Berita Viral
MALUNYA Pengantin, Nikahannya Hancur Gara-gara Ayah Ternyata Buron Polisi, Resepsi Kacau, Tamu Syok
Sebuah resepsi pernikahan di Probolinggo kacau, ayah mempelai wanita ditangkap polisi. Ternyata selama ini jadi buron. Para tamu syok, keluarga malu.
Editor: Monalisa
Mukmin menyebut, mahar yang diberikan tersebut merupakan hasil dari keringatnya sendiri.
Sehari-hari, Mukmin bekerja sebagai penjual kerupuk dagangan si bos.
Upah yang dia terima dalam sehari Rp 50-70 ribu.
"Sebagian upah saya kumpulkan untuk mahar, sebagian lagi untuk memenuhi kebutuhan pokok.
Saya membeli sebatang linggis kondisi baru di sebuah toko bangunan.
Harganya Rp 50 ribu," sebutnya.
Sementara, Sumiati mengungkapkan, ketika Mukmin memberikan mahar sebatang linggis dan uang Rp 100 ribu, tidak ada keraguan baginya untuk menerima mahar itu.
Sumiati juga bersyukur dengan mahar yang diberikan kepadanya.
"Tanpa panjang lebar saya terima pinangan dan mahar yang diberikan oleh suami.
Sebab, dari awal saya memang tak neko-neko meminta mahar.
Saya bersyukur dengan apa yang diberikan," ungkapnya.
Sumiati menyatakan, mahar sebatang linggis itu akan dipajang di dinding ruang tamu rumah.
Linggis tersebut akan diletakkan di titik yang mudah terlihat agar dia dan suami selalu ingat dengan filosofinya.
"Sebatang linggis itu akan menjadi kenangan untuk saya dan suami.
Saya dan suami akan berupaya mewujudkan arti yang ada dalam sebatang linggis itu, yakni rumah tangga yang kokoh," terangnya.

Di sisi lain, Sumiati menyatakan perkenalan dirinya dengan suami berlangsung sejak 5 tahun lalu.
Saat itu, status Sumiati menjanda karena suami pertama meninggal dunia. Begitu pula Mukmin.
Dia menduda usai istrinya meninggal dunia.
Perkenalan Sumiati dengan Mukmin terjadi karena peran dua temannya, bekennya dicomblangin.
Mulanya, Sumiati dan Mukmin tak ada gairah untuk membuka lembaran baru dengan orang lain.
Mereka lebih fokus bekerja demi sang buah hati.
Sumiati mempunyai seorang anak. Sedangkan, Mukmin memilik dua orang anak.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, Sumiati dan Mukmin bertemu.
Ketika awal bertemu, Mukmin sempat minder karena merasa tak memiliki apa-apa.
Hanya rumah sederhana dan motor butut Honda Astrea keluaran tahun 2000 yang dia punyai.
Pekerjannya juga sebagai penjual kerupuk.
"Saya memberikan pengertian kepadanya, bahwa saya tak mementingkan harta.
Rezeki sudah diatur oleh Allah.
Tak mungkin tertukar. Rezeki bisa didapat kalau berusaha," urainya.
Tiga bulan terakhir, keduanya semakin dekat.
Sumiati dan Mukmin sudah bisa memahami satu sama lain.
"Karena usia kami tak lagi muda, tentu kami tidak berpacaran.
Kami hanya taarufan. Biar
hubungan ini mengalir saja. Hingga pada akhirnya, saya dan suami menikah pada Jumat, kemarin. Acara pernikahan digelar sederhana," pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Sosok Ayah Pengantin di Probolinggo yang Nikahannya Hancur, Sempat 'Sembunyi' Sebelum Dicokok Polisi
Misteri Jejak Alvi di Sekolah: Lulusan Pesantren, Kini Duduk di Kursi Tersangka Pembunuhan Sadis |
![]() |
---|
Siapa Timotius Alberto Januar, Binaragawan yang Baru Saja Meninggal Dunia, Ini Profil dan Biodatanya |
![]() |
---|
Viral Wanita Hong Kong Melahirkan dengan Selamat di Usia 58 Tahun, Kisahnya Bak Keajaiban |
![]() |
---|
Kilas Balik Kehidupan Alvi di Pondok: Santri Pendiam yang Kini Jadi Tersangka Mutilasi Sadis |
![]() |
---|
Dari Santri ke Jagal Nyawa: Jejak Kelam Alvi Sebelum Mutilasi Kekasihnya, Guru dan Alumni Terpukul |
![]() |
---|