Mengaku Terbawa Suasana, Giselle Aespa Minta Maaf Setelah Dinilai Rasis Saat Lip Sync Lagu SZA
Giselle Aespa minta maaf setelah tuduhan rasisme, mengaku tidak ada niat menyakiti dan terbawa suasana.
TRIBUNTRENDS.COM - Giselle Aespa minta maaf setelah tuduhan rasisme, mengaku tidak ada niat menyakiti dan terbawa suasana.
Giselle Aespa akhirnya minta maaf atas video yang menunjukkan dirinya lip-syncing cercaan rasial di lagu SZA - Love Galore.
Dia mengaku tidak berniat menyakiti siapapun dan melakukannya karena terbawa suasana.
Hal itu disampaikan Giselle melalui Twitter resmi Aespa pada Senin (25/10/2021).
Baca juga: Susul Aespa & Cha Eunwoo ASTRO, Stray Kids dan THE BOYZ Bakal Ikut Ramaikan Asia Artist Awards 2021
Baca juga: Pencapaian Baru aespa, Belum Genap Sebulan, MV Savage Telah Ditonton 100 Juta Views di YouTube
"Halo, ini GISELLE.
Aku ingin meminta maaf karena mengucapkan kata yang salah dari lirik lagu yang diputar di situs.
Aku tidak berniat melakukannya dengan tujuan apa pun dan terbawa suasana ketika salah satu lagu artis favoritku diputar.
Aku dengan tulus meminta maaf.
Aku akan terus belajar dan lebih sadar akan tindakanku," ungkap Giselle Aespa.
Baca juga: Bikin Bangga MY, aespa Jadi Idol Kpop Petama yang Bakal Tampil di Acara Asia Artist Awards 2021
Baca juga: Kata Para Member Aespa Setelah Sukses dengan Savage hingga Dijuluki Monster Rookies
Sebelumnya, Aespa baru saja merilis video musik untuk lagu Savage pada 5 Oktober 2021 lalu.
Video ini terbilang sukses karena telah ditonton lebih dari 100 juta kali di YouTube.
Di sela-sela penggarapan video musik Savage, para member Aespa tampaknya cukup bersenang-senang.
Hal itu terlihat dari video di belakang layar pembuatan video musik Savage yang diunggah pada 23 Oktober lalu
Namun kontroversi muncul ketika adegan Giselle, Karina, dan Ningning mendengarkan dan melakukan lip sync lagu SZA yang berjudul Love Galore.
Dalam video, terlihat jelas Giselle mengucapkan kata 'nigga' di dalam lirik yang terbilang cukup sensitif.