Breaking News:

Berita Viral

Kepala BKPSDM Pangandaran Sebut Husein Tak Layak Jadi PNS, Ridwan Kamil Gercep Copot Jabatannya

Begini nasib Kepala BKPSDM Kabupaten Pangandaran, sebut Husein tak layak jadi PNS, kini jabatannya dicopot Ridwan Kamil.

Instagram/ridwankamil/TikTok
Ridwan Kamil bela Husein, kini copot jabatan Kepala BKPSDM 

TRIBUNTRENDS.COM - Usai guru muda bernama Husein viral, Kepala BKPSDM Kabupaten Pangandaran, Dani Hamdani pun jadi sorotan, kabarnya kini jabatannya dicopot oleh Ridwan Kamil.

Sebelumnya, Dani Hamdani buat heboh netizen setelah menyebut Husein tak pantas jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Imbas dari perkataannya tersebut, kini Dani Hamdani dicopot dari jabatannya oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Diketahui, Dani Hamdani sempat menyinggung kinerja Husein dan menyebutnya tak ingin jadi PNS dari awal

Ia bahkan menyebut Husein Ali sebenarnya tidak lulus dan dinyatakan tak layak menjadi PNS berdasarkan tes kejiwaan.

Baca juga: Dikepung 12 Orang Curhat Guru Muda Viral, Mundur dari ASN karena Diintimidasi setelah Lapor Pungli

Pihaknya sempat meminta Husein untuk melakukan seleksi CPNS ulang.

Namun Husein tetap dinyatakan lulus.

"Kalau dilihat dari disiplin dari awal tidak layak menjadi CPNS saat tes kejiwaan tidak lulus dan tidak layak jadi PNS. Akhirnya kita usulkan minta di-her dan ternyata lulus," kata Dani, dilansir dari instagram @undercover.id.

Profil Dani Hamdani Kepala BKPSDM Pangandaran, Disorot Usai Guru Muda Undur dari ASN Laporkan Pungli
Profil Dani Hamdani Kepala BKPSDM Pangandaran, Disorot Usai Guru Muda Undur dari ASN Laporkan Pungli (Website BKPSDM Pangandaran/ Tribun Sumsel))

Selain itu, ia menyebut sejak awal Husein mengundurkan diri karena tidak mau jadi PNS dan atas permintaan ibunya.

"Alasan sebenarnya dia sebetulnya tidak mau menjadi PNS itu karena diminta ibunya. Tingkat kehadiran saat dari awal juga, silakan cari tahu di lingkungan SMPN 2 Pangandaran seperti apa, jangan dari kita infonya," katanya.

Pernyataan tersebut dijawab oleh Husein lewat video.

Dalam video tersebut, dirinya terlihat menangis.

Matanya merah, nafasnya sesak karena menahan emosi.

Sembari terbata-bata, dirinya mengaku capek dengan drama yang terjadi.

Dirinya mengaku hanya ingin mengajar.

Husein pun mengaku pasrah apabila disebut tidak layak menjadi PNS ayaupun tidak memiliki kejiwaan yang sehat.

"Saya Husein, saya cuma mau bilang, saya capek, saya cuma pengin ngajar pak. Saya guru, saya cuma pengin ngajar. Bapak mau bilang saya tidak layak, saya tidak sehat secara jiwa, terserah. Kalau itu bisa bikin semua ini selesai, saya iyain semua, terima kasih," imbuh Husein.

"Maaf ya pa, selama ini ketidaklayakan saya membuat bapa terbebani, semoga saya masih layak menjadi guru untuk murid-murid saya," sambungnya seraya menangis.

Usai video tersebut viral, Ridwan Kamil pun memanggil Husein.

Momen tersebut terekam kamera dan diunggah Ridwan Kamil lewat instagramnya @ridwankamil pada Kamis (11/5/2023) dilansir WartaKotalive.com .

Baca juga: Kisah Husein Mundur dari Guru ASN Pangandaran, Ungkap Dugaan Pungli, Ridwan Kamil & Susi Cari Solusi

Dalam postingannya, Ridwan Kamil mengungkapkan akan tetap mempertahankan Husein, baik sebagai ASN maupun guru.

"Yang merasa dipungli dan mengundurkan diri, kemarin saya ajak bicara untuk mendapatkan informasi secara baik, sambil meminta laporan berimbang dari pihak institusi pendidikan terkait di Kab Pangandaran," terang Ridwan Kamil dikutip dari Instagram @ridwankamil pada Kamis (11/5/2023).

Ridwan Kamil mengaku mempertahankan Husein karena posisi ASN tidak didapatkan dengan mudah.

Para CPNS katanya harus melewati sejumlah tahapan dan seleksi hingga dinyatakan lulus.

"Husein Ali yang guru musik lulusan UPI ini, berhasil menjadi guru berstatus PNS. Dan untuk seperti itu berat sekali kompetisinya mengalahkan belasan ribu pendaftar, sehingga disayangkan jika mundur begitu saja," tutur Ridwan Kamil.

Atas curhatan Husein, Ridwan Kamil berjanji untuk mendampingi proses berjalannya kasus ini hingga menemukan solusi terbaik.

"Setelah mendengarkan kronologisnya tim Pemprov akan mendampingi kasus ini untuk dicari solusinya yang baik untuk bersama dan sesuai peraturan perundang-undangan," katanya.

"Saya juga meminta Bupati Pangandaran dimana level SMP adalah kewenangan Bupati untuk segera menindaklanjuti arahan ini agar mendapatkan solusi yang terbaik bagi semua pihak. Dan semoga kasus ini tidak terulang lagi di masa mendatang," sambungnya.

Selain itu, Ridwan Kamil juga mempertimbangkan untuk memutasi tempat mengajar Husein ke sekolah yang berada di bawah kewenangan Gubernur Jabar.

"Termasuk opsi solusi untuk pindah mengajar di SMA yang menjadi kewenangan Gubernur," paparnya.

"Saya juga mengimbau kepada setiap ASN di Jabar tetap menjaga integritas dan mengedepankan kepada masyarakat," jelas Ridwan Kamil.

Husein Curhat Mundur dari ASN karena Pungli, Ridwan Kamil Langsung Copot Kepala BKPSDM Pangandaran

Dalam postingan berikutnya, Ridwan kamil akhirnya memutuskan untuk mencopot Dani Hamdani dari jabatan Sosok Kepala BKPSDM Kabupaten Pangandaran.

Keputusan tersebut diambil setelah dirinya mendengarkan curahan hati (curhat) dari Husein Ali Rafsanjani, guru muda di Pangandaran yang viral untuk pindah sekolah.

Belakangan nama Husein menjadi sorotan setelah curhatannya mengenai dugaan pungli di Pemkab Pangandaran viral di media sosial.

Husein adalah guru muda yang berhasil mendapatkan posisi sebagai aparatur sipil negara (ASN).

Namun Husein memilih mengundurkan diri setelah merasa terintimidasi atas laporan dugaan pungli tersebut.

"Kang Husein @husein_ar adalah guru musik. Karenanya seberesnya tanya jawab, saya minta ia untuk menunjukkan keahliannya bermain musik," ungkap Ridwan Kamil dalam status instagramnya @ridwankamil pada Kamis (11/5/2023).

Tak hanya mencopot jabatan Dani Hamdani, Ridwan Kamil pun menginstruksikan Inspektorat Provinsi Jawa Barat untuk memeriksa BKPSDM Pangandaran.

Sehingga apabila terbukti ada pungli dan korupsi, dirinya menegaskan akan menindak oknum sesuai dengan perundang-undangan.

"Saya tadi pagi sudah merekomendasikan agar Bupati Pangandaran menonaktifkan sementara kepala BPSDM Pangandaran, sambil tim Inspektorat melakukan penyelidikan kasus ini secara objektif dan transparan," ungkap Ridwan Kamil.

"Jika terbukti ada dugaan pungli, agar diberikan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan. Namun jika tidak terbukti, agar dilakukan proses solusi yang baik untuk semua pihak," tegasnya.

Baca juga: SIAPA Husein? Guru Muda di Pangandaran Viral Laporkan Pungli, Sempat Diintimidasi, Kini Pilih Mundur

Kepala BKPSDM Pangandaran Sebut Husein Ali tak Pantas Jadi PNS

Kepala BKPSDM Pangandaran Dani Hamdani, mempertanyakan kinerja Husein Ali, bahkan menyebut Husein Ali dari awal tidak ingin jadi PNS.

Hal ini tak lepas setelah Husein Ali Rafsanjani melaporkan sebuah instansi di Pangandaran atas pungutan liar (pungli) yang diterimanya saat baru saja diangkat menjadi ASN.

Selain itu, Dani Hamdani juga tegas membantah adanya intimidasi kepada Husein.

Menurutnya, saat itu pihaknya meminta klarifikasi kepada Husein sesuai dengan aturan PP 53 tentang Disiplin dan PP 94.

Lalu dalam sidang itu, kata Dani, pihaknya juga hanya mendatangkan pihak-pihak yang terlibat.

"Yang namanya klarifikasi, sengaja mendatangkan orang-orang yang terlibat di situ, perwakilan yang terlibat di situ. Kita panggil koordinatornya, ketua angkatan. Mereka semua tanda tangan," jelas Dani dilansir dari Kompas.com.

Selain itu Dani mengatakan bahwa masalah pengunduran diri Husein memang membutuhkan banyak persyaratan.

Hal itu membuat surat pengunduran diri Husein belum diproses lebih.

Harta kekayaan Kepala BKPSDM Pangandaran Dani Hamdani disorot usai membantah laporan dugaan pungli dari Husein Ali Rafsanjani yang mengundurkan diri
Harta kekayaan Kepala BKPSDM Pangandaran Dani Hamdani disorot usai membantah laporan dugaan pungli dari Husein Ali Rafsanjani yang mengundurkan diri (tribunjabar.com)

"Kenapa lambat karena kita memberi kesempatan dia siapa tahu berubah pikiran," kata Dani.

Pihaknya mengakui telah menerima surat pengunduran diri Husein sebagai ASN pada 8 Februari 2023.

Menanggapi pernyataan BKPSDM Pangandaran itu, Husein Ali memberikan jawaban telak atas hal tersebut.

Ia mengungkapkan apabila memang ada pernyataan tersebut keluar dari mulutnya hal itu mungkin disebabkan posisinya yang saat itu mendapat tekanan oleh berbagai pihak saat disidang di Pangandaran.

Lebih lanjut, Husein menuturkan soal pernyataan bahwa tidak ada anggaran APBD untuk biaya transportasi sehingga peserta latsar harus membayar.

Sementara, peserta CPNS di daerah lain bisa diberangkatkan tanpa adanya biaya.

"Lalu pertanyaan dari saya, kenapa daerah lain bisa memberangkatkan CPNSnya tanpa ada biaya transportasi?" tanya Husein Ali.

Husein pun memperlihatkan bukti isi pesan oknum diduga meminta pungli kepadanya.

"Kalau ada yg bilang itu ga wajib dan ga dipaksakan. Mohon maap banget, saya masih nyimpen semuanya," tulis Husein dalam unggahan isi chat.

Husein Ali kemudian menyebut bahwa BKPSDM mengatur biaya CPNSnya sendiri yang otomatis berarti soal pungutan liar (pungli) tersebut sudah diketahui oleh Ketua BPKSDM Pangandaran namun hanya diam saja dan membiarkan.

Kemudian, Husein Ali memberikan jawaban terkait pertanyaan kinerjanya selama ini.

Husein Ali menyebut bahwa mana ada guru yang membelikan kuota muridnya bahkan di saat kondisi uangnya pas-pasan.

"Saya rasa kerja saya semaksimal mungkin yang saya sudah lakukan, mana ada guru yang didatangi muridnya untuk minta kuota pribadi ya. Saya waktu itu hanya punya uang Rp 150.000, ada dua murid datang ke saya dan saya ya udah kita bagi tiga, 50-50-50, 'saya pegang 50, kalian 50-50'," ungkap Husein.

"Yang kedua, mana ada guru yang ngemis ke youtuber-yuotuber nasional, ke influencer-influencer nasional untuk seragam muridnya, mana ada? saya pak. Saya berhasil mendapatkan Rp 1 juta dan saya kasih tanpa saya potong sedikitpun pak. Saya kasih langsung ke murid saya," ujarnya.

"Hanya itu yang saya sampaikan di video ini, semoga menjadi pencerahan untuk yang lainnya," jelas Husein.

Sosok Husein, Guru Muda SMPN Pangandaran

Sosok Husein Ali Rafsanjani guru muda yang sempat mengajar di SMPN 2 Pangandaran, menjadi sorotan setelah unggahannya di media sosial terkait pungli Latsar CPNS.

Dibesarkan keluarga pendidik, Husein memiliki ketertarikan yang serupa.

Kedua orangtuanya pengajar honorer sampai masa pensiun pada tahun 2019.

"Orangtua saya dua-duanya honorer. Makanya, saya tahu beratnya hidup seorang pengajar honorer," ujarnya saat ditemui Tribunjabar.id di kediamanya, Selasa (9/5/2023) malam.

Kendati demikian, ia bersyukur menjadi seorang PNS, berkaca pada kedua orang tua yang tidak pernah merasakan upah negara yang layak.

"Katanya guru itu pahlawan tanpa tanda jasa, tapi gaji pendidik honorer itu tidak dimanusiakan," ujarnya.

Dihadapkan pada pilihan berat, pengunduran diri Husein sebagai seorang ASN mendapat respons yang memilukan dari sang ibu.

Nasib Husein Guru di Pangandaran yang Mengundurkan Diri Jadi ASN, Kini Pilih Mengajar Sukarela
Nasib Husein Guru di Pangandaran yang Mengundurkan Diri Jadi ASN, Kini Pilih Mengajar Sukarela (TIKTOK/HUSEIN_AR)

"Saya tidak bercerita detail mengenai kasusnya, cuma bilang sepertinya keputusan sudah bulat untuk meninggalkan Pangandaran sebagai status PNS," tuturnya.

Husein menuturkan, sang ibu sempat menangis mendengar keputusan yang ia ambil.

"Ayah saya lebih legowo, sempat bertanya kenapa alasannya," ujar Husein.

Baginya, Pangandaran memberikan pengalaman yang tidak ternilai sebagai seorang pendidik.

"Selama ini kan ngajar di Bandung, di mana ekonomi sebawah-bawahnya tuh ketaran. Berbeda dengan Pangandaran, sebawah-bawahnya tuh memang memprihatinkan," ucapnya.

Ia mengaku sempat didatangi oleh muridnya meminta bantuan mengerjakan PR sekolah lantaran tidak memiliki ketersediaan layanan Internet.

"Ada murid tiba-tiba datang, tidak ada kuota katanya. Saya bantu untuk tethering. Karena sudah malam hari akhirnya pergi ke ATM di mana saldo tersisa Rp 150 ribu," ujarnya.

"Semua uang itu saya bagi tiga, setiap murid dapat Rp 50 ribu karena murid yang datang dua orang untuk beli kuota, sisa Rp 50 ribu untuk saya bertahan hidup," jelasnya.

Kegiatan belajar mengajar sering ia unggah di media sosial. Tak disangka, salah satu postingannya mendapat atensi di dunia maya.

"Ada orang yang menghubungi saya di Instagram karena prihatin melihat baju seragam anak didik saya terlihat lusuh.

"Akhirnya transfer Rp 1 juta, saya alokasikan untuk kebutuhan murid," katanya.

Tidak mendapat pemasukan lagi sebagai seorang ASN, Husein memiliki sampingan pekerjaan dari mulai menyanyi di kafe hingga acara pernikahan.

"Dari Desember tidak ada pemasukan, tapi ya bisa lah hidup sampai sekarang."

"Saya punya kerjaan lain untuk nyambung hari ke hari," ucapnya.

Husein menyebut dirinya seorang "lucky bastard" saat mendaftar CPNS 2019 di tengah persaingan yang sangat ketat untuk menjadi seorang ASN.

"Sekali daftar langsung lolos. Saya memiliki ketertarikan sebagai tenaga pendidik, bukan melulu seorang ASN," ujarnya.

Pangandaran tempat yang dipilihnya setelah berunding dengan orang tua.

"Pangandaran tanah kelahiran Nenek, ada tanah warisan di sana. Sekalian lah dikelola daripada tanahnya hanya jadi kebun nggak jelas," ujar Husein.

Ia memiliki semangat sebagai tenaga pengajar saat harus praktik pengalaman lapangan (PPL) di salah satu sekolah di daerah Cimahi.

"Ternyata menjadi seorang pengajar itu seru, punya murid-murid tuh kayaknya senang diajar sama saya."

"Dari situ saya berpikir ini sebuah pekerjaan yang menyenangkan," katanya.

Husein percaya, salah satu anak didiknya kelak akan membawa perubahan dan kebaikan bagi daerah Pangandaran.

"Pasti salah satu dari mereka ada yang jadi pejabat. Pasti akan ada penerus yang baik."

"Semoga bisa membawa dampak positif bagi Pangandaran," tandasnya.

Diolah dari artikel TribunSumsel.com

Sumber: Tribun Sumsel
Tags:
berita viral hari iniHuseinRidwan KamilguruPangandaranDani HamdaniKepala BKPSDM Kabupaten Pangandaran
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved