MS Glow Digugat Rp37 Miliar Sengketa Merk Dagang, Kuasa Hukum Merasa Janggal, Bakal Ajukan Kasasi
MS Glow digugat Rp37 miliar akibat sengketa merek dagang. Akan tetapi, kuasa hukum merasa ada yang jangal. Bakal ajukan kasasi?
Editor: Suli Hanna
Sebagaimana diketahui, dengan penduduk mencapai 271 juta jiwa, Indonesia adalah pasar menggiurkan produk kosmetik, baik dari pemain lokal maupun produk impor dari luar negeri.
Di Tanah Air, sejumlah pemain besar industri kosmetik bahkan sudah sudah melantai di Bursa Efek Indonesia seperti PT Mustika Ratu Tbk dengan kode emiten MRAT dan PT Martha Tilaar Tbk dengan kode emiten MBTO.
Terakhir, kedua perusahaan itu merilis total penjualan atau omzet melalui Laporan Keuangan 2020 yang dirilis pada tahun 2021 atau di mana dampak pandemi Covid-19 belum terlalu terasa.
Grup Martha Tilaar mencatatkan penjualan sepanjang tahun 2020 sebesar Rp 297 miliar atau jika dibagi rata dalam 12 bulan, omzet per bulannya yakni Rp 24,75 miliar.
Sementara pesaingnya, PT Mustika Ratu Tbk mencatatkan omzet penjualan lebih besar di 2020 yakni sebesar Rp 318 miliar atau jika dibagi rata dalam setahun, omzet per bulannya yakni Rp 26,4 miliar.
Berikut perbandingan omzet MS Glow berdasarkan penuturan Juragan 99 dengan omzet penjualan Mustika Ratu dan Marta Tilaar berdasarkan laporan keuangan terbarunya:
MS Glow (perhitungan Juragan 99) Omzet per bulan: Rp 600 miliar Omzet setahun: Rp 7,2 triliun
Marta Tilaar (lapoan keuangan 2020) Omzet per bulan: Rp 24,75 miliar Omzet setahun: Rp 297 miliar
Mustika Ratu (laporan keuangan 2020) Omzet per bulan: Rp 26,4 miliar Omzet setahun: Rp 318 miliar
Dengan asumsi perhitungan tersebut, apabila dibandingkan 2 pemain lama industri kosmetik di Indonesia, omzet penjualan MS Glow mencapai 24 kali lebih besar dari Martha Tilaar serta 23 kali lebih besar daripada Mustika Ratu.
Selain Grup Martha Tilaar dan Mustika Ratu, masih ada beberapa perusahaan produsen kosmetik terkemuka lainnya di Tanah Air yang tercatat di bursa.
Namun berbeda dengan Mustika Ratu dan Martha Tilaar yang fokus pada bisnis kosmetik, produk perusahaan terbuka lainnya relatif bervariasi karena tak hanya berfokus pada lini bisnis kosmetik.
Beberapa produsen kosmetik tersebut di antaranya PT Akasha Wira International Tbk, PT Kino Indonesia Tbk, PT Mandom Indonesia Tbk, dan PT Unilever Indonesia Tbk.
Sebagai perbandingan, dikutip dari laman resminya, total penjualan PT Mandom Indonesia Tbk pada 2020 yakni sebesar 1,98 triliun.
Namun demikian, perusahaan justru mencatatkan rugi di 2020 yakni sebesar Rp 54,77 miliar.