Kontroversi Kuda Mati di 'The King Of Tears, Lee Bang Won', KBS Minta Maaf: Kami Akan Selidiki
KBS dikecam karena adegan seekor kuda dijerat dengan kawat dan dipaksa jatuh hingga meninggal di syuting drama The King Of Tears, Lee Bang Won.
KAWA mengungkapan hal tersebut lewan akun media sosial resminya.
Asosiasi itu mengatakan, kuda yang mati setelah melakukan adegan dalam drama itu adalah kuda pacuan yang sudah pensiun.
KAWA menuliskan kalimat duka untuk kuda yang diberi nama 'Kkami' dalam unggahannya itu.
"Beristirahatlah dalam damai 'Kkami'."
"'Kami' berlari untuk hiburan manusia dan digunakan sebagai sarana hiburan manusia sampai nafas terakhirnya di bumi."
"Kami mendesak tidak akan ada lagi hewan seperti 'Kkami' dari titik ini ke depan."
"Kami berharap kami dapat berkembang ke masyarakat di mana tidak ada hewan yang disakiti atau dieksploitasi," tulis KAWA dilansir dari Allkpop, Minggu (23/1/2022).
Ternyata tak hanya drama The King of Tears, Lee Bang Won yang mereka anggap telah mengeksploitasi hewan.
Oleh harena itu, mereka meminta untuk menerapkan pedoman media dalam penampilan hewan.
"Termasuk 'Lee Bang Won', banyak film dan drama telah mengeksploitasi hewan sebagai alat peraga produksi mereka."
"Oleh karena itu, kami meminta untuk segera menerapkan pedoman media untuk penampilan hewan di semua konten media," tulisnya.
Saat kontroversi penyalahgunaan hewan meningkat, KBS menyatakan adanya masalah dalam metode syuting kuda.
Mereka berjanji akan menemukan metode syuting lain di masa depan.
"Melalui kecelakaan ini, KBS telah mengkonfirmasi bahwa ada masalah dengan metode syuting kuda."
"Kami akan menemukan cara sehingga metode syuting ini tidak akan digunakan di masa depan."
"Kami akan mencoba mencari cara untuk memastikan keselamatan hewan di berbagai lokasi syuting melalui saran dan kerja sama dari organisasi dan pakar terkait," tulis KBS.
Sementara itu, KAWA menggugat kepala produser 'The King of Tears, Lee Bang Won' atas pelecehan hewan kepada polisi Seoul di distrik Mapo.
(Tribuntrends/ Amr//Nafis)