Berita Viral
Kepala BKPSDM Pangandaran Sebut Husein Tak Layak Jadi PNS, Ridwan Kamil Gercep Copot Jabatannya
Begini nasib Kepala BKPSDM Kabupaten Pangandaran, sebut Husein tak layak jadi PNS, kini jabatannya dicopot Ridwan Kamil.
Editor: Apriantiara Rahmawati Susma
Selain itu, Dani Hamdani juga tegas membantah adanya intimidasi kepada Husein.
Menurutnya, saat itu pihaknya meminta klarifikasi kepada Husein sesuai dengan aturan PP 53 tentang Disiplin dan PP 94.
Lalu dalam sidang itu, kata Dani, pihaknya juga hanya mendatangkan pihak-pihak yang terlibat.
"Yang namanya klarifikasi, sengaja mendatangkan orang-orang yang terlibat di situ, perwakilan yang terlibat di situ. Kita panggil koordinatornya, ketua angkatan. Mereka semua tanda tangan," jelas Dani dilansir dari Kompas.com.
Selain itu Dani mengatakan bahwa masalah pengunduran diri Husein memang membutuhkan banyak persyaratan.
Hal itu membuat surat pengunduran diri Husein belum diproses lebih.

"Kenapa lambat karena kita memberi kesempatan dia siapa tahu berubah pikiran," kata Dani.
Pihaknya mengakui telah menerima surat pengunduran diri Husein sebagai ASN pada 8 Februari 2023.
Menanggapi pernyataan BKPSDM Pangandaran itu, Husein Ali memberikan jawaban telak atas hal tersebut.
Ia mengungkapkan apabila memang ada pernyataan tersebut keluar dari mulutnya hal itu mungkin disebabkan posisinya yang saat itu mendapat tekanan oleh berbagai pihak saat disidang di Pangandaran.
Lebih lanjut, Husein menuturkan soal pernyataan bahwa tidak ada anggaran APBD untuk biaya transportasi sehingga peserta latsar harus membayar.
Sementara, peserta CPNS di daerah lain bisa diberangkatkan tanpa adanya biaya.
"Lalu pertanyaan dari saya, kenapa daerah lain bisa memberangkatkan CPNSnya tanpa ada biaya transportasi?" tanya Husein Ali.
Husein pun memperlihatkan bukti isi pesan oknum diduga meminta pungli kepadanya.
"Kalau ada yg bilang itu ga wajib dan ga dipaksakan. Mohon maap banget, saya masih nyimpen semuanya," tulis Husein dalam unggahan isi chat.
Husein Ali kemudian menyebut bahwa BKPSDM mengatur biaya CPNSnya sendiri yang otomatis berarti soal pungutan liar (pungli) tersebut sudah diketahui oleh Ketua BPKSDM Pangandaran namun hanya diam saja dan membiarkan.
Kemudian, Husein Ali memberikan jawaban terkait pertanyaan kinerjanya selama ini.
Husein Ali menyebut bahwa mana ada guru yang membelikan kuota muridnya bahkan di saat kondisi uangnya pas-pasan.
"Saya rasa kerja saya semaksimal mungkin yang saya sudah lakukan, mana ada guru yang didatangi muridnya untuk minta kuota pribadi ya. Saya waktu itu hanya punya uang Rp 150.000, ada dua murid datang ke saya dan saya ya udah kita bagi tiga, 50-50-50, 'saya pegang 50, kalian 50-50'," ungkap Husein.
"Yang kedua, mana ada guru yang ngemis ke youtuber-yuotuber nasional, ke influencer-influencer nasional untuk seragam muridnya, mana ada? saya pak. Saya berhasil mendapatkan Rp 1 juta dan saya kasih tanpa saya potong sedikitpun pak. Saya kasih langsung ke murid saya," ujarnya.
"Hanya itu yang saya sampaikan di video ini, semoga menjadi pencerahan untuk yang lainnya," jelas Husein.
Sosok Husein, Guru Muda SMPN Pangandaran
Sosok Husein Ali Rafsanjani guru muda yang sempat mengajar di SMPN 2 Pangandaran, menjadi sorotan setelah unggahannya di media sosial terkait pungli Latsar CPNS.
Dibesarkan keluarga pendidik, Husein memiliki ketertarikan yang serupa.
Kedua orangtuanya pengajar honorer sampai masa pensiun pada tahun 2019.
"Orangtua saya dua-duanya honorer. Makanya, saya tahu beratnya hidup seorang pengajar honorer," ujarnya saat ditemui Tribunjabar.id di kediamanya, Selasa (9/5/2023) malam.
Kendati demikian, ia bersyukur menjadi seorang PNS, berkaca pada kedua orang tua yang tidak pernah merasakan upah negara yang layak.
"Katanya guru itu pahlawan tanpa tanda jasa, tapi gaji pendidik honorer itu tidak dimanusiakan," ujarnya.
Dihadapkan pada pilihan berat, pengunduran diri Husein sebagai seorang ASN mendapat respons yang memilukan dari sang ibu.

"Saya tidak bercerita detail mengenai kasusnya, cuma bilang sepertinya keputusan sudah bulat untuk meninggalkan Pangandaran sebagai status PNS," tuturnya.
Husein menuturkan, sang ibu sempat menangis mendengar keputusan yang ia ambil.
"Ayah saya lebih legowo, sempat bertanya kenapa alasannya," ujar Husein.
Baginya, Pangandaran memberikan pengalaman yang tidak ternilai sebagai seorang pendidik.
"Selama ini kan ngajar di Bandung, di mana ekonomi sebawah-bawahnya tuh ketaran. Berbeda dengan Pangandaran, sebawah-bawahnya tuh memang memprihatinkan," ucapnya.
Ia mengaku sempat didatangi oleh muridnya meminta bantuan mengerjakan PR sekolah lantaran tidak memiliki ketersediaan layanan Internet.
"Ada murid tiba-tiba datang, tidak ada kuota katanya. Saya bantu untuk tethering. Karena sudah malam hari akhirnya pergi ke ATM di mana saldo tersisa Rp 150 ribu," ujarnya.
"Semua uang itu saya bagi tiga, setiap murid dapat Rp 50 ribu karena murid yang datang dua orang untuk beli kuota, sisa Rp 50 ribu untuk saya bertahan hidup," jelasnya.
Kegiatan belajar mengajar sering ia unggah di media sosial. Tak disangka, salah satu postingannya mendapat atensi di dunia maya.
"Ada orang yang menghubungi saya di Instagram karena prihatin melihat baju seragam anak didik saya terlihat lusuh.
"Akhirnya transfer Rp 1 juta, saya alokasikan untuk kebutuhan murid," katanya.
Tidak mendapat pemasukan lagi sebagai seorang ASN, Husein memiliki sampingan pekerjaan dari mulai menyanyi di kafe hingga acara pernikahan.
"Dari Desember tidak ada pemasukan, tapi ya bisa lah hidup sampai sekarang."
"Saya punya kerjaan lain untuk nyambung hari ke hari," ucapnya.
Husein menyebut dirinya seorang "lucky bastard" saat mendaftar CPNS 2019 di tengah persaingan yang sangat ketat untuk menjadi seorang ASN.
"Sekali daftar langsung lolos. Saya memiliki ketertarikan sebagai tenaga pendidik, bukan melulu seorang ASN," ujarnya.
Pangandaran tempat yang dipilihnya setelah berunding dengan orang tua.
"Pangandaran tanah kelahiran Nenek, ada tanah warisan di sana. Sekalian lah dikelola daripada tanahnya hanya jadi kebun nggak jelas," ujar Husein.
Ia memiliki semangat sebagai tenaga pengajar saat harus praktik pengalaman lapangan (PPL) di salah satu sekolah di daerah Cimahi.
"Ternyata menjadi seorang pengajar itu seru, punya murid-murid tuh kayaknya senang diajar sama saya."
"Dari situ saya berpikir ini sebuah pekerjaan yang menyenangkan," katanya.
Husein percaya, salah satu anak didiknya kelak akan membawa perubahan dan kebaikan bagi daerah Pangandaran.
"Pasti salah satu dari mereka ada yang jadi pejabat. Pasti akan ada penerus yang baik."
"Semoga bisa membawa dampak positif bagi Pangandaran," tandasnya.
Diolah dari artikel TribunSumsel.com
Sumber: Tribun Sumsel
Gegara TikTok, Saudara Kembar yang Terpisah Sejak Bayi Ini Akhirnya Tak Sengaja Bertemu di Umur 24 |
![]() |
---|
Tampang Abdul dan Ervan Usai Habisi Alberto Tanos, Tragedi Berdarah Cucu 9 Naga di Manado |
![]() |
---|
Mau Gaya Pakai iPhone, Mahasiswi di Klaten Sewa 2 Bulan Rp7 Juta Tak Sanggup Bayar, Malah Kabur! |
![]() |
---|
Alasan 5 Agustus 2025 Jadi Hari Terpendek Tahun Ini, Tak Terasa, Tapi Nyata, Rotasi Bumi Ngebut! |
![]() |
---|
Melon Musim Dingin, Cara Unik untuk Menyejukkan Diri dari Teriknya Musim Panas di Tiongkok |
![]() |
---|