Breaking News:

Berita Viral

Hasil Inses Anak dan Ayah di Purwokerto, 4 Kerangka Bayi Ditemukan, Melahirkan Sejak Usia 14 Tahun

Astaga, hasil inses atau hubungan sedarah antara anak dan ayah di Purwokerto, melahirkan sejak usia 14 tahun, 4 kerangka bayi ditemukan hasil aborsi.

Editor: jonisetiawan
Kolase Tribun Trends/HO
Penemuan tulang belulang bayi mengungkap hubungan inses di Kecamatan Purwokerto Selatan. 

TRIBUNTRENDS.COM - Akhir-akhir ini kasus hubungan inses sedang marak terjadi di Indonesia.

Setelah viral kasus hubungan sedarah antara ibu dan anak di Bukittingi.

Kini hubungan inses antara anak dengan ayahnya di Purwokerto juga menggegerkan publik.

Sebab, sang anak sampai melahirkan sejak usia 14 tahun.

Adapun kasus inses anak perempuan dengan ayahnya di Purwokerto menggemparkan warga sekitar karena ada hubungannya dengan penemuan 4 kerangka bayi.

Dari kesaksian warga, E ibu dari empat kerangka itu ternyata sudah melahirkan sejak usia 14 tahun.

Tak heran jika kasus penemuan kerangka bayi ini menghebohkan warga di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto, Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Baca juga: Gak Enak Pria di Bukittinggi Nyaris Gagahi Adik Tapi Gagal, Pilih Inses dengan Ibu: Sering Ditolak

Tim Inafis Satreskrim Polresta Banyumas penggalian di lokasi kerangka bayi Purwokerto
Tim Inafis Satreskrim Polresta Banyumas saat melakukan penggalian di lokasi penemuan dugaan kerangka bayi korban aborsi di RT 1 RW 4 Kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Kamis (22/6/2023).

Tulang belulang bayi tersebut ditemukan dalam kondisi terbungkus kain dan terpendam di kedalaman 50 cm di kebun milik Prasetyo Tomo (42).

Saat itu saksi mata, Slamet (50) diminta pemilik tanah untuk menggali tanah untuk menguruk bekas kolam ikan yang ada di dekatnya.

Lalu Slamet diminta oleh Prasetyo untuk menghentikan pekerjaan.

Pemilik tanah kemudian melapor ke polisi.

Polisi kemudian menyisir lokasi tersebut dan kembali menemukan tiga kerangka bayi.

Kerangka kedua ditemukan pada Selasa (20/6/2023).

Sementara kerangka ketiga dan keempat ditemukan pada Rabu (21/6/2023).

Prasetyo Tomo pemilik tanah mengatakan tulang belulang yang pertama ditemukan relatif utuh terbungkus kain.

Tulang belulang itu terbungkus kain dan terkubur dengan kedalaman sekitar 50 cm.

"Saya niatnya waktu pertama ditemukan bisa dikebumikan secara layak," ujar Tomo.

"Tulang kecil-kecil banget, sudah lepas.

Tapi bagian tengkorak masih relatif utuh, pecah jadi empat bagian, kemudian masih terlihat rusuknya."

"Kalau yang lainnya kelihatannya sudah lama dikubur," ungkap Tomo.

Baca juga: Anak Inses dengan Ibu Kandung di Bukittinggi, Diduga Gangguan Jiwa, Kecanduan Lem dan Positif Sabu

Tim Kepolisian saat mengevakuasi tulang belulang bayi di Purwokerto
Tim Kepolisian saat mengevakuasi tulang belulang dan mengidentifikasi bahwa tulang belulang yang ditemukan di Kelurahan Tanjung RT 1 RW 4, Kecamatan Purwokerto Selatan, adalah tulang bayi, Kamis (15/6/2023).

Ia bercerita kebun tersebut ia beli dari seseorang pada Maret 2023.

Sebelumnya di kebun tersebut ada beberapa kolam ikan.

"Rencana mau saya ratain dulu, belum ada biaya, kepenginnya dibenteng sekalian (yang berbatasan dengan sungai) pelan-pelan."

"Rencana mau buat kandang ayam atau kebun buah-buahan, buat hiburan aja," kata Tomo.

Namun setelah penemuan empat kerangka bayi tersebut, penataan kebun terpaksa dihentikan karena lokasi tersebut masih dipasangi garis polisi.

Terkait kasus tersebut, polisi mengamankan seorang perempuan muda, E (25), warga Kelurahan Tanjung ini ditangkap di rumah saudaranya di kecamatan lain di wilayah Banyumas pada Jumat (23/6/2023) dini hari.

E mengakui ia adalah ibu dari empat bayi yang ditemukan terkubur tinggal tulang di kebun.

"Informasi dia disuruh oleh seseorang, sedang kami dalami ini siapa, apakah pacar atau orang lain," kata Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi, di lokasi penemuan kerangka bayi, pada Jumat (23/6/2023).

Polisi juga belum dapat memastikan, apakah bayi tersebut merupakan korban aborsi atau dikubur setelah dilahirkan.

"Belum tahu, sedang kami dalami apakah ada aborsi atau pembunuhan.

Yang jelas dia mengakui itu punya dia," ujar Agus.

Agus mengatakan, keterangan E masih berubah-ubah.

"Pada saat diperiksa keterangannya masih berubah-ubah.

Yang bersangkutan dalam posisi syok, karena viral dan diketahui banyak warga sekitar," ungkap Agus.

E diketahui pernah menghuni gubuk di atas lahan penemuan kerangka bayi bersama sang ayah.

Diduga, tulang manusia yang ditemukan tersebut merupakan anak hasil hubungan gelap E dengan sang ayah.

Namun demikian, polisi harus menjalani pemeriksaan DNA untuk memastikan hubungan E dengan bayi yang sudah menjadi kerangka-kerangka tersebut.

Kasus Serupa: Pilih Inses dengan Ibu, Pria di Bukittinggi Nyaris Gagahi Adik Tapi Gagal

Heboh anak di Bukittinggi inses dengan ibu kandungnya, kini ada fakta baru terungkap.

Siapa sangka, tak hanya menyetubuhi ibunya, pemuda 28 tahun ini ternyata juga nyaris menodai adik perempuannya.

Saat ini diketahui pemuda tersebut sedang menjalani karantina di Instruktur Penerimaan Wajib Lapor (IPWL) Agam Solid.

Ketua IPWL Agam Solid, Sukendra Madra mengatakan, pihaknya telah melakukan karantina kepada pemuda yang inses dengan ibu kandungnya itu, lebih kurang sudah berjalan tujuh bulan.

Ilustrasi berhubungan intim
Ilustrasi berhubungan intim (EVA)

"Setelah kami assesment atau cek dengan metode-metode khusus, fakta mengejutkan terungkap, bahwa anak ini tak hanya menggauli ibunya saja," ungkap Sukendra, Jumat (23/6/2023).

Namun, menurut Sukendra, pemuda tersebut juga turut berbuat hal tak senonoh kepada sang adik.

Beruntung, adiknya berani menolak dan pemuda itu tak sampai berbuat lebih jauh.

"Jika saya tanya ke anak itu, dia jawab, bahwa tak enak dengan sang adik.

Sebab, sering ditolak dan dimarahi.

Makanya lebih mau dengan ibunya saja," tutur Sukendra.

Baca juga: HEBOH Inses di Bukittinggi, Anak Setubuhi Ibu Kandung Selama 10 Tahun, Otak Rusak, Ngelem Sejak SMP

Tindakan anak inses dengan ibunya itu, Sukendra nilai, akibat efek zat adiktif serupa lem dan narkotika.

Sebab, pemuda itu kata Sukendra, sudah dalam kondisi halusinasi akut dan bahkan mengalami gangguan jiwa.

"Akibat lem dan zat-zat berbahaya lainnya ini, selain halusinasi dan gangguan jiwa, anak ini sekarang juga mengalami sakit di bagian fisik, lambungnya juga telah berulah," terang Sukendra.

Lebih lanjut, Sukendra menyampaikan, saraf otak pemuda itu juga sudah mengalami kerusakan akut, perlu ditangani dengan serius.

"Sebisa kami, di IPWL ini kami lakukan pembinaan, mulai mengajari mereka mana yang baik dan buruk.

Khusus untuk kasus inses itu, kami lihat penyembuhan jiwanya bakal lama," pungkas Sukendra.

Diketahui Publik Seusai Diungkap Wali Kota

ILUSTRASI - anak setubuhi ibu kandung di Bukittinggi, Sumatera Barat
ILUSTRASI - anak setubuhi ibu kandung di Bukittinggi, Sumatera Barat (Freepik)

Wali Kota Bukittinggi Erman Safar mengungkap kasus hubungan menyimpang antara anak dan ibu di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).

Kasus hubungan badan antara anak dan ibu tersebut, terungkap saat sosialisasi pencegahan pernikahan anak.

Erman Safar secara terang-terangan menjabarkannya di Rumah Dinas Wali Kota, Rabu (21/6/2023).

"Ada anak yang sekarang sudah berusia 28 tahun, lagi kita karantina.

Anak itu sejak SMA sudah berhubungan badan dengan ibunya," ungkap Erman Safar saat menjadi pembicara di sosialisasi tersebut.

Bahkan, Erman Safar menyampaikan, latar belakang pemuda yang kini sedang di karantina, berada di lingkungan agamis.

Pasalnya, adik pemuda itu seorang hafiz quran, lalu ibunya berkerudung besar.

Orang tua laki-lakinya pun kata Erman masih ada.

Alami kerusakan otak

Sukendra melanjutkan, IPWL Agam Solid sudah melakukan sederet pemeriksaan terhadap kondisi pemuda ini.

Hasilnya, ia terindikasi mengalami gangguan jiwa.

"Kami tes menggunakan metode-metode khusus, (juga) tampak sensorik otaknya sudah rusak," imbuh Sukendra.

Baca juga: 6 Tahun Pacaran, Wanita & Sang Kekasih Iseng Tes DNA, Syok Tahu Ternyata Saudara Kandung

Wali Kota Bukittinggi Erman Safar menjadi pembicara saat Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Anak di Bukittinggi, Rabu (21/6/2023)
Wali Kota Bukittinggi Erman Safar menjadi pembicara saat Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Anak di Bukittinggi, Rabu (21/6/2023) (TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)

Sukendra menduga, kondisi pemuda ini disebabkan zat-zat adiktif seperti lem dan narkotika.

Yang bersangkutan telah mengaku sering ngelem sejak masih SMP.

Aktivitas tersebut membuat microsensorik otaknya jadi terganggu.

Lebih jauh pengaruhnya tidak bisa membedakan mana yang baik dan buruk.

Pemuda itu kemudian melakukan persetubuhan dengan ibu kandungnya sejak SMA hingga sudah dewasa.

Ia juga sempat hendak menggauli adik perempuannya sendiri.

"Jika saya tanya ke anak itu, dia jawab, bahwa tak enak dengan sang adik."

"Sebab, sering ditolak dan dimarahi. Makanya lebih mau dengan ibunya saja," tutur Sukendra.

Sukendra menambahkan, pihaknya berusaha keras memberikan terapi kepada yang bersangkutan.

"Sebisa kami, di IPWL ini kami lakukan pembinaan, mulai mengajari mereka mana yang baik dan buruk."

"Khusus untuk kasus inses itu, kami lihat penyembuhan jiwanya bakal lama," pungkas Sukendra.

(*)

Artikel ini diolah dari Tribun-Medan.com 

Sumber: Tribun Medan
Tags:
insesPurwokertomelahirkanaborsiberita viral hari ini
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved