PERJUANGAN Pemuda Gresik Gagal Ujian SIM 16 Kali, Latihan sampai Malam, Kapolres Iba, Akhirnya Lulus

Karena beliau memakai baju muslim, sehingga saya tidak tahu kalau itu Bapak Kapolres.

Lebih tepatnya bukan gratis (SIM), tapi diluluskan," tutur Andrian.

Baca juga: SOSOK Marita Sani, Emak-emak Curhat ke Kapolri Soal Susahnya Ujian SIM, Pernah Dipenjara 8 Bulan

Sebelum memutuskan memberikan rekomendasi, AKBP Mochammad Nur Azis yang baru menjalankan shalat Isya, memang sempat melihat Andrian sedang berlatih di lokasi.

Saat itu AKBP Mochammad Nur Azis tengah bersama Kasatlantas Polres Gresik kala itu AKP Engkos Sarkosi, menyaksikan Andrian serius berlatih menggunakan sepeda motor.

Andrian menjalani latihan pada Jumat malam tersebut, sebagai persiapan untuk menyambut agenda tes kali ke-17 yang bakal dilakoninya.

Kesungguhan dan kegigihan Andrian akhirnya menyentuh hati Kapolres.

"Kapolres lihat sendiri, kemudian ditemui mendapatkan reward berupa SIM setelah 16 kali praktik, semangatnya pantang menyerah," kata Baur SIM Satpas Polres Gresik, Aiptu Jailani.

Jailani juga menghimbau, supaya para pemohon SIM dapat meniru semangat yang dicontohkan oleh Andrian, yakni, berlatih mandiri di lokasi tempat ujian praktik.

Baca juga: Penyebab Anak di Gresik Gagal Ujian SIM Sampai 13 Kali, Ditlantas Salahkan Anggota : Beri Pelatihan

Diketahui kini, Kapolres Gresik telah digantikan oleh AKBP Adhitya Panji Anom.

Sementara itu, kini Kasatlantas Polres Gresik AKP Agung Fitransyah buka suara terkait viralnya video protes ibu di Gresik yang anaknya gagal ujian partik SIM 13 kali.

"Pengecekan berkas SIM memang ada ditemukan praktek R2 berulang. Kita menanggapi hal itu, dan kita memiliki program coacing clinic di Satpas Aatlantas Polres Gresik dari beberapa pemohon SIM yang gagal bisa dilatih anggota kami di Satpas Satlantas Polres Gresik saat jam tutup pelayanan, estimasi pukul 14.00 sampai 17.00," ujar Kasatlantas Polres Gresik AKP Agung Fitransyah, Rabu (2/8/2023).

Pihaknya tidak memungkiri jika masih ada yang gagal ujian praktek SIM.

Agung menambahkan, oleh sebab itu pihaknya memfasilitasi pemohon SIM yang gagal praktek dengan coaching clinic.

"Yang gagal berulangkali kami tawarkan coaching clinic tidak dipungut biaya gratis.

Pemohon SIM proaktif bisa mengikuti program coaching clinic dan banyak pemohon SIM yang akhirnya berhasil," kata Agung lagi.

Agung mengaku, saat orang tua pemohon SIM mencarinya, dia sedang mengikuti Supervisi di Mapolres Gresik. Saat itu, dia tidak sedang berada di Satpas Polres Gresik.

(*)

Artikel ini diolah dari TribunJatim.com