Kondisi Menurun dan Alami Radang Sendi, Gorila Tertua Ini Terpaksa Disuntik Mati: Keputusan Sulit
Keputusan terberat diambil staf dokter dan staf Kebun Binatang Atlanta untuk mengakhiri hidup gorila tertua di Atlanta ini
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Amir M
Sang pawang merawat Ndakasi pada tahun 2007 lalu.
Ia mulai merawat gorila itu mulai dari kecil saat penjaga hutan menemukan Nakasi berada di tubuh ibunya yang sudah mati.
Saat itu, Ndakasi masih berusia dua bulan.
Namun belum bisa bertahan hidup sendiri di hutan, Ndakasi kemudian tinggal bersama gorila gunung lain di penangkaran.
Bauma mengaku sedih dan merasa terhormat telah merawat Ndakasi selama ini.

"Suatu kehormatan untuk mendukung dan merawat makhluk yang penuh kasih seperti itu, terutama mengetahui trauma yang diderita Ndakasi di usia yang sangat muda."
"Sifat manis dan kecerdasan Ndakasi yang membantu saya memahami hubungan antara manusia dan Kera Besar dan mengapa kita harus melakukan segala daya untuk melindungi mereka."
"Saya bangga menyebut Ndakasi sebagai teman saya."
"Saya mencintainya seperti anak kecil dan kepribadiannya yang ceria membawa senyum ke wajah saya setiap kali saya berinteraksi dengannya."
"Dia akan dirindukan oleh kita semua di Virunga, tetapi kami selalu bersyukur untuk itu kekayaan yang dibawa Ndakasi ke dalam hidup kami selama berada di Senkwekwe," ujar Bauma.
Tak hanya viral karena photobomb-nya, Ndakasi rupanya juga pernah menjadi selebriti.
Gorila itu sempat tampil di beberapa acara televisi dan film.
Termasuk dalam video dokumenter berjudul Virunga.

Namun photobomb yang dilakukan pada 2019 lalu membuat Ndakasi viral ke seluruh penjuru dunia.
Dalam foto tersebut, Ndakasi berpose bersama seekor gorila betina lainnya, bernama Ndeze.