Breaking News:

DISERANG 4 Begal Ganas, Amaq Sinta Berani Melawan, Tak Sangka Alami Mukjizat Ini: Tuhan Melindungi

Amaq Sinta beber kronologi saat melawan 4 begal yang menyerangnya, tak sangka alami mukjizat ini setelah kejadian.

Kolase Tribunnews.com: Dok.Humas Polda NTB dan TribunLombok.com/Istimewa
(KIRI) Polisi saat merilis kasus pembunuhan 2 begal di Lombok Tengah dan (KANAN) Korban begal Murtade alias Amaq Sinta (34) yang kini jadi tersangka pembunuhan. 

Nyalinya sempat ciut, amarah Amaq Sinta tiba-tiba memuncak.

Amaq Sinta merasa tak punya pilihan lain selain melawan empat begal itu meski sendirian.

Lagipula, Amaq Sinta membawa pisau dapur andalannya.

"Saya turun dari kiri (motor), dia (pem begal) nebas lagi di tangan saya dua kali. Terus temannya turun, dia nebas lagi. Enggak ada pilihan lain, ketimbang saya mati, langsung saya lawan, saya bawa pisau dapur kecil," pungkas Amaq Sinta.

Diakui pria 34 tahun itu, ia sempat berniat ingin lari.

Tapi gara-gara melihat tingkah empat begal tersebut yang menyerangnya duluan, hati Amaq Sinta menjadi panas.

Ia akhirnya menonjok salah satu begal hingga membuat sang penjahat tersungkur.

Amaq Sinta mengulangi aksinya itu pada begal kedua.

(KIRI) Polisi saat merilis kasus pembunuhan 2 begal di Lombok Tengah dan (KANAN) Korban begal Murtade alias Amaq Sinta (34) yang kini jadi tersangka pembunuhan.
(KIRI) Polisi saat merilis kasus pembunuhan 2 begal di Lombok Tengah dan (KANAN) Korban begal Murtade alias Amaq Sinta (34) yang kini jadi tersangka pembunuhan. (Kolase Tribunnews.com: Dok.Humas Polda NTB dan TribunLombok.com/Istimewa)

Melihat Amaq Sinta berhasil melumpuhkan dua temannya, dua pem begal lainnya lari kocar-kacir.

"Karena dia yang duluan (menyerang), seandainya dia anu (tidak menyerang duluan), mungkin saya lari. Tapi dia langsung nebas. Saya tonjok langsung dia dari sebelah kiri. Terus ngejar teman-temannya itu. Kita lawan juga, tapi temannya mundur," imbuh Amaq Sinta.

Tak terima, Amaq Sinta mengejar dua begal yang berusaha membawa lari sepeda motornya itu.

Hingga akhirnya, Amaq Sinta menyerah dan berlari ke pinggir jalan.

"Setelah itu saya berdiri, baru ke pinggir. Saya lemas, tidak ada tenaga rasanya waktu kita selesai. Setelah maling sudah meninggal, pencuri pergi, orang ke luar," ungkap Amaq Sinta.

Sebelum menghabisi nyawa para begal itu, Amaq Sinta mengaku sempat berteriak meminta bantuan.

Tapi warga baru berhamburan datang setelah Amaq Sinta berhasil melumpuhkan dua begal tersebut hingga meninggal dunia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Tags:
begalAmaq SintaLomboktersangka
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved