Breaking News:

Berita Viral

MIRIS! Isi Surat Pelaku Mutilasi di Sleman, Ngaku Hidup Tertekan Gengsi: 'Sampai Ketemu di Akhirat'

Inilah isi surat tulisan tangan pelaku mutilasi di Sleman. Pelaku mengaku hidup dalam tekanan gengsi dan sempat berniat akhiri hidup.

Editor: Monalisa
Ist/TribunJogja/Miftahul Huda
Pelaku mutilasi wanita di Sleman sempat tulis suratsinggung soal gengsi dan akhirat 

TRIBUNTRENDS.COM - Pelaku mutilasi wanita di Sleman sempat tulis surat sebelum akhirnya ditangkap polisi.

Dalam surat tersebut, Heru Prasetiyo (23) alias H, mengaku tega memutilasi korbannya lantaran sedang terjerat utang pinjol.

Selain itu, Heru Prasetiyo juga sempat mengisyaratkan dirinya berniat mengakhiri hidup setelah memutilasi AI (34) di Wisma, Sleman, Yogyakarta.

Namun beruntung, polisi lebih dulu membekuk Heru Prasetiyo.

Baca juga: Pelaku Mutilasi Wanita di Sleman Ditangkap, Awal Kenal Korban Lewat Medsos Beberapa Kali Hubungan

Pelaku pembunuhan AI yang disertai mutilasi sudah ditangkap tim opsnal gabungan dari Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Polresta Sleman.
Pelaku pembunuhan AI yang disertai mutilasi sudah ditangkap tim opsnal gabungan dari Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Polresta Sleman. (IST via TribunJogja)

Belakangan diketahui, HR terlilit utang pinjaman online (pinjol) dari tiga aplikasi senilai total Rp 8.000.000.

Pada Senin (20/3/2023) sore, jenazah AI dimakamkan oleh pihak keluarga di Makam Karangkajen, Brontokusuman, Mergangsan, Kota Yogyakarta, DIY.

Adapun pada Senin malam, pihak kepolisian menggeledah kos terduga pelaku alias H.

Di sana, polisi menemukan sepucuk surat yang ditulis oleh pelaku.

Berikut potret tulisan pelaku dalam surat yang menekankan kata “Gengsi” dan “Akhirat”.

Isi Surat Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi di Sleman (Halaman 1)

Siapapun yg baca pesan ini tolong ma'afkan aku yg sering buat kalian jengkel.

Saya pergi dari sini.

Kita bisa ketemu lagi di penjara atau di AKHIRAT.

Ma'af untuk uang biar ALLAH yg memutuskan

Jika ada waktu dan jalan keluar akan saya lunasi dengan cara saya sendiri

Kenapa aku melakukan ini karna aq sering berada di bawah tekanan akibat GENGSI

dan maaf untuk semua kebohonganku

aq hanya punya waktu - + 24 jam dengan waktu segitu aq akan memutuskan untuk menyerahkan ke polisi atau lari sebisa mungkin atau

lari dari kehidupan ini

( Tanda Tangan Heru Prasetiyo )

Surat tulisan tangan Heru Prasetiyo (1)
Surat tulisan tangan Heru Prasetiyo (1) (TribunJogja.com/Miftahul Huda)

Isi Surat Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi di Sleman (Halaman 2)

Salam buat keluargaku dirumah dan tolong sampaikan aq telah gagal mendengarkan nasihat kedua orang tuaku

Masih ada wiwit (adikku) yg bisa kalian nasihati jangan sampai seperti saya

aku sayang kalian

( Gambar sketsa wajah yang terlihat terpuruk sedih )

Semoga kita bisa bertemu kembali

Surat tulisan tangan Heru Prasetiyo (2)
Surat tulisan tangan Heru Prasetiyo (2) (TribunJogja.com/Miftahul Huda)

Sebagai informasi, surat yang ditemukan polisi itu menguatkan dugaan bahwa H adalah pelaku pembunuhan dan mutilasi AI.

“Tadi malam (Senin, 21 Maret 2023 malam) kami melakukan penggeledahan kos terduga pelaku,” kata Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra, pada Selasa (21/3/2023).

“Kami mendapatkan bukti petunjuk berupa surat yang ditulis terduga pelaku, bahwasanya suratnya itu intinya adalah penyesalan, dan kemudian adanya tekanan berupa utang, yang mana pelaku ucapkan selamat tinggal kepada kenalannya (di surat itu),” ungkap Nuredy. 

TRAGIS Akhir Hidup Mama Muda di Sleman Jogja, Dimutilasi di Penginapan, Seminggu Lagi Ultah ke-35

Seorang mama muda di Sleman, Jojga, inisial AI ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dan tubuh termutilasi.

Pilunya, AI merupakan ibu dua anak yang sebentar lagi ulang tahun.

Bagaimana fakta-fakta pembunuhan dan mutilasi AI mama muda di Sleman, Jogja?

Senin (20/3/2023) sore, AI dimakamkan di pemakaman Karangkajen, Brontokusuman, Mergangsan, Kota Jogja.

Atau lebih kurang tujuh hari sebelum AI berulang tahun ke 35 pada 24 Maret 2023.

Terduga pelaku pembunuhan adalah pria berumur 23 tahun.

Baca juga: TERUNGKAP Motif Mutilasi Perantau Asal Medan, Korban Tolak Ajakan Pelaku untuk Hubungan Sejenis

Kerabat korban pembunuhan mutilasi membawa potret beserta batu nisan saat menghantar jenazah ke pemakaman, Senin (20/3/2023)
Kerabat korban pembunuhan mutilasi membawa potret beserta batu nisan saat menghantar jenazah ke pemakaman, Senin (20/3/2023) (TRIBUNJOGJA.COM/Miftahul Huda)

Siapa sosok pelaku, rencananya akan dirilis secara resmi oleh polisi pada Rabu (22/3/2023).

Informasi sementara, pelaku adalah teman kencan AI yang sehari-hari berprofesi mengurus tenda di wilayah Sleman.

Setelah melakukan aksi keji pembunuhan disertai mutilasi, pelaku yang belum disebutkan identitasnya oleh polisi itu kabur dari wilayah Yogyakarta.

Namun polisi berhasil mendeteksi keberadaan pelaku kemudian tangkap di rumah kerabatnya di wilayah Temanggung, Jawa Tengah.

Informasi yang dihimpun Tribunjogja.com, pelaku sempat menjemput korban di kawasan Kota Jogja kemudian pergi ke penginapan.

Kepada polisi pelaku sudah membawa pisau yang di bawa dalam tas.

Pisau itu kemudian disimpan di balik selimut kamar penginapan.

Pada akhirnya, pelaku menggunakan pisau itu untuk mengakhiri hidup AI ketika keduanya berhubungan.

Berdasarkan keterangan dari Dir Reskrimum Polda DIY, Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra, pelaku datang ke wisma penginapan di Pakembinangun di hari Sabtu (18/3) sekira pukul 13.00 WIB.

Pelaku datang untuk check in dengan durasi waktu 6 jam membayar Rp 60 ribu.

Setelah sewa kamar, satu jam kemudian, sekitar pukul 14.00 WIB, pelaku keluar dan kembali lagi ke penginapan pada sekira pukul 15.00 atau 16.00 WIB.

Saat datang itu, pelaku sempat melakukan perpanjangan sewa kamar untuk 6 jam berikutnya.

Baca juga: Kebaikanmu Dimanfaatkan Tangis Ibu Abby Choi di Rumah Duka, Anak Dimutilasi Keluarga Eks Suami

Mayat perempuan dengan kondisi mengenaskan diketemukan di wisma di Pakembinangun, Pakem Sleman. Kondisi Wisma saat ini ditutup terpal dan palang kayu.
Mayat perempuan dengan kondisi mengenaskan diketemukan di wisma di Pakembinangun, Pakem Sleman. Kondisi Wisma saat ini ditutup terpal dan palang kayu. (Tribunjogja.com/Ahmad Syarifudin)

"Saat datang lagi itu, keterangan dari penjaga wisma (pelaku) datang bersama wanita," kata dia, Senin (21/3/2023).

Setelah itu, keduanya masuk kamar dan tidak keluar lagi.

Nuredy mengatakan, saat itu pelaku membawa kendaraan sepeda motor.

Selanjutnya, penjaga wisma sudah tidak melihat kendaraan yang dibawa pelaku pada minggu (19/3) sekira pukul 02.00 dinihari sehingga disimpulkan bahwa pelaku malam itu sudah turun berada di kamar.

Penjaga Wisma pada hari Minggu mencoba menanyakan dengan mengetuk pintu kamar.

Tujuannya untuk menanyakan apakah kamar akan diperpanjang atau tidak. Namun tidak ada jawaban.

"Diintip dari jendela, ada kepala tergeletak di kamar mandi dan terlihat ada bercak darah.

Kemudian penjaga menghubungi pemilik wisma, dibuka secara paksa. Terlihat korban tergeletak di kamar mandi dalam kondisi mengenaskan," ujar dia.

Baca juga: Apaan Nih Ya Allah Warga Syok Temukan Mayat dalam Koper Merah di Bogor, Diduga Dimutilasi

Pelaku pembunuhan AI yang disertai mutilasi sudah ditangkap tim opsnal gabungan dari Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Polresta Sleman.
Pelaku pembunuhan AI yang disertai mutilasi sudah ditangkap tim opsnal gabungan dari Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Polresta Sleman. (IST via TribunJogja)

Informasi awal, pelaku melakukan aksinya seorang diri.

Hal ini berdasarkan keterangan dari saksi saksi dan penggeledahan mes pelaku di Ngemplak Sleman yang ditemukan surat penyesalan.

"Sehingga kuat dugaan yang bersangkutan yang melakukan (mutilasi).

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul POTRET Tulisan Pelaku Mutilasi di Sleman dalam Surat, Tekankan Kata Gengsi dan Akhirat, Kasus Mutilasi Mama Muda Asal Jogja, Dibunuh Tujuh Hari Sebelum Ulang Tahun ke-35

Sumber: Tribun Jogja
Tags:
mutilasiSlemanHerupelakukorbanberita viral hari ini
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved