Berita Viral
Nasib Miris Mantan PSK, Hidupnya Gemerlap, Kini Meninggal Tak Ada yang Mau Mengubur
Nasib pilu wanita mantan pekerja seks komersial, dulu hidupnya gemerlap kini meninggal tak ada yang mau mengubur
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Nasib pilu seorang wanita mantan pekerja seks komersial (PSK).
Dulu hidupnya gemerlap, kini setelah meninggal tak ada yang mau menguburnya.
Peristiwa ini diketahui terjadi di India beberapa waktu lalu.
Dikutip dari DhakaTribune, Senin (14/8/2023), pekerja seks di Rumah Bordil C dan B Ghat di Dekrit Char Union kotapraja Faridpur tidak diizinkan melakukan pemakaman Islami setelah kematian mereka.
Baca juga: Rumah Kos di Bogor Kena Razia, Belasan Remaja Mesra Auto Panik, Gencar Berantas Prostitusi
Dalam insiden terbaru, penduduk setempat menolak untuk tampil dan bahkan mengatur pemakaman Marjina Begum yang berusia 55 tahun dari rumah bordil setelah dia meninggal karena penyakit kuning pada Rabu (9/8/2023) pagi.

Bahkan tetangganya tidak memandikannya sesuai ajaran Islam.
Seorang imam setempat menolak untuk memimpin doa pemakamannya.
Namun, Shapla Mohila Sangstha, sebuah organisasi non-pemerintah (LSM) yang bekerja untuk rumah bordil, melangkah maju untuk pemakamannya.
Dia dimandikan dan kemudian dimakamkan di krematorium lokal di kotamadya Faridpur setelah salat jenazah sekitar pukul 16:00 waktu setempat.
Chanchala Mandal, direktur eksekutif LSM tersebut, mengatakan selama pekerja seks menghibur klien mereka, permintaan mereka tinggi.
“Tapi ketika mereka mati, tidak ada yang datang untuk melihat mereka.
Melakukan pemakaman mereka dan bahkan penguburan mereka dengan cara yang tepat menjadi tidak pasti, ”katanya.
“Otoritas semua kuburan lokal tidak mengizinkan penguburan mereka.
Untuk menghindari hal ini, identitas almarhum terkadang dipalsukan.
Tapi itu tidak berhasil ketika identitas asli mereka terungkap,” kata direktur LSM itu.
Di rumah bordil Daulatdia di Tajbari adalah salah satu daerah kumuh seks terbesar di dunia.
Pemakaman pekerja seks yang layak sekarang diizinkan dengan bantuan pemerintah setempat, menurut Chanchala.
Baca juga: SOSOK HH, Jamaah Haji Ditangkap Diduga Terlibat Kasus TPPO, Punya Bisnis Prostitusi Berkedok Warung

“Namun, itu tidak sama di sini.
Rasanya seperti tidak ada tempat bagi pekerja seks untuk mati di Faridpur,” kata Chanchala yang kecewa, seraya menambahkan bahwa upaya berulang kali untuk mendapatkan izin dari pemerintah telah gagal.
Jenazah para pekerja seks hanya bisa dimakamkan di tempat kremasi Ambikapur.
Penduduk lokal Haider Khan mengatakan orang-orang bahkan tidak diperbolehkan membawa jenazah dengan khatiya (tandu yang dimodifikasi khusus untuk membawa jenazah).
“Orang-orang belajar bagaimana dihibur oleh para pekerja seks, tetapi tidak menghormati mayat mereka,” kata Haider, yang ikut membawa Marjina ke krematorium.
Ketua Decr Char Union Parishar Mehedi Hasan Mintu, saat dihubungi, mengakui situasinya, mengatakan akan menyumbangkan khatiya ke rumah bordil.
Walikota Kota Faridour Amitab Bos tidak dapat dihubungi melalui telepon meskipun telah dilakukan beberapa upaya.
Kantor Sadar Upazila Nirbahi Liton Dhali berkata,“Kami dapat memotivasi para imam untuk melakukan ritual Islam bagi para pekerja seks yang meninggal.
Saya akan membicarakan masalah ini dengan wakil komisaris.
“Kami akan mencoba menetapkan tanah khas untuk penguburan mereka.
Pada saat yang sama, kami selalu siap membantu mereka,” tegasnya.
Rumah Kos di Bogor Kena Razia, Belasan Remaja Mesra Auto Panik, 'Gencar Berantas Prostitusi'
Belasan remaja mesra panik saat polisi gerebek rumah kos di Bogor.
Petugas berhasil mengamankan 18 pasang remaja yang statusnya belum menikah.
Patroli ini digelar oleh Polresta Bogor Kota bersama TNI dan Satpol PP Kota Bogor.
Baca juga: Ya Allah! Niat Hindari Razia Polisi, Nyawa 2 Pelajar SMA Nyaris Melayang, Motornya Diserempet Truk
Polreta Bogor Kota bersama dengan TNI dan Satpol PP Kota Bogor menggelar patroli Operasi Yustisi Kost - Kosan di wilayah hukum Kota Bogor pada Minggu (30/7/2023).
Adapun yang menjadi sasaran dalam giat operasi ini adalah kos - kosan yang ada di Kota Bogor.
Didapati hasil sebanyak 18 pasangan yang belum menikah berduan di dalam kos-kosan.
"Wisma Bahagia, Kecamatan Bogor Tengah didapati 10 pasangan yang belum menikah dan di Wisma Asri, Kecamatan Bogor Barat didapati 8 pasangan belum menikah," kata Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso.
"Dari hasil tersebut tidak ditemukan adanya temuan narkotika dan psikotropika juga barang yang diduga merupakan hasil tindak pidana," sambungnya.

Dari hasil temuan pasangan bukan suami-istri, kini mereka diserahkan pembinaannya kepada Satpol PP Kota Bogor untuk didata dan dibina.
Selain itu, giat operasi Yustisi Kost - Kosan, miras dan patroli kerawanan malam secara rutin akan terus digencarkan Polresta Bogor Kota.
"Guna mengantisipasi adanya prostitusi di wilayah hukum Kota Bogor dan ini merupakan tindakan preemtif, preventif juga represif untuk mengantisipasi potensi kerawanan kejahatan jalanan,” terang Bismo.
Menurutnya dengan upaya antisipasi ini diharapkan mampu mengurangi gangguan kamtibmas yang mengganggu sekaligus mengancam aktivitas masyarakat di Kota Bogor.
“Polresta Bogor Kota dan jajaran tegas melakukan pemberantasan prostitusi, peredaran minuman keras dan obat-obatan terlarang,” ujar Bismo.
Monitoring kewilayahan juga akan terus digencarkan terkait dengan potensi kerawanan kejahatan malam seperti pencurian dengan kekerasan (Curas), pencurian dengan pemberatan (Curat), pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) hingga tawuran remaja.
Dengan hal tersebut Bismo berharap makin tercipta kondusifitas kamtibmas di wilayah Kota Bogor, Jawa Barat.
Polresta Bogor Kota bongkar prostitusi online
Sebelumnya diberitakan, Polresta Bogor Kota berhasil membongkar Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berupa prostitusi online di wilayah Kota Bogor, Jawa Barat.
Ada enam kasus yang berhasil diungkapkan, semua berasal dari berbagai wilayah di Kota Bogor antara lain Bogor Tengah, Tanah Sareal, Bogor Timur, Bogor Utara dan Bogor Barat.
Ironisnya seluruh korban dalam kasus ini merupakan anak yang masih di bawah umur.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso mengatakan bahwa dari kasus yang berhasil diungkapkan oleh jajarannya terdapat sembilan tersangka di mana dua orang di antaranya masih di bawah umur.
"Tersangka tujuh dewasa dan dua anak berhadapan dengan hukum (ABH) yang kasusnya sudah dilimpahkan ke kejaksaan dan pengadilan," kata Bismo di Mako Polresta Bogor Kota, Selasa (13/6/2023).
"Dari berbagai kasus dan tersangka yang kita amankan, korban semuanya di bawah umur," imbuhnya.
"Wanita yang dieksploitasi secara ekonomi dan seksual oleh pelaku, korbannya anak di bawah umur sebanyak enam anak diperdagangkan," jelas Bismo.
Adapun modus dari para tersangka pun variatif, salah satunya yakni dengan menawarkan para korban pekerjaan hingga diberi gaji bulanan.
Tetapi, kenyataannya mereka dieksploitasi kepada pria hidung belang melalui media sosial.
Hubungan antara tersangka dan korban pun dibeberkan oleh Bismo yang bermula adanya perkenalan melalui jejaring media sosial, Facebook.

"Ada yang sudah melakukan komunikasi via medsos (FB), korban ditawari pekerjaan dengan gaji," katanya.
"Ada yang ditawarkan sebagai waitress. Bujuk rayu iming-iming Rp 4-5 juta gaji perbulan," imbuh Bismo.
Dari hasil pemeriksaan, para korban dalam sehari dapat melayani sekitar lima orang pria hidung belang, dengan tarif berkisar antara Rp 250 ribu-Rp 350 ribu.
"Kalau dihitung Rp 7 juta per minggu," ujar Bismo.
Atas perbuatannya, para pelaku ini dijerat dengan Pasal 76F Jo Pasal 83 UU RI Tahun 2014 tentang atas perubahan UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak ancaman paling singkat 3 tahun dan paling lama 15 tahun penjara dan denda paling sedikit Rp 60 juta dan paling tinggi Rp 300 juta.
"Perlu kerjasama semua pihak, terkait aktivitas muda mudi. Baik di kost maupun hotel. Masyarakat bisa lapor ke nomor aduan Kaporesta Bogor Kota memberantas prostitusi online dan HIV," tutupnya. (*)
(TribunTrends.com/Nafis, Wartakota)
Sebagian artikel diolah dari Wartakota
Sumber: TribunTrends.com
Drama Akad Nikah di Pinrang: Wajah Dibuka, 'Pengantin Cantik' Berubah Jadi Pria Berjenggot |
![]() |
---|
Misteri Darah di Purwakarta, ART Berpura-Pura Panik, Ternyata Dialah Pembunuh Dea Permata |
![]() |
---|
Insiden Viral RSUD Sekayu Berakhir Manis: Keluarga Pasien Akhirnya Minta Maaf ke dr Syahpri |
![]() |
---|
Jejak Karier Dokter Syahpri: Dari Konsultan Ginjal Berprestasi hingga Jadi Amukan Pasien RSUD Sekayu |
![]() |
---|
Kekerasan di Ruang Perawatan: dr Syahpri Polisikan Keluarga Pasien RSUD Sekayu, Tak Ada Maaf |
![]() |
---|