Viral Pria Menikahi Model Cantik Berkursi Roda, Tangis Haru Pecah saat Melamar Pacar

TRIBUNTRENDS.COM - Viral seorang pria tak pandang fisik, mau menikahi model cantik namun memiliki kekurangan pada fisiknya.

Wanita cantik berprofesi sebagai model itu mengenakan kursi roda karena kondisi kakinya yang tak seperti orang normal.

Mantap menikah, momen saat melamar pun banjir tangis haru bahagia.

Lantas bagaimana awal keduanya kenal?

Baca juga: Artis Dulu Penjaga Toko Grosir Kini Jadi Model Seksi, Sempat Ditentang Ortu Melenggang di Panggung

Dikutip dari Dantri, Selasa (13/6/2023), sebagai seorang penyandang cacat, supermodel Amerika Bri Scalesse tidak pernah berpikir dia akan menemukan cinta sejati.

Sampai akhirnya dia bertemu dengan pria asal Vietnam Sheldon Nguyen.

"Sheldon, dia orang yang berbeda.

Dia rendah hati, keren, dan tampan.

Itu segera membuatku sadar dia tidak seperti orang lain," kata Bri Scalesse, seorang model Amerika.

Bri adalah model yang cacat.

Gadis itu bertemu Sheldon Nguyen (Vietnam-Amerika) di aplikasi kencan pada 2019.

Untungnya, Sheldon saat itu adalah orang yang sangat pengertian.

Kursi roda Bri bukanlah masalah bagi Sheldon.

"Saya tidak pernah berpikir akan berkencan dengan orang cacat.

Awalnya saya ragu, tapi setelah mengerti, bersama, Bri dan saya sangat nyaman.

Baca juga: OGAH Kabari Keluarga, Pembunuh Bos Galon Nangis, Dendam pada Ayah, Disiksa Sampai Cacat: Gak Peduli!

Kadang kita lupa keberadaan mobil itu bergulir," kata Sheldon.

Pasangan itu mengatakan mereka cocok dalam banyak hal.

Di dalamnya, keduanya adalah ikon mode di Amerika.

Oleh karena itu, kemanapun mereka pergi, Bri dan Sheldon terlihat seperti pasangan yang stylish.

Namun, meski Bri dan Sheldon selalu merasa yakin dengan cinta mereka, orang luar punya pandangan berbeda.

Terkadang, beberapa orang tidak melihat hubungan timbal balik seperti yang dipikirkan pasangan itu.

Beberapa orang bahkan berpikir bahwa keduanya tidak bersama dalam cinta sejati.

“Berjalan di jalanan, kami sering melihat sorot mata penasaran dari orang-orang sekitar.

Tapi Sheldon selalu ada di sisiku, menggendongku dari kursi roda saat menuruni tangga,” cerita Bri.

Yang paling berkesan, selama wabah Covid-19, Bri tidak bisa keluar rumah, sehingga memengaruhi pekerjaannya.

Saat itu, Sheldon telah menjadi fotografer rumahan, sangat membantu pekerjaannya.

Pasangan itu hidup bersama selama masa karantina.

Dalam prosesnya, Bri dan Sheldon menyadari bahwa kisah cinta mereka siap dibawa ke "ketinggian baru".

Karena mereka memperlakukan satu sama lain tidak hanya sebagai suami istri, tetapi juga sebagai teman sekamar yang dekat.

"Dia sangat sabar ketika saya merekam video 7 kali dan menghabiskan hari itu dengan minum secangkir teh.

Kami memasak bersama, menari sambil menyikat gigi dan menandatangani kontrak untuk apartemen pertama," kata supermodel wanita yang bahagia.

Model wanita tersebut sangat ingin menikahi Sheldon, dengan demikian membuktikan bahwa penyandang disabilitas tetap cantik dan memiliki banyak segi.

“Penyandang disabilitas juga mampu merasakan sakit dan cinta,” Bri mengaku.

Pada Mei 2021, Sheldon resmi melamar sang supermodel.

Baca juga: Tangan Cacat, Single Mom Mujur Dinikahi Pria Tampan, Pernikahan Viral, Terkuak Perlakuan Mertua

Keduanya berbagi atap yang sama dan memiliki kehidupan pernikahan yang bahagia.

Kecelakaan yang kejam

Pada tahun 1994, Bri dilahirkan dalam sebuah keluarga yang tinggal di sebuah kota di negara bagian Connecticut.

Tumbuh dengan masa kanak-kanak yang terkait dengan fashion, Bri mulai belajar tata rias sejak usia dini dan memiliki hasrat akan kecantikan.

Namun, kejadian di usia 6 tahun mengubah segalanya.

Bri mengalami kecelakaan mobil dan kehilangan ibunya selamanya.

Kecelakaan itu juga membuatnya lumpuh di bagian bawah tubuhnya.

"Saya mengalami cedera tulang belakang tingkat 12, artinya saya hemiplegia dan berada di kursi roda.

Saat itu, hati saya hancur. Itu mengubah hidup saya selamanya," kata Bri.

Mengalami trauma fisik, gadis itu juga tidak bisa menghindari rasa bersalah sebagai satu-satunya siswa penyandang disabilitas di sekolah tersebut.

Bri menyembunyikan dirinya, tidak pernah muncul di media massa.

"Saya merasa malu karena saya cacat.

Saya dulu berpikir itu akan mempengaruhi hidup saya dan cara orang-orang di sekitar saya memandangnya," gadis itu mengaku.

Tinggal di kursi roda membuat Bri merasa kesepian, frustasi dan lelah.

Selama itu, apa yang Bri anggap sebagai "cinta pertamanya", sebenarnya adalah secarik kertas berisi kata-kata.

"Saya mulai menulis lagu dan puisi kecil di buku catatan saya.

Menulis menjadi hobi saya, membuat aliran emosi melonjak," kenang supermodel wanita itu.

Mengalami masa-masa SMA yang sulit, Bri semakin menantang dirinya saat memasuki ruang kuliah universitas.

Lulus SMA, Bri melanjutkan studi di akademi seni liberal swasta di Hartford (Connecticut).

Di sini, hobi menulis digarap lebih serius lagi.

Meski memiliki sesuatu untuk diperjuangkan, Bri masih kesulitan mencintai dirinya sendiri.

Dia biasa beralih ke narkoba sebagai cara untuk menghindari kenyataan.

Melalui usahanya, Bri pun lulus dan menjadi mahasiswa berprestasi yang diterima di program Master of Writing Universitas Columbia.

Saat berusia 25 tahun, Bri menyadari keinginannya yang sebenarnya adalah menjadi seorang model.

“Setiap saya berdiri di depan kamera, saya menemukan diri saya mewakili komunitas penyandang disabilitas.

Saya membuktikan bahwa kita layak tampil di media,” tekad Bri.

Baca juga: Sedang Hamil, Transgender Pria Ini Picu Kontroversi Pamer Perut Hamil Jadi Model Cover Majalah

Dengan penglihatannya yang tajam, Bri dengan cepat manggung di New York Fashion Week.

"Itu adalah pengalaman paling menakutkan, tetapi juga paling ajaib dalam hidup saya.

Saya sudah terbiasa dengan mata yang penasaran dan ingin tahu.

Tapi ketika di landasan, mereka semua menatap saya dan saya merasa cantik," Bri menggambarkan perasaan itu.

Dari penampilan luar biasa itu, Bri mendapat lebih banyak undangan.

Pada usia 25 tahun, gadis itu menjadi seorang penulis, seorang model.

Dan yang terpenting, Bri mendapatkan cinta sejatinya.

(TribunTrends.com/Nafis)