Breaking News:

Berita Viral

Cerita Cyntya Afrianti, Video Jual Peyek Sambil Merangkak Viral, Dulu Ditolak Masuk SMA Karena KTP

Viral di media sosial video seorang gadis muda dengan kekurangan pada kakinya berjualan peyek sambil merangkak di jalan.

Editor: Galuh Palupi
TikTok @ceritaharuhariini
Video Cyntya jualan peyek sambil merangkak viral di media sosial 

Selain pembebasan ijazah, juga intervensi pembebasan iuran BPJS Kesehatan hingga pemberian kursi roda. "Untuk bantuan kursi roda, kita ajukan lewat Baznas Surabaya pada Maret 2023 untuk suami Bu Sumiyati," katanya.

Baca juga: SOSOK RK Atok Suami Meylisa Zaara yang Dituding Suka Sesama Jenis, Mahir Pose di Setiap Postingan

Sumiyati juga pernah ditawari Lurah Kendangsari ikut bekerja di padat karya dan modal usaha berupa rombong. "Dulu pernah ditawari, tapi ibunya (Sumiyati) tidak mau," tandasnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya, M Fikser menjelaskan, Pemkot Surabaya konsisten memberikan intervensi bantuan sosial kepada warganya. Dalam pemberian intervensi, ada beberapa kriteria warga yang mendapat prioritas.

Pemkot memprioritaskan bagi warga miskin yang tercatat KTP Surabaya sebelum 2021. "Jadi yang baru menjadi warga KTP Surabaya setelah 2021 sementara tidak dibantu dulu," kata Fikser.

Hal itu dituangkan dalam surat pernyataan bersedia untuk sementara tidak menerima bantuan dari Pemkot Surabaya. Hal yang sama juga berlaku pada Cyntya Afrianti yang ternyata baru pindah KTP Surabaya pada 2022.

"Jadi kita memiliki regulasi seperti itu. Karena juga kekuatan APBD Surabaya kan terbatas, kita prioritas dulu warga miskin KTP Surabaya yang sudah lama," katanya.

Sekalipun demikian, Wali Kota tetap menginstruksikan jajarannya untuk memberikan bantuan keluarga Cyntya, warga Jalan Kendangsari Surabaya. Di antaranya, memastikan kondisi ekonomi terpenuhi.

Menurutnya, dalam regulasi pindah KK atau KTP Surabaya, pihak pengampu juga memiliki tanggung jawab memastikan kondisi sosial keluarga yang ditampungnya maupun ekonominya. "Ini tanggungjawab yang besar," katanya.

Di sisi lain, Cyntya Afrianti bercerita bahwa video yang viral di medsos dipotret sekitar Maret 2023 di kawasan RSUD dr Soetomo Surabaya. Video itu direkam oleh orang yang mengaku dari komunitas sosial.

"Video itu sudah lama," kata Cyntya saat ditemui di rumahnya.

Tangkapan layar video yang menggambarkan anak berjualan rempeyek sambil merangkak viral di media sosial (kiri). Jajaran Pemkot Surabaya mendatangi rumah keluarga Cyntya, anak yang jualan peyek sambil merangkak, Rabu (19/7/2023) malam.
Tangkapan layar video yang menggambarkan anak berjualan rempeyek sambil merangkak viral di media sosial (kiri). Jajaran Pemkot Surabaya mendatangi rumah keluarga Cyntya, anak yang jualan peyek sambil merangkak, Rabu (19/7/2023) malam. (Kolase foto ist/bobby constantine koloway)

Menurutnya, komunitas itu menawarkan untuk membantu keluarga Cyntya dengan cara memviralkan Cyntya melalui media sosial sehingga bisa mendapatkan bantuan.

Baca juga: Sering Pusing di Kantor, Pria Ini Syok Lihat CCTV, Ternyata Diracun, Tak Menyangka Tahu Sosok Pelaku

"Awalnya ditawari, katanya biar banyak orang yang donasi, bantu," ujar Cyntya yang memiliki keterbatasan pada kedua kakinya ini.

Sumiyati mengakui tak mengetahui hal itu. "Diberitahu tetangga, saya dan Cyntya sampai sekarang tidak berani melihat videonya, sampai segitunya, nangis saya," katanya.

Menurutnya, pekerjaan tersebut tak lagi dilakukan. Sebaliknya, mereka telah membuat produksi pakaian.

"Memang kalau Hari Raya Idul Fitri, puasa, saya bikin peyek. Awalnya jualan di rumah sakit Nginden, karena Cyntya terapi di RSUD Dr Soetomo, akhirnya coba-coba jualan di sana. Tapi kalau sekarang, saya ikut kerja cabut benang di konveksi," katanya.

Halaman
123
Tags:
Cyntya Afrianti AmalaSurabayaTikTok
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved