Breaking News:

Berita Viral

PILU Nasib Dini, 12 Tahun Tak Ketemu Anak Demi Cari Nafkah, Kini Tewas Dihabisi Anak Anggota DPR

Dini tewas dianiaya kekasih, terkuak sisi lain ternyata sudah 12 tahun tak ketemu anak demi cari nafkah.

Tiktok/bebyandine
Dini Sera Afrianti alias Andini (29) janda muda sempat mengirimkan pesan suara sebelum tewas diduga dianiaya kekasihnya, GRT (31) anak anggota DPR RI. 

"Memang tidak kami share dan tunjukan, sebelum proses hukum dijalani serius," terangnya.

Selain itu, kata Dimas, korban juga sempat menghubungi keluarganya beberapa hari sebelum meninggal.

Dia mengaku tengah mengalami sakit di beberapa bagian tubuhnya.

"Korban sempat menghubungi keluarganya, tapi dengan alasan yang bersangkutan sakit. Dan keluarganya tahu anaknya memar," ucapnya.

Baca juga: Firasat? Unggahan TikTok Janda yang Tewas Diduga Dianiaya Anak Anggota DPR, Singgung Soal Kematian

Inilah isi curhatan terakhir Dini Sera Afrianti, janda di Surabaya jadi korban penganiayaan anak anggota DPR RI hingga tewas.
Inilah isi curhatan terakhir Dini Sera Afrianti, janda di Surabaya jadi korban penganiayaan anak anggota DPR RI hingga tewas. (TikTok@bebyandine)

Korban diduga juga sempat mengunggah sebuah video di akun TikTok, Selasa (3/10/2023). Dalam unggahan, korban tampak berbicara ke arah kamera.

"Cewe nya mati matian jaga hati buat cwo nya, eh cwo nya mati matian buat matiin cewe nya," tulis wanita itu dalam unggahanya.

Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan diduga meninggal dunia usai dianiaya kekasihnya, RT.

Kuasa hukum korban menyebut sang pria diduga anak salah satu anggota DPR RI.

Diketahui, GTR dan DSA memiliki hubungan kedekatan yang terbilang spesial sebagai sejoli yang berpacaran.

Sosok GRT diungkap kuasa hukum keluarga Dini, Dimas Yemahura Alfarauq saat ditemui awak media di salah satu area pertemuan kawasan Jalan A Yani, Gayungan, Surabaya, pada Kamis (5/10/2023).

"GTR ini masih jadi pacar atau teman dekat dini alias Andini. GTR ini anak salah satu pejabat DPR RI. Betul (anak anggota DPR RI di Jakarta) dari Nusa Tenggara Timur," ujar pria bertopi itu, pada awak media, dilansir dari Surya.c.id.

Sebelumnya, GTR dan Dini bersama-sama berkunjung ke tempat hiburan tersebut sekitar pukul 22.00 WIB.

Dimas mengatakan, ada perselisihan antara DSA bersama RT serta teman-temannya saat pergi ke sebuah diskotek di Jalan Mayjend Jonosewojo, Surabaya pada Selasa (3/10/2023) malam.

"Mbak DSA pada Selasa malam diajak oleh teman-temannya termasuk saudara RT ke klub malam. Kemudian di dalam itu ada perselisihan antara saudara RT ini dengan Mbak DSA,” ujar Dimas.

Saat perselisihan itulah, RT diduga melakukan tindakan kekerasan kepada DSA yang membuatnya tak sadarkan diri.

Diperkirakan insiden penganiayaan yang dilakukan GTR terhadap Dini, terjadi mulai sekitar pukul 22.30 WIB.

Dimas menerangkan, GTR sempat membawa korban dengan meletakkan tubuhnya di bagasi mobil, menuju apartemennya di Jalan Puncak Indah Babatan, Wiyung, Surabaya

Setelah tiba di apartemen kondisi DSA makin memprihatinkan.

GTR lantas membawa korban ke RS National Hospitals Jalan Boulevard Famili Sel. No Kav. 1, Babatan, Wiyung, Surabaya.

Namun, sayang. Nyawa korban tetap tak tertolong.

Dimas menduga korban akhirnya menghembus nafas terakhir sekitar 30-45 menit sebelum tiba di RS tersebut.

Artinya, saat GTR meletakkan korban di dalam bagasi untuk diantar dari tempat hiburan menuju ke apartemen.

Baca juga: Fakta Janda Muda Tewas Diduga Dianiaya Putra Anggota DPR, Ada Bekas Lindasan Ban Mobil di Tangan

"Keterangan terakhir dari RS. MD (meninggal dunia) sekitar 30-45 menit sebelum di RS. Bisa dihitung dari jaraknya. Korban ini sudah MD sejak perjalanan dari black hole ke Orchard," jelasnya.

"Bisa jadi di Black Hole nya (sudah MD), pada saat dimasukin dalam bagasi belakang. Anda tahu bagasi belakang sebuah mobil tentu bukan tempat kompartemen yang benar mengangkat orang dalam keadaan begitu (sakit)," tambahnya.

Dari sejumlah informasi yang didapat Dimas, berupa video, terlihat aksi GTR menganiaya korban.

Bahwa GTR sempat menggilas lengan tangan korban atau DSA, selama berada di basement.

Karena didapati adanya bercak bekas corak roda ban mobil yang dikendarai oleh pacarnya.

"Bahkan saat tergeletak, DSA nyaris ditinggal oleh si GTR dan kawan-kawannya.

Jadi si GTR ini datang ke black hole dengan kawan-kawannya.

Dengan dugaan kuat secara sengaja meninggalkan DSA. (Bukti) di lengan tangan DSA, ada bekas injakan ban.

Bahkan itu menurutku tidak manusiawi sekali," katanya.

Kemudian, bukti yang memperkuat temuan informasi tersebut, diperoleh Dimas, dari sebuah video yang diduga direkam sendiri oleh GTR selama berada di basement.

"Kalau di CCTV kami belum tahu. Tapi kami memiliki rekaman video dari saudara R yang merekam si korban pada saat terkapar di basement," pungkasnya.

Dimas telah melaporkan GTR ke SPKT Mapolrestabes Surabaya atas dugaan tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan kematian, dan atau dengan sengaja merampas nyawa orang lain, sesuai Pasal 351 Ayat 3 dan atau Pasal 338 KUHP.

Laporan tersebut dibuat oleh anggota keluarga korban, sekitar pukul 22.30 WIB, pada Rabu (4/10/2023), dengan nomor Laporan Polisi (LP); LP/B/ /077 /X/2023/SPKT/POLRESTABES SURABAYA/POLDA JAWA TIMUR.

Terlapor GTR diduga kuat melakukan serangkaian aksi penganiayaan terhadap korban selama berada di basement salah satu tempat hiburan malam dalam gedung pusat perbelanjaan kawasan Jalan Mayjen Yono Suwoyo No 9, Pradah Kali Kendal, Dukuh Pakis, Surabaya.

Polisi Usut Kasus

Diberitakan sebelumnya, Satreskrim Polrestabes Surabaya sekarang tengah menyelidiki kasus tersebut.

Dini hari itu sejumlah anggota Jatanras datang di kamar mayat. Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan, dokter sekarang sedang melakukan autopsi jenazah.

"Kamis pagi autopsi selesai. Biar nanti dokter menyampaikan penyebab kematian korban," ucap Hendro, pada awak media di Kamar Mayat RSUD dr Soetomo Surabaya, Kamis (5/10/2023) dini hari.

Hendro juga menuturkan saat ini anggotanya sedang memeriksa orang-orang yang sempat berkaraoke bersama DSA.

Interogasi tersebut berlangsung di Mapolrestabes Surabaya. Mereka semua sekarang berstatus saksi.

Polisi untuk membuktikan kejanggalan tidak hanya mengumpulkan keterangan orang-orang terdekat korban.

Rekaman CCTV lokasi karaoke, termasuk apartemen juga diperiksa. Ini dilakukan untuk mencocokkan keterangan para saksi.

Jenazah Dini Sera Afrianti (29) korban pembunuhan di Surabaya belum sampai ke rumah duka.

Rencananya almarhul Dini pun akan dikuburkan di pemakaman umum terdekat tak jauh dari rumah keluarganya.

Ketua RT. 12/04/ Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Saepudin (63) mengungkapkan jenazah almarhumah masih di perjanalanan untul di bawa ke rumah orang tuanya.

"Informasi yang kami dapat itu (malam tadi) masih di Pemalang Jawa tengah. Diperkirakan pagi sampai kesini," ungkapnya, kepada Tribunjabar.id, Jumat (06/10/2023) dini hari.

Sampai saat ini pun, pihak keluarganya masih menuggu kedatangan jenazah almarhumah Dini.

"Ibunya sama saudaranya masih di sana (menjemput) di perjalanan diperkirakan sampai ke sini pagi," tuturnya.

Menurut yang diketahui berdasarkan keterangan keluarga korban, Saepudin menyebut korban diduga dibunuh oleh pacarnya, bukan ada penyakit

"Kenyataannya dia itu dianiaya dan dibunuh setelah diautopsi. Katanya itu yang membunuhnya anak dari anggota DPR RI," katanya.

Diolah dari artikel TribunJakarta.com dan TribunSumsel.com.

Tags:
berita viral hari iniDini Sera AfriantiSurabayatewas
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved