Berita Viral
Awalnya Garang saat Bully Teman Sekelas, Anak Oknum Polisi Tertunduk Lesu Minta Maaf: Cuma Bercanda
Anak oknum polisi minta maaf usai bully teman sekelas di SMA Negeri 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, mengaku hanya bercanda.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Kasus bullying masih sering terjadi, kali ini terjadi di SMA Negeri 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Salah seorang siswi dibully hingga dilecehkan oleh teman sekelas.
Usut punya usut, pelaku merupakan anak oknum polisi dan keponakan anggota DPRD Langkat.
Semenjak kasus ini viral, pelaku akhirnya memberikan penjelasannya, seperti apa?
Baca juga: Korban Bully Diminta Buat Surat Pernyataan Bersalah, Dinilai Coreng Nama UIN Jambi Imbas Video Viral

Amatan wartawan, siswi atau korban yang diketahui berinisial A, diduga dilakukan oleh teman satu kelasnya.
Korban diganggu atau dibully dengan cara mengolok-oloknya.
Tak hanya itu, jilbab korban yang sudah bagus diperbaiki, ditarik oleh salah satu terduga pelaku bullying berinisial BNQ.
Ironisnya, BNQ diduga sudah sering membully korban.
Dan disebut-sebut terduga pelaku merupakan keponakan Anggota DPRD Langkat berinisial P.
Parahnya lagi, dalam video yang beredar, BNQ menyentuh atau memegang daerah sensitif perempuan di bagian dada.
Padahal, BNQ dan korban berjenis kelamin yang sama, yaitu perempuan.
Aksi bully tersebut diduga direkam oleh FDM yang kemudian disebarluaskan ke media sosial dan akhirnya beredar viral.
Tak hanya itu, FDM juga berstatus anak aparat kepolisian.
Meski ada pelajar lain saat aksi bully terjadi, tapi tak ada seorang pun yang melerai hingga mencegahnya.
Orangtua korban pun akhirnya mengetahui peristiwa yang membuat malu anaknya.
Video viral ini juga sudah diketahui oleh sejumlah guru di lingkungan Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri di Kabupaten Langkat.
Diketahui aksi bully itu terjadi di dalam ruang kelas seusai jam mengajar guru, Jum'at (13/10/2023).
Orang tua korban berinisial W sendiri menyebut, aksi bully yang menimpa anaknya diketahui pada siang harinya, setelah mendengar keterangan dari teman korban.
"Pada Sabtu (14/10/2023) pagi, guru sekolah mendatangi rumah kami menjelaskan hal ini. Saya tidak dapat menerima kelakuan anak-anak itu (pelaku) terhadap anak saya (korban)," ujar orang tua korban berinisial W, Minggu (15/10/2023).
W tak habis pikir melihat tingkah laku anak-anak zaman sekarang.
Baca juga: Miris! Siswi SMA di Langkat Dibully di Kelas, Pelakunya Anak Polisi, Orangtua Korban Tak Terima
W menambahkan, orangtua beserta anak-anak yang melakukan bully terhadap anaknya juga sudah datang ke rumahnya, Sabtu (14/10/2023) malam.
"Mereka datang baik-baik, ya kami terima. Cuma saya bilang, kejadian ini terjadi di sekolah dan selesainya tidak di rumah ini," ujar W.
Kemudian, W menegaskan persoalan tersebut harus diselesaikan di sekolah, karena aksi bully terjadi di ruang kelas.
W berharap agar ketiga pelaku yang melakukan bully terhadap anaknya dapat dikeluarkan dari sekolah.
"Anak saya (korban) sudah saya larang sementara untuk sekolah karena ngedrop pada Sabtu (14/10/2023). Namun guru menyuruh untuk tetap datang," ujar W.
"Saya berharap anak-anak itu (para terduga pelaku perundungan) harus dikeluarkan dari sekolah. Jangan dibiarkan, nanti bisa jadi penyakit, dapat memberi contoh kepada anak-anak lain untuk melakukan hal yang sama.
Kalau tidak dikeluarkan, tidak akan menjadi efek jera kepada yang lain dan kejadian seperti ini dapat terulang kembali," sambungnya.

Namun demikian, pasca viral video aksi bully tersebut, beredar video klarifikasi yang dibacakan oleh FDM.
Namun sayang, video klarifikasi tersebut hanya dilakukan sepihak.
Ditanya soal video klarifikasi, W mengaku sudah mengetahuinya.
Namun langkah tersebut tidak dilakukan di hadapan para orangtua, baik itu korban maupun pelaku perundungan.
"Tidak bisa seperti itu (melakukan klarifikasi), saya tidak ada di situ. Intinya saya tidak terima anak saya diginikan (menjadi korban perundungan)," ujar W.
Baca juga: NASIB Guru yang Bully Siswa Anak Petani, Di-blacklist Murid & Dilarang Mengajar: Pindah Kelas Lain!
Terpisah, Kepala SMAN 1 Stabat, Nano Prihatin mengakui, adanya aksi bully yang dilakukan anak-anak didiknya.
Menurutny, saat ini pihaknya tengah berupaya melakukan penyelesaian terkait aksi bully itu.
"Masih dalam proses penyelesaian, besok (16/10/2023) semua orang tua dipanggil ke sekolah," ujar Nano.
Disoal video klarifikasi disebut sepihak yang hanya dilakukan sekolah, Nano menyebut, hanya permintaan maaf saja dari pelaku.
"Itu hanya permintaan maaf dari pelaku, proses tetap berjalan dengan melibatkan orang tua siswa," tutup Nano.

Ngaku Cuma Bercanda
Dikutip Instagram @seputaran.binjai, Senin (16/10/2023), dalam video klarifikasinya, ketiga pelaku ini meminta maaf kepada korban.
Para pelaku mengaku hal itu dilakukannya hanya sekedar candaan saja dan tidak bermaksud untuk membully temannya sendiri.
"Kami bermaksud mengklarifikasi atas beredarnya video yang beredar di media sosial, video tersebut merupakan candaan saja dan tidak bermaksud membully teman saya," ucap salah satu pelaku.
Baca juga: Ucapan Pedas Guru SMA di Takalar, Bully Siswa yang Ortunya Petani, Kini Minta Maaf: Saya Menyesal
Kendati begitu, akibat aksinya tersebut pelaku meminta maaf kepada kroban dan Kepala Sekolah serta orangtunya.
Ketiganya berjanji untuk tidak mengulangi kesalah tersebut.
"Dengan ini kami memohon maaf kepada teman saya, kepada bapak Kepala Sekolah, Dinas Pendidikan dan terkhusus orangtua kami dengan ini kami berjanji tidak akan mengulangi lagi mulai hari ini dan seterusnya," terangnya.
Setelah menyampaikan permohonan maaf, para pelaku akhirnya memeluk korban.
***
Artikel ini diolah dari TribunMedan
Sumber: Tribun Medan
Misteri Darah di Purwakarta, ART Berpura-Pura Panik, Ternyata Dialah Pembunuh Dea Permata |
![]() |
---|
Insiden Viral RSUD Sekayu Berakhir Manis: Keluarga Pasien Akhirnya Minta Maaf ke dr Syahpri |
![]() |
---|
Jejak Karier Dokter Syahpri: Dari Konsultan Ginjal Berprestasi hingga Jadi Amukan Pasien RSUD Sekayu |
![]() |
---|
Kekerasan di Ruang Perawatan: dr Syahpri Polisikan Keluarga Pasien RSUD Sekayu, Tak Ada Maaf |
![]() |
---|
Dibentak, Dicaci, Dipaksa Lepas Masker, dr Syahpri Tunggu Ucapan Maaf Keluarga Pasien RSUD Sekayu |
![]() |
---|