Breaking News:

Berita Viral

Anak Inses dengan Ibu Kandung di Bukittinggi, Diduga Gangguan Jiwa, Kecanduan Lem dan Positif Sabu

Dugaan penyebab anak inses dengan ibu kandung, diduga gangguan jiwa hingga kecanduan lem dan sabu.

Editor: ninda iswara
EVA
Ilustrasi - Dugaan penyebab anak inses dengan ibu kandung, diduga gangguan jiwa hingga kecanduan lem dan sabu. 

TRIBUNTRENDS.COM - Heboh kasus inses anak dengan ibu kandung di Bukittinggi.

Dugaan penyebab sang anak melakukan hubungan seksual dengan ibu kandungnya pun perlahan terkuak.

Sang putra diduga mengalami gangguan jiwa hingga kecanduan lem dan narkotika.

Kasus inses anak dan ibu kandung tersebut, baru terungkap pada Rabu (21/6/3023) lalu.

Kasus ini terkuak setelah Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar menyampaikan ke publik saat sosialisasi di rumah dinasnya.

Saat ditelusuri TribunPadang.com lebih lanjut, diketahui pemuda yang berhubungan seksual dengan ibu kandungnya itu sedang dikarantina di pusat rehabilitasi yang bernama IPWL Agam Solid.

IPWL Agam Solid atau yang juga dikenal LSM Ganggam Solidaritas itu, merupakan binaan langsung di bawah Kementerian Sosial.

Baca juga: HEBOH Inses di Bukittinggi, Anak Setubuhi Ibu Kandung Selama 10 Tahun, Otak Rusak, Ngelem Sejak SMP

ILUSTRASI - anak setubuhi ibu kandung di Bukittinggi, Sumatera Barat
ILUSTRASI - anak setubuhi ibu kandung di Bukittinggi, Sumatera Barat (Freepik)

Ketua IPWL Agam Solid, Sukendra Madra mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengkarantina pemuda yang inses dengan ibu kandungnya tersebut.

"Karantina sudah berjalan tujuh bulan sejak hari ini, mulai dikarantina karena pihak keluarga melapor. Sebab, anak (pemuda) ini sudah mengancam pakai senjata tajam dan membahayakan," kata Sukendra, Jumat (23/6/2023) di Bukittinggi.

Sukendra menilai, pemuda itu nekat inses dengan ibunya, disebabkan oleh kecanduan zat adiktif serupa lem dan narkotika.

Saat dilakukan pengecekan, pemuda tersebut kata Sukendra, positif narkotika jenis sabu-sabu dan pernah juga konsumsi ganja. Namun, yang paling rutin dipakainya adalah lem.

"Akibat dari zat-zat berbahaya ini, saraf sensorik otaknya kena. Lalu, kehilangan kesadaran sebagai manusia normal. Akibatnya, inses dengan ibu kandung sendiri," ungkap Sukendra.

Pengakuan dari pemuda itu, Sukendra melanjutkan, telah mengonsumsi lem sejak masa SMP-sederajat.

Kini, usianya telah menginjak umur 28 tahun. Sementara, inses dengan ibu kandungnya dimulai ketika ia masih SMA.

"Sejak masa yang lama itu, tentu saraf otaknya terganggu. Apalagi, lem ini murah dan mudah didapat. Akibat kecanduan sering dipakainya," tutur Sukendra.

Baca juga: Kini Dikarantina, Anak di Bukittinggi Setubuhi Ibu Selama 11 Tahun, Background Miris: Hafidz Quran

Ilustrasi berhubungan badan
Ilustrasi berhubungan badan (EVA)

Diduga Gangguan Jiwa

Seusai dikarantina, ternyata pemuda yang berhubungan seksual dengan ibunya tersebut diduga mengalami gangguan kejiwaan.

Dugaan itu terungkap saat LSM Ganggam Solidaritas-IPWL Agam Solid melakukan pengecekan kepada pemuda tersebut.

"Setelah kami karantina selama tujuh bulan belakang, ada indikasi gangguan jiwa pada anak (pemuda) tersebut. Sebab, telaah kami tes menggunakan metode-metode khusus, tampak sensorik otaknya sudah rusak," kata Sukendra.

Pihak IPWL Agam Solid, mencoba menanyakan terkait aktivitas sehari-hari.

Namun, pada waktu yang cepat pemuda itu bisa lupa, lalu ingat lagi.

"Aktivitas rutin seperti menghidupkan kran air saja. Kadang dia ini bisa, kadang tidak bisa. Kami kasih arahan, lalu nanti lupa lagi apa yang kami katakan," ungkap Sukendra.

Setelah dilakukan pengecekan lebih lanjut, Sukandra menilai, kondisi gangguan jiwa pada pemuda itu disebabkan oleh zat-zat adiktif seperti lem dan narkotika.

"Anak (pemuda) ini mengaku telah menggunakan lem sejak duduk dibangku sekolah pertama (SMP-sederajat), akibatnya itu, microsensorik otaknya jadi terganggu," terang Sukendra.

Baca juga: Ya Allah! Remaja Dicabuli Ayah Tiri, Ibu Tahu Tapi Diam, Akhirnya Ngadu ke Ayah Kandung Usai 4 Tahun

Foto ilustrasi hubungan badan
Foto ilustrasi hubungan badan (eva.vn)

Diketahui Publik Akibat Diungkap Wali Kota

Wali Kota Bukittinggi Erman Safar mengungkap kasus hubungan menyimpang antara anak dan ibu di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).

Kasus hubungan badan antara anak dan ibu tersebut, terungkap saat sosialisasi pencegahan pernikahan anak.

Erman Safar secara terang-terangan menjabarkannya di Rumah Dinas Wali Kota, Rabu (21/6/2023).

"Ada anak yang sekarang sudah berusia 28 tahun, lagi kita karantina. Anak itu sejak SMA sudah berhubungan badan dengan ibunya," ungkap Erman Safar saat menjadi pembicara di sosialisasi tersebut.

Bahkan, Erman Safar menyampaikan, latar belakang pemuda yang kini sedang di karantina, berada di lingkungan agamis.

Pasalnya, adik pemuda itu seorang hafiz Quran, lalu ibunya berkerudung besar.

Orang tua laki-lakinya pun kata Erman masih ada.

(TribunPadang)

Diolah dari artikel di TribunPadang.com

Sumber: Tribun Padang
Tags:
insesBukittinggigangguan jiwa
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved