Berita Viral
Tergiur iPhone Murah Rp 100 Ribu, Pria Ini Malah Tertipu Rp 6 Juta, Modus Barang Ditahan Bea Cukai
Niatnya beli Iphone murah seharga Rp 100 ribu, seorang pria malah tertipu Rp 6 juta, modus barang ditahan Bea Cukai.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Modus penipuan kini semakin berinovasi karena kecanggihan teknologi.
Baru-baru ini seorang pria mengeluhkan dirinya menjadi korban penipuan usai membeli handphone murah.
Bukannya untung, pria tersebut justru rugi Rp 6 juta.
Insiden kurang menyenangkan itu diceritakan oleh pemilik akun TikTok @muhamad.fahru.24.
Dia mengaku awalnya tergiur Iphone murah seharga Rp 100 ribu.
Baca juga: Dipolisikan Soal Penipuan Cek Kosong, Yadi Sembako Ternyata Juga Belum Bayar Honor Aldi Taher

Dia pun bergegas menghubungi pelaku meminta konfirmasi apa benar Iphone yang dia taksir dijual Rp 100 ribu.
"Hai kak, mau tanya ni, apa benar jualan hp ip 100K an?"tanya Fahru.
Penipu pun mengarahkan Fahru untuk mengisi data diri.
Fahru diduga membeli 2 handphone IPhone. Fahru lantas mentransfer uang Rp 250 ribu beserta ongkir.
"Ini ya kak sudah. Semoga cepat sampai dan amanah," tulis Fahru sambil mengirim bukti transfer.
Selang beberapa hari, Fahru mendapat pesan dari oknum yang mengaku petugas Bea Cukai. Oknum tersebut tak lain adalah penipu yang juga berperan sebagai penjual hp.
"Apa benar ini paket anda?Kami dari pihak JNE ingin mengonfimasikan ke anda bahwa paket anda ditahan dikarenakan paket anda
tersebut tidak dilengkapi dengan surat resmi PPN Dan belum terbit dari BIACUKAY," kata penipu.
Penipu pun mengatakan jika Fahru terancam dipenjara 5 tahun dan denda Rp 90 Juta.
"Sekarang paket anda lagi ditangani pihak kepolisian. Jika masalah ini sampai di pengadilan, anda akan kena proses hukum 5 tahun penjara dan denda Rp 90 Juta"

Mendengar ancaman tersebut, Fahri ingin pesanannya dibatalkan saja dan kehilangan uang Rp 250 ribu.
Namun petugas bilang, Fahru harus menyelesaikan masalah ini. Pesanan hp tak bisa dibatalkan.
Fahru lantas diminta membayar Rp 2,9 juta untuk biaya asuransi.
Biaya asuransi tersebut nantinya akan dikembalikan ke Fahru jika paketnya sudah selesai distempel kepolisian.
"Kalo udah bayar Rp 2,9 Juta udah aman? Uang kembali?"tanya Fahru.
"Iya pak itu cuma jaminan sementara. 5-10 menit uang kembali," ungkap penipu.
Setelah Fahru mentransfer uang Rp 2,9 juta, sang penipu meminta lagi Rp 5,5 juta.
Uang Rp 5,5 Juta tersebut untuk jaminan Surat Keterangan Bebas Pajak.
Sama seperti sebelumnya, uang Rp 5,5 juta tersebut akan kembali dalam waktu 15 menit.
Fahru mengaku hanya punya uang Rp 3 Juta.
"Yasudah itu saja (Rp 3 Juta). Nanti sisanya saya bantu," ungkap penipu.
Baca juga: Jual Tanah Demi Anak jadi Polwan, Akhmad Sudono Malah Apes, Ditipu Oknum Polisi, Rp 300 Juta Raib
Satu jam kemudian, uang Rp 2,9 Juta dan Rp 3 Juta Fahru belum juga dikembalikan.
Fahru pun mempertanyakan uangnya.
Lagi-lagi sang penipu mengatakan akan mengenbalikan uangnya.
Hanya saja Fahru perlu memberikan lagi uang jaminan Rp 7,5 Juta untuk bea cukai.
"Pihak bea cukai minta dana 7.500.000.
Kalau tidak katanya dana anda akan hangus dan anda akan di pidana 5 tahun," kata pelaku.
Fahru pun sadar jika dirinya tertipu.
NGERI Modus Penipuan Baru, Pura-pura Ngaku Salah Transfer Rp20 Juta, Pelaku Pakai Data Buat Pinjol!
NGERINYA modus penipuan di zaman sekarang, terbaru ada modus salah transfer Rp20 juta.
Tapi ternyata data korban malah dipakai buat pinjol alias pinjaman online.
Bagaimana modus penipuan dengan ngaku salah transfer Rp20 juta ini?
Kisah penipuan berkedok salah transfer tersebut dibagikan oleh warganet di Twitter.
Usai dibagikan, cerita korban penipuan dengan modus salah transfer tersebut langsung viral.
Menariknya, banyak warga Twitter yang menanggapinya dengan kisah yang serupa.
Adapun, unggahan soal penipuan berkedok salah transfer itu diunggah oleh akun @SoundOfYogi, Selasa (11/7/2023).
Baca juga: Tobatlah Baim Wong Kesal Namanya Dicatut untuk Penipuan, Tegaskan Tak Ada Lagi Giveaway: Dirugikan

"So... temen gue dapet transferan dari antah berantah sebesar 20jt.
Lalu dia dapet watsapp bahwa ada seseorang "salah transfer"
Untung dia nggak bego, langsung lapor polisi, karena curiga ini penipuan.
Ternyata bener, ada orang udah nyolong data dia, apply ke pinjol pake data dia," tulis pengunggah.
Dikutip dari Kompas.com, Yogi, begitu dia akrab disapa mengatakan bahwa temannya, yang tidak mau disebutkan namanya, menaruh curiga ketika mendapat pesan untuk mengembalikan uang yang salah transfer itu.
Dia kemudian mengecek mutasi rekeningnya dan menemukan bahwa uang Rp 20 juta itu ditransfer oleh perusahaan pinjaman online (pinjol).

Korban kemudian melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian.
"Teman saya hanya melaporkan pada polisi, lalu menghubungi pinjol yang bersangkutan, dan bank dia untuk investigasi," terangnya, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/7/2023).
Kendati demikian, belum ada kelanjutan terkait soal pengaduan tersebut.
Baca juga: TOLONG Korban Penipuan Loker Online, Ibu di Medan Rugi Rp 217 Juta Sehari: Uang Keringat Keluarga
Penipuan berkedok salah trasfer marak terjadi
Kepada Kompas.com, Yogi mengatakan bahwa dirinya mendapat pesan langsung dari beberapa warganet yang juga mengalami kasus yang sama dengan rekannya.
"Beberapa orang menghubungi saya via DM mengalami kasus serupa pada ibu dan temannya," kata Yogi.
Beberapa unggahan juga dikemukakan oleh warganet terkait penipuan berkedok salah transfer tersebut.
Berikut di antaranya:
"Ihh aduh pernah lg. tbtb ada pengajuan pinjol di salah satu perusahaan legal, untungnya.
memang sy prnh daftar cm ga jadi make. eh kok tbtb ada notif di email kalo sy ngajuin pinjaman yaa,lupa nominalnya 2/5juta dgn posisi lg ga kerja,besar bgt dong buat sy yaa," tulis @uthed******.
"Bini gw sendiri kena modus ini sekitar 2-3bln lalu, Di cairkan dr 3 pinjol berbeda dg nilai total sekitar 21jt, Yg gw bingung foto selfie KTP dan OTP nya mereka dapet dr mana Gk ke polisi atau yg lain Di hr yg sama langaung tutup rekening utama," ungkap akun @gukg*******.
Lantas, seperti apa modus penipuan tersebut?
Modus penipuan berkedok salah transfer
Yogi menjelaskan, modus penipuan salah transfer yang dialami temannya tersebut melibatkan pihak ketiga, yakni pinjol.
Pelaku diduga mencuri data korban, lalu mengajukan pinjaman ke perusahaan pinjol atas nama korban.
Selanjutnya, uang tersebut ditransfer ke nomor rekening korban oleh perusahaan pinjol.
Lalu, pelaku akan mengirimkan pesan yang mengatakan bahwa uang tersebut merupakan salah transfer.
"Orang yang nipu dan pinjolnya itu pihak yang berbeda. Jadi A nyolong data B untuk apply ke pinjol C.
Pinjol C ngasih dana ke B, tetep aja C legal.
Kalo B make dananya, bisa dikasusin bahwa B itu sekongkol dengan A," kata Yogi.
Sementara itu, praktisi keamanan siber Alfons Tanujaya mengatakan, modus penipuan salah transfer itu diduga dilakukan pelaku dengan cara memalsukan data korban.
"Korban dipalsukan datanya untuk pinjam uang," ujarnya, terpisah.
Apabila, perusahaan pinjol kemudian melakukan teror, Alfons menyarankan agar yang bersangkutan segera melaporkan ke pihak kepolisian.
"Laporkan ke polisi saja kalau datanya disalahgunakan," tandasnya.
Diberitakan Kompas.com, Rabu (12/7/2023), terdapat beberapa hal yang sebaiknya segera dilakukan jika Anda tiba-tiba mendapat uang transferan dari pihak yang tidak dikenal.
1. Minta bukti transfer
Apabila Anda mendapat pesan bahwa ada uang yang salah transfer ke nomor rekening, jangan lupa untuk meminta bukti transfer uang tersebut.
Selanjutnya, cek dengan teliti nama pengirim, mutasi rekening, dan nominal untuk memastikan apakah hal itu benar penipuan atau memang salah transfer.
2. Lapor ke kepolisian
Jika Anda menemukan kejanggalan pada aktivitas transfer yang masuk ke nomor rekening, segera laporkan ke pihak kepolisian.
Jangan lupa untuk melaporkan transaksi tersebut ke pihak bank agar dilakukan penelusuran.
Jika uang tersebut berasal dari sumber yang tidak jelas, ada indikasi bahwa itu adalah penipuan melalui penyalahgunaan data pribadi untuk pinjaman online.
***
Artikel ini diolah dari TribunJateng.com
Sumber: Tribun Jateng
Viral! Bocah di Surabaya Ingin Belikan Mobil untuk Orang Tuanya Meski Ditinggal di Panti Asuhan |
![]() |
---|
Bungkus Jari Bayi untuk Cegah Mengisap, Seorang Ibu Hampir Sebabkan Amputasi |
![]() |
---|
Remaja 16 Tahun Nyaris Meninggal Akibat Diet Ekstrem demi Gaun Ulang Tahun |
![]() |
---|
5 Fakta 2 Emak-emak di Bekasi Tipu 77 Orang Lewat Kontrakan Fiktif, Kerugian Rp7,5 M, Korban Murka! |
![]() |
---|
Penyewa Bongkar Rumah Kontrakan di Deli Serdang saat Pemilik Berduka: Seng, Jendela, Kusen Raib |
![]() |
---|