Bantu Lawan Rusia, Donasi Aset Kripto Mengalir ke Ukraina, Nominalnya sampai Rp 157 Miliar
Demi membantu perang melawan Rusia, donasi aset kripto dengan nominal miliaran masuk ke Ukraina
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Apriantiara Rahmawati Susma
TREIBUNTRENDS.COM - Demi membantu perang melawan Rusia, donasi aset kripto dengan nominal miliaran masuk ke Ukraina.
Hal tersebut dibagikan oleh sejumlah analis.
Nominalnya pun sampai menyentuh 11 juta USD atau setara dengan Rp 157 miliar.
Dilansir dari BBC via Kompas.com pada Jumat (4/3/2022), para peneliti di Elliptic mengatakan, Pemerintah Ukraina, LSM, dan kelompok sukarelawan telah mengumpulkan donasi.
Baca juga: Permintaan Ukraina Ditolak, Internet Rusia Tak Bakal Diblokir Total, ICANN Merasa Bukan Tugasnya
Baca juga: Gagal Luncurkan Token Kripto Gratis, Ukraina Berencana Jualan NFT Guna Danai Pasukan Militer
Donasi tersebut didapat dari mengiklankan alamat dompet Bitcoin secara online.
Sejauh ini, ada lebih dari 4.000 donasi yang telah terkumpul.
Ada satu donor anonim memberikan Bitcoin senilai 3 juta USD arau setara dengan Rp 43 miliar kepada sebuah LSM.

Lewat akun Twitter resmi, pada Sabtu (26/2/2022) Pemerintah Ukraina mengunggah pesan bahwa pihaknya menerima sumbangan berupa aset kripto.
"Bersamalah dengan rakyat Ukraina. Sekarang menerima sumbangan mata uang kripto. Bitcoin, Ethereum, dan USDT," tulisnya.
Kementerian Digital Ukraina mengatakan, seruan terbaru mengenai sumbangan itu untuk membantu angkatan bersenjata Ukraina.
Akan tetapi, kementerian itu tidak merinci bagaimana donasi tersebut akan dibagikan.
"Ketika beberapa perusahaan crowdfunding dan pembayaran menolak untuk mengizinkan sumbangan diberikan kepada kelompok yang mendukung militer Ukraina, aset kripto muncul sebagai alternatif yang kuat," ungkap Pendiri Elliptic Tom Robinson mengatakan kepada BBC.
Kemudian pada Jumat (25/2/2022), platform penggalangan dana Patreon mengumumkan, mereka telah menangguhkan halaman donasi untuk LSM Come Back Alive.
Seperti diketahui, Some Back Alavie merupakan LSM Ukraina yang mengumpulkan uang untuk pasukan Ukraina di zona konflik sejak 2014.
"Kami tidak mengizinkan Patreon digunakan untuk mendanai senjata atau aktivitas militer," tulis Patreon.

Penggalangan dana lewat kripto ini menjadi salah satu cara memberikan bantuan saat konflik modern di seluruh dunia.
Akan tetapi, para penipu tampaknya juga memanfaatkan situasi tersebut.
Dengan cara menipu para pengguna yang tidak menaruh curiga.
Ikut Terjun di Medan Perang, Mantan Miss Ukraina Ini Angkat Senjata, Amankan Perbatasan Lawan Rusia
Invasi Rusia sedang berlangsung, mantan Miss Ukraina ini ikut 'angkat senjata' untuk memberikan perlawanan.
Dan ia mengatakan 'siapa pun yang melintasi perbatasan akan dibunuh'.
Wanita bernama Anastasia Lenna ini merupakan perwakilan Ukraina dalam kontes kecantikan Miss Grand Internasional tahun 2015.
Ia membagikan beberapa unggahan di media sosial yang menunjukkan dirinya membawa senjata dan siap untuk mempertahankan rumahnya.
Baca juga: Sebelum Menjabat Presiden Ukraina, Ternyata Zelensky Pernah Jadi Dubber, Isi Suara Paddington Bear
Baca juga: Nikah Saat Invasi Rusia, Acara Nikah Pasangan Ukraina Ini Diiringi Sirine Serangan Udara: Menakutkan
Hal itu terlihat dalam salah satu unggahannya di Instagram pada Sabtu (26/2/2022).
"Setiap orang yang melintasi perbatasan Ukraina dengan maksud menyerang akan dibunuh," katanya.
Kalimat itu juga disertai fotonya mengenakan pakaian ala tentara dan memegang senjata.

Ia juga mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan tentara berjalan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Lenna menyebut mereka dengan 'pemimpin sejati dan kuat'.
Pada 21 Februari 2022, presiden Rusia mengakui dua wilayah Donetsk dan Luhansk yang memisahkan diri sebagai wilayah independen.
Dilansir dari Kompas.com, Setelah berbulan-bulan membangun militer di perbatasan dengan Ukraina, Putin kemudian memerintahkan pasukannya untuk memasuki wilayah Donbas.
Tujuannya untuk “melakukan fungsi penjaga perdamaian”, yang dipandang sebagai awal dari sebuah invasi.
Kemudian pada 25 Februari 2022, dilaporkan bahwa pasukan Rusia telah memasuki Ukraina di sepanjang perbatasan timur, selatan, dan utara.
Sejak Rusia bersuara akan perang di Ukraina, mantan ratu kecantikan ini menggalang dukungan bagi negaranya lewat media sosial.
Ini termasuk menyerukan negara-negara barat untuk memotong bank-bank Rusia dari sistem perbankan SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication).
Anastasia juga meminta sesama warga Ukraina untuk menghapus semua rambu-rambu jalan, untuk mempersulit pasukan penyerang Rusia melakukan navigasi di wilayah Ukraina.
"Bongkar rambu-rambu jalan di semua jalan negara.
Musuh memiliki koneksi yang menyedihkan, mereka tidak memiliki orientasi medan.
Mari kita bantu mereka langsung ke neraka.
"Badan Jalan Negara Ukraina meminta semua organisasi jalan, komunitas teritorial, otoritas lokal untuk segera mulai membongkar rambu-rambu jalan di dekatnya," ungkapnya.

Beberapa tahun terakhir, Lenna berbagi foto dirinya dengan perlengkapan militer di arena hutan dan tempat pelatuhan dalam ruangan.
Sekarang dia tampaknya telah menukar peluru plastik dengan peluru timah.
Mantan Miss Grand Ukraina sebelumnya bekerja sebagai model dan manajer hubungan masyarakat di Turki.
Dia juga berbicara lima bahasa dan bekerja sebagai penerjemah.
(TribunTrends.com/Nafis)