Breaking News:

Berita Viral

RINTIH Kesakitan Fajri Tak Terdengar Lagi, Pria 300 Kg Meninggal di RSCM, Tetangga Kenang Sosoknya

Fajri, pria obesitas berenobot 300 kg di Tangerang meninggal dunia. Tetangga kenang sosoknya, sering merintih kesakitan dini hari.

Editor: Suli Hanna
Kolase Tribun Trends/TribunJakarta.com/Instagram
Muhammad Fajrin (27) dievakuasi petugas gabungan bersama karena kelebihan berat badan yakni mencapai 300 kilogram. 

TRIBUNTRENDS.COM - INNALILLAHI Fajri pria obesitas berbobot 300 kg di Tangerang meninggal dunia di RSCM.

Tetangga mengenang sosok mendiang Fajri sebelum dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit, terungkap Fajri sering lakukan hal ini saat dini hari.

Bagaimana sosok Fajri di mata tetangga sebelum dievakuasi dan dirawat di rumah sakit menurut tetangga?

Menurut penuturan tetangga, Fajri seringkali merintih kesakitan saat dini hari.

Jerit tangis pria obesitas seberat 300 Kilogram yang selalu pecahkan keheningan malam kini tidak lagi terdengar.

Kabar duka datang pada pagi hari ini, Kamis (22/6/2023). Muhammad Fajri (26) meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.

Sosok Fajri sempat viral di media sosial setelah harus dievakuasi dari rumahnya di Pedurenan, Karang Tengah, Ciledug, Kota Tangerang dengan menggunakan alat berat pada Rabu (7/6/2023).

Baca juga: INNALILLAHI, Muhammad Fajri Pria Berbobot Rp 300 Kg Meninggal, Sempat Alami Sesak Napas & Komplikasi

Jerit tangis Muhammad Fajri pria obesitas seberat 300 Kilogram yang pecahkan keheningan malam kini tidak lagi terdengar. Ia meninggal di RSCM, Kamis (22/6/2023).
Jerit tangis Muhammad Fajri pria obesitas seberat 300 Kilogram yang pecahkan keheningan malam kini tidak lagi terdengar. Ia meninggal di RSCM, Kamis (22/6/2023). (Kolase Foto TribunJakarta)

Petugas Damkar bersama warga harus menjebol dinding rumah Fajri untuk memudahkan evakuasi.

Awalnya ia dibawa ke RSUD Tangerang untuk menjalani perawatan.

Namun, Fajri akhirnya dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawatan lebih intensif pada Jumat (9/6/2023).

Jerit Tangis Fajri

Sebelum menjalani perawatan di rumah sakit, Fajri kerap merintih kesakitan.

Tetangga sekitar rumahnya selalu mendengar Fajri menangis memecahkan keheningan malam.

Suara penderitaan yang datang dari rasa sakit dan ketidakberdayaan itu selalu terdengar.

Pukul 03.00 WIB, rintihan pria obesitas dengan berat kurang lebih 300 kilogram itu menembus tembok-tembok rumah sampai ke telinga tetanngganya.

Proses evakuasi Muhammad Fajri (27), pria berbobot 300 kg di Tangerang
Proses evakuasi Muhammad Fajri (27), pria berbobot 300 kg di Tangerang (TribunJakarta.com)

Tidak mudah menghilangkan rasa sakit pria yang hanya hidup dengan ibunya yang juga tidak benar-benar sehat.

Fajri enggan berobat ke rumah sakit khawatir merepotkan tetangga karena berat badannya.

Soal rintihan Fajri yang selalu terdengar setiap pukul tiga subuh, disampaikan oleh Acim, tetangga Fajri di Pedurenan, Karang Tengah, Ciledug, Kota Tangerang.

Acim kaget mendengar tangisan itu. Dia pun menyadari bahwa suara itu adalah Fajri, pria obesitas yang tinggal di sebelah rumahnya.

"Saya kan di sini (rumah) kalau malam tuh jam 2-3 dini hari, kadang Fajri suka nangis katanya sakit," kata Acim saat berbincang dengan TribunJakarta.com, Kamis (15/6/2023).

Lantaran khawatir dengan kondisi Fajri, keesokan harinya Acim menanyakan apa yang terjadi.

Fajri mengatakan kerap mengalami sakit, terutama di kaki dan tangannya pada malam hari.

Hal itu yang menjadi salah satu pertimbangan Fajri akhirnya mau dibawa ke rumah sakit.

"Sebelumnya kan dia ga pernah mau dibawa berobat, padahal warga sudah pada nyaranin tapi dia selalu gamau.

Nah karena ia sakit itu akhirnya mau tuh berobat," papar Acim.

Meski tinggal bersebelahan, Acim mengaku tak banyak berkomunikasi dengan Fajri. Apalagi saat Fajri masih bisa beraktivitas.

Fajri lebih banyak berhubungan dengan Herman, tetangga yang tinggal di sebelah kiri rumahnya.

"Dia tinggal di sini sekitar empat tahun lalu. Sekarang cuma tinggal sama ibunya aja, bapaknya dia meninggal dua tahun lalu. Terus abangnya tinggalnya misah ga di sini," papar Acim.

Baca juga: ASTAGHFIRULLAH Diduga Ada 3 Jenis Cacing di Tubuh Fajri Pria Obesitas 300 kg, Dokter Masih Telusuri

Muhammad Fajrin (27) dievakuasi petugas gabungan bersama karena kelebihan berat badan yakni mencapai 300 kilogram.
Muhammad Fajrin (27) dievakuasi petugas gabungan bersama karena kelebihan berat badan yakni mencapai 300 kilogram. (Kolase Tribun Trends/TribunJakarta.com/Instagram)

Sebelum mengalami kecelakaan yang membuatnya tak bisa beraktivitas, Acim menyebut Fajri kerap bepergian dengan sepeda motornya.

Saat itu, Fajri bekerja sebagai biro saja pengurusan surat-surat kendaraan.

"Badannya sebelum jatuh memang udah gede tapi enggak segede sekarang," kata Acim.

Sekitar delapan bulan terakhir, kondisi kesehatan Fajri memang memburuk.

Hal itu lantaran obesitas ekstrem yang dideritanya membuat berat badannya naik drastis sampai dikabarkan mencapai 300 kilogram.

Alhasil, Fajri hanya bisa berbaring di rumahnya.

Kendati begitu, Acim menyebut Fajri masih bisa bekerja jual beli secara online.

Kulit Sulit Ditembus Jarum Suntik

Tim dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) memberikan keterangan pers tentang penanganan pasien obesitas asal Tangerang, Muhammad Fajri (26), yang memiliki berat badan 260 kilogram, di RSCM, Jakarta Pusat, Rabu (14/6/2023).
Tim dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) memberikan keterangan pers tentang penanganan pasien obesitas asal Tangerang, Muhammad Fajri (26), yang memiliki berat badan 260 kilogram, di RSCM, Jakarta Pusat, Rabu (14/6/2023). (TribunJakarta.com/Bima Putra)

Di sisi lain, obesitas membuat kulit Fajri mengalami infeksi akibat luka.

Tak hanya itu, kulit Fajri menjadi sangat tebal hingga sulit ditembus jarum suntik biasa untuk proses pengobatannya.

Tim dokter RSCM sampai harus memutar otak untuk menangani perkara itu

Bahkan, alat-alat tertentu didatangkan agar penanagnan medis maksimal.

Plt Direktur Utama RSCM, dr Lies Dina Liastuti, mengatakan, Fajri mengalami luka-luka di beberapa bagian kulitnya karena saking lamanya tidak bergerak.

Baca juga: Trauma Kecelakaan, Awal Mula Berat Badan Fajri Membengkak jadi 300 kg, Lebih Banyak Berbaring

Kulitnya yang melembab karena terlalu lama berdiam diri sampai infeksi.

Untuk membersihkan luka itu, tim dokter harus memiringkan atau mengubah posisi Fajri.

Hal itu menjadi tantangan tersendiri.

Tim dokter kesulitan memindahkan tubuh pasien yang begitu berat, apalagi tidak ada alat bantuan.

"Ini juga sulit karena sangat berat dan alat yang perlu memidahkan dan memiringkan pasien kita ga ada."

"Jadi untuk memindahkan dan mengubah posisi (Fajri) kita butuh beberapa orang," kata Lies

Ketika hendak memeriksa kondisi penyakit dalam Fajri dan menyuntikan cairan, tim dokter juga menemui kendala.

Sebab, tak segampang itu jarum suntik bisa menembus kulit Fajri.

"Karena menembus otot yang begitu tebal untuk mencari pembuluh darahnya."

"Kemudian panjangnya juga dan ternyata memerlukan beberapa alat khusus yang kami harus beli secara tersendiri di luar dari persediaan yang kita punnya untuk orang normal," papar Lies.

(TribunJakarta.com/ Elga Hikari Putra)

Diolah dari artikel TribunJakarta.com.

Tags:
FajriRSCMTangerangmeninggalobesitastetangga
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved