Suaminya Jatuh Sakit, Wanita Jual Rumah Mengaku untuk Biaya Berobat, Mertua Syok Ternyata Dibohongi

Bagian terburuknya adalah ketika saudara perempuan Zhang mengetahui bahwa saudara iparnya telah membawa sertifikat properti ketika dia pergi.

Dia berbohong kepada ibu mertuanya bahwa dia akan menjual rumah sehingga dia bisa membayar perawatan suaminya.

Namun, pada kenyataannya, Pham menjual rumahnya dan memperoleh Rp 2 miliar.

Seusai rumah terjual, tetapi dia tidak memberikan uang kepada keluarga suaminya.

Dalam prosesnya, saudara perempuan Zhang harus menyiapkan uangnya sendiri untuk mempertahankan perawatan medis saudara laki-lakinya.

Saudari itu menambahkan bahwa di masa lalu, pernikahan Zhang dengan Pham cukup baik dan damai.

Zhang bekerja keras, mendapatkan gaji yang fantastis, tidak hanya membeli 3 rumah dan 2 mobil, tetapi juga sangat memanjakan istrinya.

Sulit dipercaya bahwa setelah Zhang jatuh sakit, Pham akan mengubah hatinya begitu cepat.

Dia sudah tidak peduli dengan hubungan antara suami dan istri, dan bahkan hanya memikirkan untuk mendapatkan keuntungannya sendiri.

Zhang saat ini dirawat oleh ibu dan saudaranya yang berusia 66 tahun.

Keluarga itu juga harus meminjam Rp 419 juta untuk membayar perawatan Zhang.

Oleh karena itu, saudara perempuan Zhang marah dengan tindakan Pham yang telah menjual rumah untuk kepentingan pribadi.

Dia memutuskan untuk menuntut saudara iparnya ke pengadilan karena merasa telah dibohongi.

Menurut Pasal 1059 KUH Perdata Tiongkok, pasangan wajib saling mendukung.

Ketika salah satu pihak gagal melakukan kewajiban tunjangannya, pihak tersebut memiliki hak untuk memintanya.