Berita Viral
Apes! Kakek Baru Sehari Jual Cimin, Kini Diperiksa Polisi, Diduga Bikin Puluhan Murid SD Keracunan
Nasib kakek 74 tahun baru sehari jualan cimin alias aci mini, tapi dagangannya diduga bikin puluhan nurid SD di Bandung Barat keracunan.
Editor: Suli Hanna
TRIBUNTRENDS.COM - Nasib apes kakek 74 tahun, baru sehari jualan cimin, kini malah diperiksa polisi.
Diduga, cimin alias aci mini jualannya sebabkan puluhan murid SD di Bandung Barat keracunan, bahkan 1 di antaranya sampai meninggal dunia.
Bagaimana kabar lengkapnya?
Diketahui, TA (74) baru sehari berjualan aci mini alias cimin.
Nahas, cimin itu diduga menjadi penyebab puluhan SDN Jati 3, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), keracunan.
Seperti diketahui, 34 siswa SDN Jati 3 keracunan diduga setelah mengonsumsi cimin.
Satu di antaranya meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit.
Korban memiliki penyakit penyerta, yakni thalassemia.
Baca juga: Diduga Keracunan Gas, Warga Aceh yang Mengungsi di Kantor Camat kini Sudah Kembali, Kondisi Normal

Miati (43), anak TA, mengatakan, ayahnya itu berjualan cimin baru satu hari.
TA sebelumnya berjualan makanan lain yakni aromanis.
"Awalnya jualan (aromanis) baru dua minggu.
Kalau bikin dan jualan cimin baru kemarin, hari Selasa (26/9)," ujar Miati di Saguling, Jumat (29/9/2023).
Miati mengatakan, semua bahan untuk membuat cimin dibeli dari warung.
Bahan baku itu kemudian diolah di rumah lalu dimasukkan ke dalam kulkas.
"Jadi bikin dulu (cimin di rumah), terus ketika sudah dingin dimasukin ke dalam kulkas.
Pagi-pagi dijual," katanya.
TA, kata Miati, membuat cimin dengan terigu satu kilogram.
Lalu ketika sudah habis ditambah lagi setengah kilogram sehingga pada hari itu total menghabiskan terigu satu setengah kilogram.
Miati mengatakan, TA menjajakan Cimin di MI Cibanteng pada pagi hari, lalu pindah ke SDN Jati pada siangnya.
"Sebelumnya enggak ada apa-apa.
Bahkan sebelum dijual, cucu-cucunya juga sudah mengonsumsi, makan di rumah.
Saya juga habis bikin dan makan juga," katanya.
Baca juga: Minum Capcin, 10 Siswa MTs di Tulungagung Keracunan, 5 Dirawat, Derita Pusing, Mual dan Muntah

Setelah kejadian itu, petugas kesehatan dari Puskesmas Saguling langsung mengambil tujuh sampel bahan baku cimin untuk diuji laboratorium di Labkesda Jabar.
Kepala Puskesmas Saguling, Burhan, mengatakan, sampel yang diambil untuk diuji itu yakni terigu (bahan baku), bahan cabai kering, penyedap rasa, bumbu bawang, cimin siap goreng, bumbu keju, dan bahan baku cimin tepung singkong tapioka.
"Tadi sudah diambil sampel bahan olahan cimin dan bumbunya termasuk bumbu pedasnya (untuk diuji laboratorium)," ujar Burhan.
Diperiksa polisi
Setelah peristiwa itu, TA diperiksa polisi pada Kamis (28/9/2023).
"Pedagang yang menjual cimin sedang kita lakukan pemeriksaan di Mapolsek Batujajar," ujar Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono, saat ditemui di Puskesmas Saguling, Kamis.
Pemeriksaan tersebut, kata Aldi, dilakukan untuk menggali informasi dari pedagang terkait terjadinya peristiwa keracunan massal yang dialami oleh puluhan siswa hingga satu di antaranya meninggal dunia.
"Kami mendapat informasi bahwa pada hari Selasa di SDN Jati 3 ketika istirahat membeli makanan cimin.
Kemudian setelah itu banyak yang perutnya sakit dan sebagainya, kemudian dibawa ke Puskesmas Saguling," katanya.
Baca juga: Warganet Heboh Ikan Dory Finding Nemo Dimasak, Benarkah Bisa Bikin Keracunan? Ini Penjelasan Pakar
Aldi mengatakan, berdasarkan data yang diterimanya, ada 34 siswa yang mengalami keracunan tersebut.
Satu di antaranya kehilangan nyawa.
Selain melakukan pemeriksaan terhadap pedagang cimin itu, pihaknya juga sudah mengambil sampel makanan tersebut untuk dilakukan uji laboratorium di Labkesda Jabar.
"Kami dari Polres Cimahi dan Polsek Batujajar, mengambil langkah-langkah.
Pertama mengambil sampel makanan yang dijual oleh pedagang dan pedagang yang menjual sedang kita lakukan pemeriksaan," ucap Aldi.
Sementara untuk kondisi pasien atau korban keracunan yang mendapat perawatan di Puskesmas Saguling itu kondisinya sudah membaik dan dalam waktu dekat ini mereka sudah bisa ke rumahnya masing-masing. (*)
(TribunJabar.id/ Hilman Kamaludin)
Diolah dari artikel TribunJabar.id.
Prompt Gemini AI Foto di Times Square New York, Foto Biasa Jadi Keren Cocok Diunggah di Medsos |
![]() |
---|
Bocah 13 Tahun di Amerika Meninggal Terinfeksi Amoeba Pemakan Otak, Punya Kebiasaan Pemicu Tertular |
![]() |
---|
Boneka Barbie Tiba-tiba Lengannya Kekar Berotot, Atlet Ilona Maher Pamerkan Standar Kecantikan Baru |
![]() |
---|
Gadis Balita Dinobatkan Jadi Dewi Kehidupan Baru di Nepal, Disembah dan Memberkati Umat Hindu Buddha |
![]() |
---|
Foto Biasa Jadi Keren Bak Berada di Colosseum Roma, Cocok Diunggah di Medsos, Pakai Prompt Gemini AI |
![]() |
---|