Breaking News:

Arti Istilah Viral

Apa Arti Lolita, Istilah Viral di TikTok? Sering Juga Digunakan Warganet di Berbagai Medsos

Inilah arti istilah viral Lolita yang berseliweran di media sosial seperti TikTok, Instagram, dan Twitter

TribunTrends.com/Freepik
Inilah arti istilah viral Lolita 

TRIBUNTRENDS.COM - Tribunners berikut ini arti kata Lolita yang viral di TikTok belakangan ini.

Kata ini ternyata juga kerap dijumpai di berbagai media sosial lainnya seperti di Instagram, Facebook hingga Twitter.

Lantas apa arti dari kata viral Lolita ini? Simak penjelasannya.

Baca juga: Apa Arti Cikini Gondangdia Istilah Viral TikTok? Berawal dari Lagu Duo Anggrek, Benarkah Nama Kota?

Bahasa media sosial memiliki banyak majas yang diambil dari tokoh nyata atau imajiner.

Hal itu tentunya membuat warganet yang baru berselancar di jagat maya bingung.

Baru-baru ini istilah "Lolita" kerap muncul di media sosial, terutama TikTok.

Ilustrasi wibu
Ilustrasi wibu (rebelsmarket)

Istilah Lolita sering digunakan para follower untuk memberikan komen negatif ke idolanya.

Sebenarnya Lolita merupakan karakter dari sebuah novel terkenal di tahun 1955. 

Dalam kisahnya, Lolita adalah seorang anak yang menjadi korban seksual pria tua.

Kata Lolita belakangan ini telah menyimpang dari rujukan aslinya, dan didefinisikan sebagai gadis yang menggoda sebelum waktunya.

Lolita disematkan kepada seorang gadis muda yang memiliki penampilan yang sangat seksual atau berperilaku sangat seksual.

Baca juga: Apa Arti Basreng Istilah Viral TikTok? Sering Digunakan YouTuber Reviewer, Ternyata Ini Singkatannya

Ilustrasi wanita menggoda pria
Ilustrasi wanita menggoda pria (Thrilist)

Lolita kerap ditujukan kepada Tiktoker belia yang bepose dan berpenampilan tidak sesuai usianya.

Gadis belia dengan kategori semacam itu banyak ditemukan di TikTok atau platform media sosial lainnya.

Mereka rela melakukan aksi apa saja agar kontennya tampil di FYP TikTok.

Kebanyakan, konten-konten mereka cenderung vulgar.

Lolita hanya bebeda tipis dengan Toygirl yang akan melakukan apa saja untuk laki-laki meskipun dia tahu dia hanya digunakan untuk kesenangannya.

Apa Arti Slow Living, Istilah Viral di TikTok? Kata Ini Sering Dipakai Warganet di IG hingga Twitter

Baru-baru ini, kata slow living menjadi viral di TikTok hingga Twitter.

Viralnya kata slow living berawal dari video artis cantik Lulu Tobing yang mengisahkan kehidupannya yang santai.

Slow living menjadi salah satu istilah yang disebut oleh salah satu akun Twitter pada Minggu (16/8/2023).

Ilustrasi tidur
Ilustrasi tidur (Pexels/Pixabay)

Sementara itu, istilah slow living digunakan sebagian besar orang untuk menyebut suatu konsep gaya hidup di kalangan masyarakat tertentu.

Dalam cuplikan sebuah video, Lulu Tobing mengaku dirinya menikmati kehidupan yang tanpa kesibukan pekerjaan, tanpa kompetisi dan ambisi, serta tidak memikirkan kekhawatiran tertentu.

"Lulu Tobing adalah wakil dari kami para penganut indahnya ‘Slow Living’ yang tidak punya ambisi berlebih dalam hidup," tulis pengunggah.

Istilah slow living juga disebut oleh akun lain, Senin (17/8/2023).

"Konteks slow living di convo di atas itu sama dengan istilah we’re comfortable," tulisnya.

Baca juga: Apa Arti Manther Istilah Viral TikTok? Banyak yang Bangga jika Disebut Ini, Ternyata Ini Maknanya

Hingga Selasa (18/7/2023), unggahan video tersebut telah tayang sebanyak 2,9 juta kali, dibagikan 2.458 kali, dan disukai 6.652 pengguna Twitter.

Lalu, apa yang dimaksud dengan konsep hidup slow living?

Inilah arti kata slow living

Dilansir dari komunitas Slow Living London yang menerapkan gaya hidup tersebut, slow living merupakan konsep pola pikir milik seseorang yang menyusun gaya hidup yang lebih bermakna dan menyesuaikan dengan apa yang paling dia anggap berharga dalam hidup.

Artinya, orang yang menerapkan gaya hidup ini tidak akan beraktivitas atau bekerja terlalu cepat. Sebaliknya, mereka melakukan sesuai kecepatan yang dirasa mampu dilakukan.

Mereka akan memperlambat aktivitas, melakukan kegiatan lebih sedikit, dan memprioritaskan waktu yang melakukan hal-hal yang paling penting baginya.

Sebaliknya, slow living merupakan lawan dari gaya hidup hustle culture yang membuat orang-orang bekerja melebihi batas waktu dan tanpa berhenti untuk mencapai kesuksesan yang dituju.

Sejarah konsep slow living

Gaya hidup serba lambat ini dimulai pada 1980-an di Italia.

Saat itu, penulis Carlo Petrini dan sekelompok aktivis membentuk gerakan Slow Food untuk memprotes pembukaan gerai McDonald's di jantung Kota Roma.

Slow Food merupakan sebuah gerakan untuk mempertahankan tradisi makanan daerah.

Hingga sekarang, gerakan ini masih terus ada dan bekerja melindungi tradisi pembuatan makanan, mempromosikan upah adil bagi produsen, mendorong kenikmatan makanan berkualitas baik, dan terlibat dalam aktivitas seputar keberlanjutan.

Kemudian pada 2004, penulis Carl Honoré terinspirasi dari gerakan Slow Food. Ia lalu mempopulerkan konsep hidup dengan lambat tersebut kepada publik.

Ilustrasi wanita menghabiskan waktu di siang hari
Ilustrasi wanita menghabiskan waktu di siang hari (Freepik)

Honoré mendalami gerakan Slow Food yang ternyata memicu gerakan hidup pelan di kehidupan masyarakat, termasuk pekerjaan, hobi, mengasuh anak, dan rekreasi.

Sejak saat itu, konsep hidup lambat atau slow living terus berkembang dan diterapkan oleh masyarakat dunia.

Baca juga: Apa Arti Ngecas Istilah Viral TikTok? Bahasa Gaul Gambarkan Aktivitas Sehari-hari, Apa Maknanya?

Manfaat slow living

Menurut komunitas Log Off Movement, gaya hidup slow living membuat nilai yang dimiliki setiap orang tidak hanya diukur dari keberhasilan karier. Sebaliknya, kehidupan pribadi akan menjadi prioritas.

Kondisi ini baik untuk kesehatan karena kesibukan membuat tubuh lelah dan mudah merasa depresi atau kecemasan.

Slow living juga membuat orang yang melakukannya punya waktu luang lebih banyak untuk keluarga dan teman, serta memprioritaskan hubungan yang bermakna lebih dalam di antara rekan kerja di kantor.

Bagi lingkungan, slow living membuat orang-orang memiliki waktu luang untuk menghabiskan waktu di alam. Mereka jadi punya waktu lebih untuk memperhatikan dan menjaga kondisi ekosistem.

Langkah untuk memulai slow living

Ada beberapa kebiasaan yang dapat diterapkan untuk menjalani slow living sebagai gaya hidup sehari-hari, seperti:

- Batasi waktu menggunakan media sosial dan menonton TV atau komputer

- Jalan-jalan di luar ruangan dan berolahraga dengan santai

- Menghabiskan waktu untuk istirahat di akhir pekan atau saat liburan

- Masak dan makan bersama keluarga atau teman

- Menikmati dan mengembangkan hobi

- Prioritaskan tidur

- Melakukan aktivitas yang ingin dilakukan

- Berkomunikasi dengan tetangga dan membangun komunitas.

Sebagai catatan, slow living tidak berarti malas-malasan dan tidak melakukan apa-apa.

Namun, orang yang menerapkan gaya hidup ini memilih tetap produktif sesuai dengan kemampuannya. (*)

Diolah dari artikel TribunSumsel.com dan TribunJatim

Tags:
arti istilah viralLolitaTikTok
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved