Berita Viral
Tak Pakai Dana Desa! Kades Sembung Bangun Kantor Megah, 8 Lantai Ada Liftnya, Kucurkan Rp1,5 M
Gedung Kantor Kepala Desa Sembung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah mendadak viral. Bagaimana tidak, gedung tersebut dibangun 8 lantai dilengkapi lift.
Editor: Febriana Nur Insani
Asep rutin membagikan beras kepada warga.
"Paling seminggu tiga kali.
Tidak ada, cuma ini mah pribadi," ujar Asep.
Baca juga: SOSOK Siswadi Kades Viral Berambut Mohawk, Jangan Salah Ternyata Lulusan S2 dan Merdu Baca Alquran

Aksi membagi-bagi beras yang dilakukan oleh Asep ternyata bukan merupakan program yang digalakkannya dengan menggunakan dana dari desa.
Ia memberikan satu karung beras ke masyarakat miskin desa menggunakan dana yang diambil dari kantong pribadinya.
Tak hanya itu, meskipun memiliki penampilan yang sangar dan bahkan potongan rambut yang tidak seperti orang pada umumnya, kades tersebut mengaku ia adalah laki-laki yang diganderungi banyak perempuan.
Terbukti, Asep mengaku telah 13 kali menikah dengan perempuan yang berbeda.
"Tapi saya laku, kawin 13 kali," ujar Asep yang dilanjut dengan menyebutkan satu persatu istrinya.
Lalu apakah ada aturan terkait kades yang memiliki tato?
Mengutip Kompas.com, Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Eko Prasetyanto Purnomo Putro mengatakan, tidak ada aturan penampilan dalam syarat pendaftaran sebagai kepala desa.
Ia menyatakan, syarat calon kepala desa hanyalah minimal berusia 25 tahun, bersedia dicalonkan atau mencalonkan diri, minimal pendidikan terakhir setingkat SLTP atau SMP, serta patuh pada UUD dan Pancasila.
Baca juga: Merasa Bersalah Istri Blak-blakan Sudah 3 Kali Zina dengan Pak Kades, Suami: Dia Sering Nangis
Aturan tersebut sesuai dengan pasal 33 Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
"Belum ada aturan eksplisit terkait penampilan," ujar Eko.
Ia menjelaskan, penampilan seorang calon kepala desa seharusnya bisa dilihat Panitia Pemilihan Kepala Desa pada saat pendaftaran.
Panitia Pemilihan Kepala Desa ini terdiri dari tim bentukan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan perwakilan dari pemerintah kota/kabupaten terkait.
Sumber: Tribun Jateng
Misteri Darah di Purwakarta, ART Berpura-Pura Panik, Ternyata Dialah Pembunuh Dea Permata |
![]() |
---|
Insiden Viral RSUD Sekayu Berakhir Manis: Keluarga Pasien Akhirnya Minta Maaf ke dr Syahpri |
![]() |
---|
Jejak Karier Dokter Syahpri: Dari Konsultan Ginjal Berprestasi hingga Jadi Amukan Pasien RSUD Sekayu |
![]() |
---|
Kekerasan di Ruang Perawatan: dr Syahpri Polisikan Keluarga Pasien RSUD Sekayu, Tak Ada Maaf |
![]() |
---|
Dibentak, Dicaci, Dipaksa Lepas Masker, dr Syahpri Tunggu Ucapan Maaf Keluarga Pasien RSUD Sekayu |
![]() |
---|