Berita Viral
Mahasiswi UIN Jambi Viralkan Dirinya Dibully, Dinilai Coreng Nama Kampus, Minta Maaf 'Ada Kode Etik'
Seorang Mahasiswi UIN Jambi, Cintria harus membuat surat pernyataan bersalah karena telah memviralkan kasus perundungan yang dialaminya
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Viral seorang mahasiswi di Universitas Islam Negeri Jambi mendapat perlakuan tak mengenakkan dari mahasiswa lainnya.
Ia diduga dibully oleh sekelompok mahasiswa saat berada di dalam lift.
Akibat videonya yang viral tersebut, pihak kampus merasa nama baik UIN tercoreng.
Baca juga: Sudah Tutup Buku, Mantan Pacar Mahasiswi Unnes yang Akhiri Hidup di Mal Paragon Putus 6 Bulan Lalu
Seorang Mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Jambi Sultan Thaha Saefuddin Jambi, Cintria harus membuat surat pernyataan bersalah karena telah memviralkan kasus perundungan yang dialaminya.
Pihak kampus menilai perbuatan Cintria yang memvideokan aksi perundungan tersebut mencoreng citra kampus.
Usai melakukan pertemuan dengan pihak kampus, Cintria mengaku menyesal. Dia tidak menyangka videonya akan viral.
"Konteks minta maaf ya karena tidak menyangka akan viral. Kami juga katakan, kalau ada mahasiswa dirugikan, lapor saja ke pihak kampus. Jangan sampai diviralkan, karena itu berefek buruk ke kampus," ujar Wakil Rektor UIN Jambi, Bahrul Ulum seperti dikutip Kompas.com pada Jumat (13/10/2023).
Mahasiswi tersebut sebenarnya sudah melaporkan kejadian itu ke pihak fakultas pascakejadian.
Namun, karena pelaku dari fakultas yang berbeda, maka tidak bisa diselesaikan dengan cepat.
"Mereka (pelaku) itu mungkin mau kenalan. Tapi mahasiswi itu tidak nyaman karena mau cepat turun, tapi malah tertahan," tambahnya.
Pihak kampus juga telah memanggil pelaku bullying untuk memberikan penjelasan.
Dari hasil pertemuan itu, pihak kampus menilai pelaku tidak bermaksud melakukan perundungan dan tidak masuk ke dalam bullying. Pasalnya, tidak ada sentuhan fisik.
"Kita sudah kasih teguran. Nanti kalau pelaku melakukan hal serupa, akan dilakukan tindakan skorsing karena kampus punya kode etik mahasiswa," ujar Bahrul.
Pihak kampus, lanjut Bahrul, memiliki ketentuan kode etik mahasiswa.
Untuk memutuskan kesalahan mahasiswa, kampus memiliki dewan kode etik yang memberikan penilaian jenis pelanggaran mahasiswa.
Sanksi ringan hingga berat dapat menjerat mahasiswa yang melanggar.
Sanksi itu berupa diskor, dicabut beasiswa sampai dengan dikeluarkan (DO).
Dalam video viral tersebut, terlihat seorang mahasiswi berada dalam lift dan ingin turun.
Namun, sekelompok mahasiswa mengganggunya dengan sengaja menelan lift agar tak bergerak sembari tertawa kegirangan.
Cintria sempat menegur salah satu pelaku yang diketahui bernama Raja.
"Iya sudah divideo kok," kata Cintria dalam video itu.
Setelah video itu beredar viral di media sosial, pihak kampus memanggil pelaku dan mahasiswi yang memviralkannya.
'Cengengesan' Bully Wanita Bercadar di Jambi, Identitas Mahasiswa Terungkap, Kampus Siap Sanksi
NASIB Guru yang Bully Siswa Anak Petani, Di-blacklist Murid & Dilarang Mengajar: Pindah Kelas Lain!
Beginilah nasib oknum guru SMA di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, yang membully siswa anak petani.
Meski sudah meminta maaf guru di SMAN 3 Takalar itu tetap di-blacklist oleh murid sendiri.
Dia dilarang mengajar di kelas tempat sang guru melakukan pembullyan.
Sebelumnya guru laki-laki itu viral karena membully salah satu siswanya.
Aksi bullying itu viral di media sosial, salah satu akun yang membagikan video itu adalah akun Instagram @terangmedia.
Baca juga: Sok Jagoan! Warga Soraki Siswa SMP di Cilacap Bully Teman, Pelaku Ditangkap, Begini Nasib Korban
Dalam keterangan unggahannya, disebut bahwa guru laki-laki itu membully siswa karena anak petani, insiden itu terjadi di salah satu SMA di Takalar, Sulawesi Selatan.
“Beredar video di beberapa group whatsapp di Kabupaten Takalar memperlihatkan seorang guru membully salah satu siswanya dikarenakan hanya seorang anak petani,” isi narasi dalam keterangan unggahan itu.
Kabar pembullyan itu ternyata sudah sampai ke telinga Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Sulawesi Selatan.
Lewat melalui pesan singkat yang dikirimkan Kamis malam (05/10/2023) Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Sulawesi Selatan belum membalas pesan yang dikirim.
Selain itu juga Kepala UPTD SMAN 3 Takalar diduga jadi lokasi perundungan tersebut juga hendak dikonfirmasi kebenarannya video tersebut belum berhasil memberikan klarifikasi perihal meski pesan whatsapp terkirim.
Namun Kepala Komite SMAN 3 Takalar Dr. Nawir Rahman berhasil dikonfirmasi Kamis malam (05/10/2023) membenarkan bahwa memang kejadian itu berada SMAN 3 Takalar di kelas 12.
"Guru tersebut mengaku menyesal atas kejadian itu," tutur Dr. Nawir.
Sebagai syarat maaf, sang guru dilarang mengajar di kelas tersebut.
"Siswa-siswi juga menyampaikan kekesalannya terhadap guru tersebut dan dia bisa menerima permohonan maafnya dengan catatan tidak lagi mengajar di kelas itu lagi," ujar Dr. Nawir.
Ia juga menambahkan pengawas dan cabang dinas sempat hadir ke SMAN 3 Takalar bahkan Kepala Dinas Pendidikan Sulsel sudah menelpon untuk meminta laporan lengkap mulai dari kronologis kejadian dan penyebabnya.
Selaku ketua komite Dr Nawir menyampaikan penyesalan yang mendalam serta prihatin terhadap kondisi terjadi tetapi berharap kejadian tersebut bisa diusut apa menjadi akar malasah karena sekolah tersebut menjadi sekolah penggerak sehingga harusnya menjadi contoh dan teladan bagi sekolah lain.
"Tentu selaku ketua komite prihatin terhadap kejadian tersebut bilamana semua akar masalah terungkap secara terang benderang," tutup Dr Nawir Rahman.
Viral di Media Sosial
Sebelumnya dikabarkan, oknum guru yang belum diketahui namanya itu menjadi sorotan usai membully siswanya dengan sebutan hanya anak petani dan bukan anak panglima.
Akibatnya, para siswa lain kemudian melakukan protes dan memberikan perlawanan karena tak terima sang guru merendahkan temannya.
Seorang murid dalam kelas tersebut merekam momen yang menghebohkan tersebut.
Siswi yang mengambil video tersebut terdengar memberikan dukungan kepada teman sekelasnya dan mengecam tindakan guru yang membully temannya hanya karena orangtua siswa tersebut bekerja sebagai petani.
"Astagfirullah, petani pekerjaan tonji pak. Yang penting tawwa halal ji," kata siswi perekam video.
"Kenapa ki salahkan anak petani? Tidak terima ka pak, kah temanku," sambungnya.
Tidak lama kemudian, suasana di dalam kelas menjadi kacau setelah beberapa teman sekelas dari siswa tersebut maju ke depan kelas dan mendekati guru yang telah menggunakan kata-kata merendahkan terhadap profesi orang tua teman mereka yang bekerja sebagai petani.
Para siswa tersebut jelas menunjukkan ketidaksetujuan terhadap tindakan guru yang membully teman mereka dengan cara yang merendahkan pekerjaan orang tua mereka yang bekerja sebagai petani.
Mereka mengeluarkan protes keras dan mengungkapkan ketidaksenangan mereka dengan kata-kata guru itu.
"Pak, janganki bawa-bawa petani, mentang-mentangki guru di situ," ucap perekam video itu.
Baca juga: Ucapan Pedas Guru SMA di Takalar, Bully Siswa yang Ortunya Petani, Kini Minta Maaf: Saya Menyesal
Guru yang emosi membalas pertanyaan dengan nada tinggi hingga mengundang emosi siswa dan siswi lainnya.
Murid korban bullying yang berusaha menenangkan gurunya justru ke marah sang guru.
Sebagian besar siswa memilih keluar ruang kelas, meskipun akhirnya kembali masuk ke dalam kelas saat suasana sudah mulai mereda.
Kabar terbaru, sang guru dikabarkan telah meminta maaf dan menyesali perbuatannya.
***
Diolah dari artikel TribunJakarta TribunSumsel.com (1) dan TribunSumsel (2)
| Bupati Landak Kalbar Geram ASN Abai Upacara HUT RI, Perilaku Tak Disiplin: Kami Pastikan Ada Sanksi |
|
|---|
| Sosok Painem Pedagang Tegur Wisatawan Telaga Sarangan Magetan, Sudah Jualan di Situ 50 Tahun |
|
|---|
| Nasib Karisto Gideon Dimara Paskibraka Papua Barat Daya yang Nyaris Pingsan, Kini Dilirik Menkumham |
|
|---|
| Nasib Tim Drumband MTsN 7 Jambi Pasca Insiden Lagu Ulang Tahun, Diundah Tampil di Karnaval Kabupaten |
|
|---|
| 'Bukan Istri Saya' Camat Sungai Bahar Jambi Bantah Insiden Lagu Ganggu Drumband MTsN 7: Tidak Tahu |
|
|---|