Breaking News:

Kecelakaan Maut di Sukoharjo, Pemotor Terjatuh Lalu Masuk ke Kolong Bus, Begini Kronologinya

Begini kronologi kecelakaan maut di Sukoharjo Jateng, pemotor terjatuh lalu masuk ke kolong bus.

Istimewa via TribunJakarta
Ilustrasi kecelakaan sepeda motor - kecelakaan maut motor masuk kolong bus di Sukoharjo 

TRIBUNTRENDS.COM - Kecelakaan maut terjadi di Jalan Abdul Latif Cangkol Mojoloban Sukoharjo Jawa tengah pada Sabtu (29/4/2023) lalu.

Akibat kecelakaan tersebut, seorang warga Selopuro, Batuwarno,  Wonogiri bernama Maryanto (42), meninggal dunia.

Saat kejadian, korban yang mengendarai sepeda motor Beat hendak menyalip bus berplat nomor B 7121 VAA dari kiri.

Kasatlantas Polres Sukoharjo, AKP Sofia Wuriana menyampaikan kecelakaan tersebut terjadi sekira pada pukul 11.00 WIB.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Kulon Progo, Mobil Pikap Tabrak Motor Pelajar SMP, Korban Tewas di Tempat

Anggota Satlantas Polres Sukoharjo saat melakukan evakuasi pasca kecelakaan bus dengan pengendara motor Beat di Jalan Abdul Latif Mojolaban Sukoharjo, Sabtu (29/4/2023) siang.
Anggota Satlantas Polres Sukoharjo saat melakukan evakuasi pasca kecelakaan bus dengan pengendara motor Beat di Jalan Abdul Latif Mojolaban Sukoharjo, Sabtu (29/4/2023) siang. (Dok Polres Sukoharjo)

AKP Sofi mengungkapkan, korban mengalami pendarahan kepala, tulang hidung patah, patah tulang leher, wajah lecet, dan kaki kanan patah.

"Korban meninggal dunia dibawa ke RSUD Ir Soekarno Sukoharjo," ucapnya saat dikonfirmasi.

Dia menjelaskan, kecelakaan terjadi semula bus berjalan dari arah utara ke arah selatan, sedangkan sepeda motor Beat berplat nomor AD 3206 AZG berjalan searah di belakangnya.

"Sampai di TKP, pengendara motor Beat tidak bisa menguasai laju kendaraannya saat mendahului bus dari sebelah kiri, sehingga terjatuh dan terpental ke kolong atau masuk ke dalam bus," terangnya.

Sementara, lanjut Sofi, untuk pengemudi bus dilakukan proses penyidikan lebih lanjut.

Selain itu juga mencatat saksi dan bukti lain untuk proses lebih lanjut. (*)

Begini Cara Menyembuhkan Trauma Kecelakaan

Trauma akibat kecelakaan membuat seseorang mengalami depresi.

Bayangan mengerikan dari kejadian yang dialami, sulit disembuhkan, dan butuh waktu lama untuk pulih.

Selain, penyembuhan luka, korban kecelakaan perlu memulihkan kondisi psikologis. 

Korban kecelakaan biasanya akan mengalami kecemasan, berhalusinasi, dan gangguan mental yang menggangu. Aktivitas sehari-hari akhirnya terganggu dan dapat mengalami stress. 

"Setelah kecelakaan, korban butuh trauma healing.

Proses memulihkan kondisi psikologis akibat trauma.

Korban harus bangkit, tidak menyalahkan diri sendiri dan orang lain terus-menerus. Ada korban 1-2 minggu pulih, dan sampai berbulan-bulan," kata Psikolog RS UNS Rahmah Saniatuzzulfa, kepada Kompas.com, belum lama ini. 

Menurut dia, fase penyembuhan trauma itu dikelompokkan menjadi dua, yaitu untuk menghapus ingatan terhadap kejadian dan terapi yang memaparkan kejadian.

Korban kecelakaan, perlu didampingi orang-orang terdekat selama masa pemulihan.

Saat itu, korban menjalani karantina untuk mampu menghapus ingatan terhadap peristiwa kecelakaan yang terjadi. 

Trauma kecelakaan itu akan sembuh jika di dalam dirinya ada semangat untuk pulih, yang ditunjukkan perubahan perilaku.

"Terapisnya dari anggota keluarga sendiri. Korban harus dijauhkan dari pikiran-pikiran negatif, ketakutan dan putus asa. Perilakunya sehari-hari dipantau, jangan dibiarkan jika dia melamun sendiri.

Bisa diajak curhat, dihibur biar tertawa lepas, untuk menutupinya perasaan traumatis," ucap Zulfa. 

Aktivitas sehari-hari yang dapat mempercepat waktu pemulihan contohnya, menonton film, dan mendengarkan musik.

"Biarkan ingatan memori kelam kejadian itu hilang sendiri.

Aktivitas sehari-hari, sementara dijauhkan dari kendaraan.

Baik sebagai pengemudi atau penumpang. Itu bisa mengembalikan ingatan korban," katanya.

Founder & Training Director Jakarta Defensive (JDDC) Driving and Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, seseorang yang pernah mengalami trauma karena kecelakaan tidak disarankan untuk berkendara atau mengemudi sampai kondisi psikologis pulih kembali. 

"Takut untuk memulai dari nol lagi itu lebih berbahaya.

Mental si korban laka itu biasanya depresi selama waktu tertentu.

Kalau dia tertekan kondisinya tambah drop, jangan sampai.

Saat bepergian seperlunya, dan biarkan adaptasi dengan kendaraan," kata Jusri. 

Diolah dari artikel TribunJateng.com berjudul Kecelakaan Maut Motor Masuk Kolong Bus di Sukoharjo, Warga Wonogiri Meninggal Duniadan Kompas.com  "Begini Cara Menyembuhkan Trauma Kecelakaan"

Sumber: Tribun Jateng
Tags:
kecelakaan mautkecelakaanSukoharjomotorbus
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved