Breaking News:

NASIB Sopir Truk Diburu Warga, Lindas Pemotor hingga Tewas di Cilincing, Ngumpet di Garasi Kontainer

Nasib sopir truk trailer setelah melindas pemotor hingga tewas di Cilincing. Ia ngumpet di garasi kontainer orang karena diburu warga.

Editor: Suli Hanna
Istimewa via TribunJakarta
Ilustrasi kecelakaan sepeda motor - sopir truk ngumpet di kontainer karena dikejar warga setelah lindas pemotor hingga tewas 

Terlihat jenazah kedua orangtua dan keempat adiknya diposisikan berjajar dalam kondisi telah dikafani.

Rahman kemudian mencium mereka satu persatu sebagai ucapan perpisahan yang terakhir kalinya.

Diberangkatkan Umroh

Meski berduka mendalam kehilangan enam keluarga sekaligus, Rahman mendapat sedikit penghiburan dari seorang pengusaha perjalanan ibadah bernama Jay Ibrahim.

Jay Ibrahim memberikan tiket umroh gratis kepada Rahman agar ia bisa berangkat ke tanah suci.

Dilansir dari Ohbulan, Jay Ibrahim sengaja memberikan tiket tersebut agar Rahman bisa berdoa sepuas hati di depan Kakbah.

Ia berharap pemuda tersebut bisa menenangkan hatinya setelah berkeluh kesah di Baitullah.

"Niat saya memang agar adik Rahman bisa berdoa di depan Kakbah sepuas hati, agar hatinya lapang," ungkap Jay Ibrahim.

Selain tiket umroh gratis, Rahman juga mendapat bantuan berupa uang tunai, kain ihram, dan peralatan umroh yang lain.

Jay Ibrahim juga berjanji membantu Rahman mengurus segala keperluan dokumen agar ia bisa lekas berangkat.

Jay Ibrahim memberikan bantuan berupa umroh gratis untuk Rahman
Jay Ibrahim memberikan bantuan berupa umroh gratis untuk Rahman (Ohbulan)

Diberitakan sebelumnya, keluarga Rahman mengalami kecelakaan ketika tengah dalam perjalanan ke Segamat mengantar ibu mereka.

Ibunda Rahman adalah seorang guru Sekolah Agama Semedak, sedangkan ayahnya seorang imam di Masjid Ladang Tereh Utara, Kluang.

Jenazah keenam korban telah dimakamkan di Tanah Kuburan Islam Masjid Ubuddiah, Parit Limbong, Malaysia pada Sabtu malam.

Pesta Pernikahan Adik Jadi Pertemuan Terakhir

Dikutip dari sinarharian.com pada Senin (4/9/2023), Norhayati Noor Muhammad (51) mengaku menerima kabar duka terkait kecelakaan lalu lintas yang melibatkan saudara perempuannya bersama suami dan keempat anaknya melalui pesan WhatsApp.

Seorang saksi kejadian tersebut menggunakan ponsel keponakannya yang juga terlibat dalam kecelakaan tersebut.

Ilustrasi kecelakaan mobil ditabrak kereta di perlintasan tanpa pintu
Ilustrasi kecelakaan mobil tewaskan satu keluarga (Tribunnews)

“Awalnya saya mendapat pesan WhatsApp dari orang yang berada di lokasi kejadian.

Dia menggunakan ponsel keponakan saya.

Orang tersebut kemudian meminta saya untuk menghubungi polisi dan ketika saya bertanya lebih lanjut kepada polisi tentang kejadian tersebut, saya yakin mobil itu milik keluarga saudara perempuan saya,” ujar Norhayati.

Sebelumnya, dalam kejadian sekitar pukul 18.37, korban Norahimah Noor Muhammad (43)bersama suaminya Amir Ruddin Ismail (46) dan keempat anaknya terlibat kecelakaan dengan truk.

Keempat anak yang turut jadi korban adalah Fatimahtulzahrah (17), Seri Khadijah Aqilah (13) Rufaidatul Asyariyah (10), dan Muhammad Assyakrawi (5).

Mobil keluarga tersebut bertabrakan dengan truk bermuatan pasir.

Dalam insiden tersebut, anak mereka lainnya, Abdullah (15) mendapat perawatan lebih lanjut di Unit Perawatan Intensif (ICU) RS Segamat karena mengalami luka serius di kepala, usus, dan paru-paru.

Baca juga: Kesaksian Korban Kecelakaan Maut di Ngawi: Kaget Atap Bus Lepas, Badan Penuh Pecahan Kaca, Mencekam

Satu keluarga tewas dalam kecelakaan maut, pernikahan adik bungsu jadi pertemuan terakhir
Satu keluarga tewas dalam kecelakaan maut, pernikahan adik bungsu jadi pertemuan terakhir (sinarharian)

Lebih lanjut Norhayati mengatakan bahwa adik perempuannya dan keluarganya sedang dalam perjalanan kembali ke rumah mereka di Segamat dari rumah suaminya di Kluang.

Mereka tinggal berjauhan karena suaminya bekerja sebagai Imam Eksekutif di Ladang Tereh Utara, Kluang.

Sementara sang istri adalah seorang guru di Sekolah Agama Kemedak, Segamat.

“Dalam perjalanan itu, putra sulung mereka tidak kembali ke Segamat karena dia juga tinggal di Kluang.

Namun hal ini memang menjadi sejarah besar bagi kami sekeluarga karena sebelumnya kejadian seperti ini hanya kami lihat di pemberitaan.

Terakhir kali kami berkumpul adalah hari Minggu kemarin karena ada acara pernikahan adik bungsu kami di rumah ibu saya di Parit Jawa Muar.

Almarhumah yang merupakan anak ketiga mengabarkan kepada kami bahwa hari Sabtu akan kembali lagi.

Rupanya dia akan kembali selamanya,” ucapnya sambil menyeka air mata.

***

(TribunJakarta.com/ Gerald Leonardo Agustino, Sripoku)

Diolah dari artikel TribunJakarta.com dan Sripoku

Tags:
sopir trukmotorCilincingJakarta Utara
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved