Breaking News:

Selamat dari Gempa Turki, Pelajar Indonesia Ingin Pulang tapi Paspor Tertimbun: Apartemen Runtuh

Selamat dari gempa Turki, mahasiswa asal Indonesia kedinginan, ingin pulang tapi pasport tertimpa reruntuhan apartemen.

Editor: ninda iswara
Tribunnews
Selamat dari gempa Turki, mahasiswa asal Indonesia kedinginan, ingin pulang tapi pasport tertimpa reruntuhan apartemen. 

TRIBUNTRENDS.COM - Seorang korban selamat dari gempa yang melanda Turki dan Suriah kini memberikan kesaksian.

Korban selamat ini merupakan seorang mahasiswa asal Indonesia yang berkuliah di Turki.

Bersama pelajar lainnya, pria asal Indonesia ini bertahan dari udara dingin setelah selamat dari gempa Turki.

Hampir semalaman mereka bertahan menahan udara dingin menggunakan pakaian seadanya.

Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Kahramanmaraş, Hammam Ishthifaulloh bercerita ia tak bisa tidur pada Senin (6/2/2023) dini hari.

Sekitar pukul 03.00 waktu setempat, Hammam memutuskan untuk tak lagi tidak dan bermain handphone.

Satu jam berselang, ia panik ketika gempa Turki mengguncang.

Baca juga: Gempa Turki, Doddy Sudrajat Bersyukur Sudah Pulang Liburan, Bentuk Hotel Bikin Takut: Kita Ketanam

Gempa bumi melanda Turki
Gempa bumi melanda Turki (EVA.VN)

"Saya langsung bergegas keluar apartemen. Saat itu turun salju," kata Hammam ketika berbincang dalam Tribun Talks di Youtube Tribunnews Bogor.

Saat berusaha menyelamatkan diri, seorang rekan yang tak sempat membawa kacamata tertimpa reruntuhan.

Menurut Hammam rekannya itu mengalami luka memar di bagian kaki.

Akibat gempa Turki, menurut Hammam apartemen tempatnya tinggal mengalami rusak berat.

"Sekitar apartemen saya sudah runtuh. Sekarang (apartemen saya) tidak bisa dipastikan masih berdiri atau tidak, karena ada gempa susulan," katanya.

Setelah kejadian, Hammam berhasil menghubungi keluarganya di Indonesia.

Hammam dan pelajar lainnya kemudian mengungsi ke kampus Kahramanmaraş Sütçü İmam Üniversitesi.

Mereka bertahan dari udara dingin hanya dengan pakaian seadanya.

"Barang pribadi cuma bawa HP dan pakaian yang saya pakai, yang lain tertinggal di apartemen. Kemungkinan besar apartemen saya sudah runtuh," katanya

Pun dengan logistik dan makanan yang hanya seadanya hari itu.

Baca juga: 4 Kisah Haru Gempa Turki: Ayah Genggam Tangan Putrinya yang Tewas, Wanita Tertimpa Reruntuhan 34 Jam

Hammam Ishthifaulloh, mahasiswa asal Indonesia selamat dari gempa Turki, dan kondisi apartemennya yang roboh
Hammam Ishthifaulloh, mahasiswa asal Indonesia selamat dari gempa Turki, dan kondisi apartemennya yang roboh (Tribunnews)

"Malam hari H gempa dini harinya turun salju. Beberapa teman Indonesia mulai kedingian karena pakaian yang diapakai seadanya ketika keluar dari apartemen," terang Hammam.

Selasa (7/2/2023) Hammam dan pelajar Indonesia barulah dievakuasi KBRI.

Di sana, pelajar Indonesia sudah menerima bantuan dan menempati tempat yang aman.

Kini Hammam dan pelajar lainnya masih menunggu kepastian dari Pemerintah Turki terkait perkuliahan.

Jika tak lagi dilanjutkan, ia berharap bisa pulang ke Indonesia secepatnya.

"Kami berharap Pemerintah Indonesia bisa bantu untuk kepulangan," harap Hammam.

Hanya kini yang menjadi kendala adalah, Hammam tidak memiliki paspor untuk pulang.

"Saya tidak membawa karena memang tertinggal semua di apartemen," katanya.

Sosok Nia Marlinda WNI Jadi Korban Meninggal Gempa Turki, Bayinya Baru Setahun Juga Meninggal Dunia

Kabar duka, dua WNI dinyatakan menjadi korban meninggal gempa Turki yang terjadi pada Senin 6 Februari 2023.

WNI yang menjadi korban meninggal tersebut diketahui bernama Nia Malinda, asal Bali.

Nia Marlinda ditemukan meninggal dunia tertimbun reruntuhan gempa.

Ia meninggal bersama suaminya yang merupakan warga Turki, juga bayi mereka yang masih berusia satu tahun.

KBRI Ankara menjelaskan anak di bawah 18 tahun boleh memegang paspor Indonesia, sehingga bayi tersebut juga merupakan WNI.

"Jadi yang meninggal di Kahraman Maras adalah 1 ibu WNI dan 1 orang anak usia satu tahun. Karena aturannya anak di bawah 18 tahun, otomatis boleh pegang paspor Indonesia. Jadi hitungannya 2 WNI yang meninggal dunia," ungkap KBRI menjelaskan perihal kewarganegaraan anak WNI tersebut, Rabu (8/2/2023).

Dua WNI jadi korban meninggal gempa di Turki
Dua WNI jadi korban meninggal gempa di Turki (Capture Youtube Metro TV/Instagram Arie Untung)

Suami almarhum Nia, yang merupakan WN Turki di Kahraman Maras juga ditemukan meninggal dunia karena tertimbun reruntuhan.

Kolonel Amir, Atase Pertahanan RI KBRI Ankara, yang memimpin Tim Evakuasi ke Kahramanmaras telah memastikan pemulasaraan almarhumah.

KBRI juga telah mengkomunikasikan hal tersebut kepada keluarga almarhumah.

"Almarhumah dan keluarga akan dimakamkan hari ini di Kahramanmaras," ujarnya.

Selain itu, KBRI Ankara juga masih terus melacak keberadaan 2 WNI yang berada di Dyarbakir.

Tim juga telah diturunkan ke kota itu untuk melakukan evakuasi WNI yang telah terkumpul.

"Tim evakuasi yang dipimpin oleh Kombes Budi Wardiman masih melakukan pelacakan di Dyarbakir sambal melakukan evakuasi 20 WNI di Dyarbalir dan Malatya."

Sementara itu, sejauh ini, KBRI Ankara menyatakan bahwa telah berhasil mengevakuasi 123 orang dari wilayah terdampak gempa.

Jumlah ini juga termasuk 2 Warga Negara Malaysia dan 1 Warga Negara Myanmar.

"Alhamdulillah, sesuai perintah Presiden melalui Menlu RI, team KBRI sudah tiba di lokasi gempa untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan dan mengevakuasi WNI yang terdampak ke Ankara. Saya sudah minta WNI yang dievakuasi untuk mengabari keluarga di Indonesia agar mereka tenang," ujar Dubes RI untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal.

Diberitakan sebelumnya, Turki diguncang gempa M 7,8 pada Senin dini hari waktu setempat.

Gempa bumi melanda Turki
Gempa bumi melanda Turki (EVA.VN)

Gempa tersebut berpusat di 30 km Barat kota Gaziantep, yang berpenduduk 2 juta orang, dengan kedalaman 18 km.

Setelah guncangan pertama terjadi, muncul gempa susulan dengan kekuatan yang lebih kecil.

Guncangan gempa dilaporkan terasa hingga Mesir, Yunani, Siprus, dan Georgia.

Bahkan, Italia pun sempat menyalakan tanda peringatan tsunami di sekitar wilayah bibir pantai Laut Tengah.

(TribunBogor/Tribunnews)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Pilu Pelajar Indonesia Selamat dari Gempa Turki, Kedinginan Kini Ingin Pulang tapi Paspor Tertimbun dan di Tribunnews dengan judul 'Bayi 1 Tahun Jadi Korban Gempa Dahsyat di Turki, Total 2 WNI yang Meninggal Dunia

Sumber: Tribun Bogor
Tags:
TurkigempaIndonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved