Pengakuan 3 Mantan Istri soal Ferry Irawan: Berselisih dengan Mertua, Suka Mengancam & Tak Menafkahi

Endingnya, rumah tangga mereka kandas dengan tudingan perselingkuhan Ferry Irawan dengan Anggia Novita.

Saat bercerai dengan mantan istri pertamanya, Noviana Shintawati meminta ganti rugi kepada Ferry Irawan senilai Rp 2 Miliar namun kabar itu ditepis oleh pengacara Novi, Zulhendri.

Bukan Rp 2 Miliar, menurut pengakuan pengacaranya Novi hanya minta ganti rugi apa yang pernah dijual Ferry karena selama berumah tangga, barang-barang Novi kabarnya banyak yang diam-diam dijual oleh Ferry Irawan demi kepentingan sendiri.

"Menuntut Rp 2 miliar itu sah-sah saja bagi seorang istri. Tapi selama ini kita nggak pernah minta Rp 2 miliar.  Novi hanya minta penggantian apa yang pernah dijual Ferry," ujar Zulhendri dikutip dari kanal YouTube Cumi-cumi.

Ferry Irawan dan Novi Shintawati resmi berpisah di tahun 2009.

3. Anggia Novita

Tak butuh waktu lama, usai bercerai dengan Noviana, Ferry Irawan menikah dengan Anggia Novita tahun 2009 lalu.

Artis dan pengusaha ini pernah dilabrak oleh Novi Shintawati karena dituding pelakor.

Anggia Novita pernah menderita stroke dan berhasil sembuh namun saat stroke, Ferry Irawan justru pergi dari rumah selama seminggu sebelum lebaran.

Saat masih menjalin rumah tangga dengan Ferry Irawan, Anggia Novita pernah mendapat ancaman darinya karena ingin bercerai karena lelah dengan kelakukan Ferry Irawan.

Anggia Novita mengatakan Ferry pernah mencoba menghunuskan pisau ke lehernya.

"Dia kan punya pisau army gitu kan, ditaruh di leher (Anggi) 'kita mati bareng sekarang ya'," kata Anggia, seperti diberitakan Tribunnews dari YouTube Maia Al El Dul TV edisi Agustus 2021 silam.

"Sering begitu. Saya minta pisah, karena hati saya enggak tenang," akunya.

Baca juga: KDRT Venna Melinda, Ferry Irawan Tak Ada Ongkos Pulang Jakarta, Hotman Paris: Dibantu Oknum Aparat

Anggia mengatakan, Ferry mudah tersulut emosi hingga sering kali melukai diri sendiri.

Anggia sering meminta cerai, namun Ferry selalu menolak dan melayangkan ancaman bunuh diri.