Berita Viral
'Maafkan Ibu' Sesal Wanita Bawa Balita ke Masjid, Malah Dimaki-maki Jamaah Lain hingga Anak Nangis
Seorang wanita begitu menyesal karena membawa anaknya yang masih balita ke masjid dan dimarahi jamaah lain
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Seorang wanita begitu menyesal karena membawa anaknya yang masih balita ke masjid.
Bahkan ia meminta maaf kepada anaknya tersebut.
Lantas kenapa? Ternyata bocah tersebut dimaki-maki oleh jamaah lain hingga menangis.
Apa yang menyebabkan bocah itu dimarahi orang lain?
Baca juga: Kepala Bocah 3 Tahun Tersangkut Kaleng Biskuit, IGD Tak Bisa Bantu, Damkar Evakuasi: 10 Menit Lepas
Dikutip dari mStar, Minggu (6/8/2023), masjid bukan sekedar tempat umat Islam beribadah, tetapi telah menjadi pusat aktivitas dan pengembangan masyarakat sejak lama.
Selain orang dewasa, anak-anak juga diajak untuk berziarah ke masjid, sehingga mereka bisa belajar sholat dan ilmu agama sejak dini.

Teranyar, seorang ibu mengungkapkan kekecewaannya ketika aksi mengantar anaknya ke masjid berakhir dengan peristiwa yang melukai hatinya.
Melalui laman TikTok, dia mengaku bahwa seorang wanita tua yang disebut bibi memarahi anaknya.
“Maaf ibu membawamu dan temanmu ke masjid tadi.
Jika tidak terpaksa, kamu tidak akan memarahi bibiku sampai kamu menangis.
“Saya baru tahu anak laki-laki tidak boleh masuk masjid ini.
Tidak apa-apa, ini terakhir kali saya mengikuti masjid lagi. Maaf.
Maaf. Saya baru tahu anak empat tahun tidak boleh ke masjid," tulisnya dalam keterangan video di aplikasi TikTok.
Baca juga: Datangi Puskesmas, Bocah 15 Tahun Mau Melahirkan, Kabur dari Kampung demi Susul Pacar, Kena Sifilis
Sejak dibagikan pada hari Rabu, video tersebut telah ditonton lebih dari 122.000 kali.
Bahkan, juga dihujani berbagai komentar warganet yang umumnya bersimpati atas kejadian yang menimpa kedua anak tersebut.
Pada saat yang sama, ada juga yang berpesan kepada orang tua agar menjaga tingkah laku anaknya jika dibawa ke masjid.
“Bisa dibawa tidak masalah.
Tapi harus jaga jangan sampai mengganggu sholat jamaah lain. Itu saja.
“Pak long, saya pengurus (AJK) masjid.
Dulu saya anak kecil main korek sampai gordyn terbakar.
Tapi yang dimarahin itu orang dewasa yang bawa korek api ke masjid.
"Yang paling ditakuti adalah ketika rumah Tuhan tidak lagi memiliki suara anak kecil," tulis beberapa netizen.
Menurut situs Mufti Federal Territory, setelah meneliti dan mempelajari perdebatan dan teks-teks yang telah disebutkan, mereka berpendapat bahwa mendorong anak-anak untuk menghadiri masjid sejalan dengan semangat syarak.

Oleh karena itu, sudah menjadi praktik umum bagi para ulama dan Salafi untuk mengajari anak-anak mereka menghadiri masjid.
Sebagai anjuran bagi orang tua hendaknya berperan penting dengan cara mengamati perilaku anak di masjid, mendidik dan mengingatkan anak-anaknya akan keagungan dan kedudukan masjid yang tinggi dalam Islam.
Serta memahami anak tentang fungsi atau peranannya masjid sebagaimana yang telah difirmankan oleh Allah dalam Al-Qur'an.
Mufti Daerah juga menganjurkan pihak masjid agar mengawasi anak-anak dengan adab dan akhlak yang baik seperti tidak membentak, memarahi, bersikap kasar, dan tidak memukul anak.
Di sisi lain, tunjukkan akhlak yang baik dan ajarkan agar terbangun cinta antara orang tua, masjid, dan anak itu sendiri.
Kepala Bocah 3 Tahun Tersangkut Kaleng Biskuit, IGD Tak Bisa Bantu, Damkar Evakuasi: 10 Menit Lepas
Viral seorang anak berusia 3 tahun kepalanya tersangkut kaleng biskuit.
Video pelepasan kaleng biskuit pun berlangsung dramatis.
Insiden ini terjadi di Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Tampak dalam video tersebut kepala bagian atas bocah itu, masuk ke dalam kaleng biskuit bundar hingga sesak di bagian atas telinga seperti mengenakan topi.
Kondisi itu membuat kaleng itu sulit dilepaskan dari kepala bocah itu.
Kedua orang tuanya kemudian panik dan bergegas mencari pertolongan untuk melepaskan topi tersebut.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (30/7/2023) malam.
Baca juga: PANIK Awalnya Jadi Topi, Kaleng Biskuit Nyangkut di Kepala Bayi, IGD Angkat Tangan, Ditolong Damkar

Video ini menjadi viral setelah diunggah oleh akun TikTok @sakoci83 pada Senin (31/7/2023).
Terlihat bocah tersebut digendong orang tuanya untuk mendapatkan pertolongan.
Berbagai upaya dilakukan orang-orang di sekitar bocah tersebut.
Ia menangis histeris saat kaleng tersebut dipotong menggunakan gergaji dan dialiri air.
Hingga akhirnya kaleng tersebut terlepas tanpa meninggalkan luka di kepala bocah tersebut.
Video ini telah mendapatkan 5,8 juta penayangan dengan 256,4 suka dari warganet.
Dikutip TribunJabar.id, sebelum berhasil dilepaskan, orang tua korban sempat membawa anaknya ke rumah sakit.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar, saat menceritakan kronologi evakuasi tersebut.
"Kedua orang tua korban baru mengetahui setelah korban merengek tak bisa melepaskan kembali kaleng," ujar Ucu Anwar.
Ayah korban, Jajang, kemudian bermaksud melepaskan kaleng tersebut dari kepala anaknya.
Namun, di luar dugaan kaleng itu tak mau lepas meskipun sudah dicoba dengan berbagai upaya.

Keluarga kemudian panik dan segera melarikan korban ke RSU dr Soekardjo.
Petugas IGD yang menerima korban memilih angkat tangan.
Bahkan menyarankan Jajang membawa anaknya ke Unit Damkar BPBD Kota Tasikmalaya.
Damkar pun berhasil melepaskan kaleng tersebut dalam waktu yang singkat.
"Kami kedatangan korban yang dibawa orang tuanya sekitar pukul 21.00. Melihat kondisi tersebut, Regu 3 Damkar segera melakukan tindakan, dan dalam waktu sekitar 10 menit kaleng berhasil dilepaskan," kata Ucu.
Hal tersebut senada dengan keterangan Kepala Bidang Kebakaran dan Penyelamatan BPBD Kota Tasikmalaya, Boedi Santosa.
"Anak itu kepalanya terperangkap di kaleng biskuit. Suami istri itu sempat membawa anaknya itu ke rumah sakit," jelas Boedi kepada wartawan di kantornya, Senin (31/7/2023).
"Namun, pihak rumah sakit tak bisa melakukan penanganan lantaran tak memiliki peralatan khusus untuk memotong kaleng biskuit itu," tambahnya, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
Sesuai pengakuan orang tuanya, lanjut Boedi, balita tersebut penasaran dengan kaleng bekas biskuit tersebut dipakai layaknya seperti topi di kepalanya.
Namun, saat masuk ke lubang kaleng, kepala balita tersebut malah menyangkut dan tak bisa keluar lagi dari lubang kaleng.
"Itu awalnya katanya mau dipakai kayak topi ke kepala. Tapi malah nyangkut tak bisa keluar lagi," jelasnya.
Lebih lanjut, menurut Ucu, jajarannya harus berpikir keras bagaimana cara melepas kaleng tanpa melukai kepala korban.
Hingga muncul solusi menggunakan mesin gerinda mini untuk membelah kaleng tersebut.
Untuk mengamankan kepala korban, petugas menggunakan kepala sendok yang disisipkan di antara kepala dan kaleng untuk memberi jarak.
Petugas kemudian mulai membelah kaleng sambil dikucuri air agar tidak menimbulkan panas.
"Setelah belahan dirasa cukup, petugas kemudian memuaikan diameter kaleng. Dengan perlahan kaleng diangkat dan akhirnya lepas," ujar Ucu.
(TribunTrends.com/Nafis, Tribunnews)
Sebagian diolah dari artikel di Tribunnews.com
Sumber: TribunTrends.com
Keluarga Korban Kembalikan Uang Santunan dari Ponpes Al Khoziny, Harapannya Ada Musala Baru |
![]() |
---|
Bukan Hanya Korban Jiwa, Mobil Mercy Ringsek Ditemukan di Reruntuhan Musala Ponpes Al Khoziny |
![]() |
---|
VIRAL Suami Ikhlas Serahkan Istri ke Selingkuhan Lewat Ritual Mowea Sarapu, Dapat Sapi hingga Uang |
![]() |
---|
Sosok di Balik Momen Wakil Ketua DPRD Pasangkayu Gagap Baca UUD 1945, Nelayan yang Tangguh |
![]() |
---|
Total 26 Korban Jiwa Tragedi Musala di Ponpes Al Khoziny, 5 Santri Ditemukan Jelang Tengah Malam |
![]() |
---|