instansi peemrintah itu adalah orang 'titipan' pejabat.

Baca juga: Jual Tanah Demi Anak jadi Polwan, Akhmad Sudono Malah Apes, Ditipu Oknum Polisi, Rp 300 Juta Raib

Ilustrasi Satpol PP
Ilustrasi Satpol PP (Shuttersock)

"Saya pertama kan dapat informasi dari teman bukan dari informasi terbuka. Dari seorang staf di Satpol PP. Dia ngejelasin bahwa di situ lamaran rata-rata pada bawaan wali kota, dewan, pejabat dan lain-lain. Jadi kalau 'lu enggak pakai duit, lu kalah'," kata NN, Senin (16/10/2023), dikutip dari Kompas.com.

NN Pun langsung tergiur dan menghubungi pamannya untuk mencari seseorang yang berdinas di Satpol PP Tangerang Selatan, yaitu A.

Pada paman NN, A mengatakan dapat memasukan keponakannya dengan syarat harus membayar Rp 36 juta.

"Diteleponlah si A ini, 'Benar enggak ada lowongan? Lalu dijawab A, 'Benar, Bang'. Terus, dia bilang, 'Saya bisa masukin', katanya gitu. Yang penting siapin duit Rp 35 juta, lamaran CV, dan lainnya," kata NN.

Satu minggu kemudian pada 2021, NN pun menyiapkan uang tersebut.

Ia pun menyerahkan uangnya pada A di kediaman pamannya di wilayah Ciledug, Tangerang.

A pun menghitung lalu membawa uang tersebut.

"Kami hitung bareng, total uangnya Rp 36 juta karena dia minta uang rokok juga Rp 1 juta," ucap dia.

NN pun terus menunggu kabar dari A, namun hingga kini NN tak kunjung mendapatkan pekerjaan yang dijanjikan A.

NN diminta sabar tanpa adanya kejelasan.

"Saya awalnya juga masih sabar nunggu. Kalau enggak salah dia menjanjikan Februari 2022. Februari lewat juga, terus sampai Mei, ternyata enggak juga," kata NN.

Kini, NN pun melaporkan kasus penipuan tersebut ke Polres Metro Tangerang Kota.

Laporan itu teregistrasi dengan nomor LP: TBL/B/328/III/2023/SPKT/Restro Tangerang Kota/Polda Metro Jaya pada 20 Maret 2023. Namun, kasus tersebut mandek.

Kompas.com telah berupaya menghubungi Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho dan Sekdis Satpol PP Kota Tangerang Selatan Sapta.

Namun, hingga berita ini ditayangkan, Zain maupun Sapta belum merespons.

Baca juga: AW, Pria Kalimantan Ditipu Kakek Nyamar jadi Santriwati, Pantas Bisa Beri Rp 50 Juta, Ini Profesinya

Sudah Beli Seragam

NN mengaku seluruh kebutuhan untuk berdinas di Satpol PP sudah dipersiapkan dengan matang.

Bahkan, ia telah membeli seragam dinas dengan merogoh kocek hingga Rp 5 juta.

"Saya sudah menyiapkan seragam PDL, PDH. Semuanya saya siapkan," kata NN saat dihubungi, Senin (16/10/2023), dikutip dari Kompas.com.

Namun, hingga kini ia tak mendapatkan pekerjaan yang dijanjikan oleh A.

Jual Tanah Demi Anak jadi Polwan, Akhmad Sudono Malah Apes, Ditipu Oknum Polisi, Rp 300 Juta Raib

Kisah ditipu oknum polisi dengan iming-iming dijanjikan lolos tes kembali terjadi.

Kali ini korban penipuan diketahui bernama Akhmad Sudono.

Pria asal Kediri ini ditipu oknum polisi yang menjanjikan anaknya menjadi polisi wanita (polwan).

Akhmad Sudono mengaku sudah terlanjur menyetor uang Rp300 juta kepada oknum Babhinkabtibmas Polres Kediri inisial Aipda AB.

Oknum polisi tersebut justru ingkar janji hingga sang anak tak kunjung dimasukkan dalam seleksi Secaba Polwan tahun 2021.

Uang Rp 300 juta yang disetor itu bahkan susah payah didapatkan Akhmad Sudono, dengan menjual aset tanah miliknya.

Akhmad Sudono pun melaporkan dugaan oknum Babhinkabtibmas Polres Kediri Aipda AB ke Mabes Polri.

Baca juga: Kepala Dinas di Lampung Ditipu Dukun, Puluhan Juta Raib Imbas Iming-iming Rp 3 M, Cuma Dapat Bantal

Akhmad Sudono asal Kediri ditipu polisi yang janjikan polwan
Akhmad Sudono asal Kediri ditipu polisi yang janjikan anaknya bisa jadi polwan

Diungkap pengacara Akhmad Sudono, Endarto Hery Purwoko, kejadian ini bermula dari kedatangan Aipda AB ke tempat kerja Akhmad Sudono pada bulan Maret 2021.

Pelaku menjanjikan Akhmad agar anaknya dapat masuk dalam seleksi Secaba Polwan.

Namun syaratnya dikenakan biaya Rp 600 juta.

Dikarenakan, jalur masuk ditanggung saudara pelaku yang menjadi perwira tinggi di Mabes Polri.

Dengan bujuk rayunya yang menggiurkan pelaku mengajak anak dan istrinya berkunjung ke rumah korban dan meminta uang muka Rp 100 juta.

Setelah menerima uang melalui transfer, oknum polisi itu kemudian kembali meminta uang tambahan Rp 200 juta dan uang jalan Rp 3 juta secara tunai.

Sang anak yang tak kunjung masuk Polwan ini pun membuat Akhmad Sudono memutuskan untuk meminta kembali uang yang sudah disetor.

"Akibat perbuatan pelaku klien kami dirugikan Rp 300 juta. Rinciannya, Rp 100 juta lewat transfer bank dan Rp 200 juta diberikan tunai," ungkap Endarto Hery Purwoko, dilansir dari Tribunjatim, Selasa (5/9/2023).

Pelaku disebut hanya berjanji dan tidak ada upaya pengembalian uang.

Hingga kini, laporan korban terhadap pelaku ke atasannya belum juga membuahkan hasil.

"Pelaku berjanji mengembalikan uang korban, namun janjinya tidak ada yang ditepati," jelasnya.

Baca juga: Ceraikan Suami Demi Selingkuhan, Ibu Muda Apes, Ditipu Polisi Gadungan, Ditinggal Setelah Bersetubuh

Akhmad Sudono asal Kediri ditipu polisi yang janjikan anaknya bisa jadi polwan
Akhmad Sudono asal Kediri ditipu polisi yang janjikan anaknya bisa jadi polwan

Termasuk upaya mediasi yang dilakukan pelaku dan korban yang diketahui atasan pelaku belum ada realisasi untuk mengembalikan uang sehingga kasusnya dilaporkan ke Mabes Polri.

Endarto Hery Purwoko menjelaskan, laporannya telah mulai ditindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan saksi korban dan saksi-saksi lainnya.

"Karena tempat domisili korban klien kami di wilayah Kabupaten Nganjuk, pemeriksaan dilakukan di Polres Nganjuk," jelasnya.

Endarto Hery Purwoko berharap kasus penipuan rekrutmen seleksi Secaba Polwan ini ditindaklanjuti sesuai dengan janji Kapolri yang akan memberantas oknum anggota yang melakukan kejahatan penipuan.

Adapun sejumlah bukti berupa chat WA dengan oknum Aipda AB yang terus memberikan janji pengembalian uang.

Namun semua janji yang disampaikan sampai sekarang belum ada realisasinya.

Diolah dari artikel TribunJabar.id dan TribunSumsel.com 

Sumber: Tribun Jabar
Tags:
berita viral hari iniSatpol PPTangerang Selatan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved