Breaking News:

Konflik Sahara

Kerugian Besar Yai Mim Sejak Ribut dengan Sahara, dari Pengajar Tasawuf hingga Kehilangan Segalanya

Terungkap kerugian besar yang dialami Yai Mim sejak perseteruan dengan Sahara, dari pengajar tasawuf hingga kehilangan segalanya.

Editor: jonisetiawan
Kolase TribunTrends/YouTube
SAHARA VS YAI MIM - Drama panas antara Yai Mim dan tetangganya, Nurul Sahara. Yai Mim kini ungkap dampak perseteruan dengan Sahara. 

TRIBUNTRENDS.COM - Nama Yai Mim, yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu pengajar filsafat tasawuf di Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, kini tengah berada dalam pusaran konflik panjang yang menyita perhatian publik.

Setelah resmi melaporkan Sahara dan suaminya ke pihak kepolisian, sang kiai akhirnya membuka suara tentang luka dan kerugian besar yang ia alami sejak perseteruan itu pecah. 

Bagi Yai Mim, ini bukan sekadar persoalan pribadi melainkan ujian berat yang mengguncang karier, kehormatan, dan kehidupan spiritualnya.

Dalam pernyataan terbarunya, Yai Mim dengan nada penuh kelelahan mengungkap bahwa dampak dari konflik dengan Sahara tidak hanya bersifat material, tetapi juga immaterial.

Baca juga: Reaksi Emosional Sahara dan Suami Setelah Didatangi Yai Mim: Senyum di Depan, Luka di Dalam

Ia mengaku, banyak aktivitas keagamaan dan sosial yang selama ini menjadi bagian dari pengabdiannya kepada masyarakat harus terganggu akibat polemik tersebut. 

“Ada kerugian ekonomi yang cukup besar karena aktivitas saya di bidang keagamaan dan sosial jadi kacau,” tuturnya lirih.

Namun, ketika ditanya lebih jauh soal kerugian immateriil, Yai Mim memilih untuk tidak mengungkapkan secara rinci.

Dengan suara yang bergetar, ia mengaku terlalu terbawa emosi untuk membicarakannya.

“Kalau saya jelaskan, saya pasti terbawa emosi, bisa menangis,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca, dikutip dari Cumicumi, Rabu (8/10/2025).

Kerugian besar lain yang harus ia tanggung adalah kehilangan profesinya sebagai dosen.

Setelah puluhan tahun mengajar dan membimbing mahasiswa di kampus Islam ternama itu, Yai Mim terpaksa mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pengajar filsafat tasawuf.

“Kalau materiil, saya diberhentikan dan harus mengundurkan diri sebagai pengajar filsafat tasawuf di pascasarjana UIN Malang,” ungkapnya.

YAI MIM VS SAHARA - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi datang temui Yai Mim dan Nurul Sahara yang tengah berseteru.
YAI MIM VS SAHARA - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi datang temui Yai Mim dan Nurul Sahara yang tengah berseteru. (Kompas/Nugraha)

Tak berhenti di situ, beberapa agenda penting keagamaan dan kegiatan pesantren binaannya juga ikut terdampak.

Ia bercerita dengan nada getir bahwa berbagai proyek kerja sama dengan kementerian yang telah lama ia bangun, kini dibatalkan tanpa alasan yang jelas.

“Ada beberapa proyek yang sudah saya bangun dengan kementerian itu dibatalkan.

Saya juga diberhentikan dari seluruh jadwal khatib dan ceramah di Malang. Padahal semua itu sumber rezeki saya,” ujarnya pilu.

Baca juga: Setelah Ribut, Yai Mim Akhirnya Datangi Sahara untuk Minta Maaf: Jangan Direkam Kalau dari Hati

Yai Mim juga mengungkap adanya kerusakan fisik pada sejumlah fasilitas akibat buntut dari konflik ini.

Ia menyebut beberapa barang pribadinya hancur, mulai dari pot, tembok, hingga meja, semuanya rusak.

“Kalau saya sebut satu per satu, banyak sekali. Pot, tembok, meja, semuanya dihancurkan. Itu semua dampak dari pemberitaan Mbak Sahara,” katanya dengan nada getir.

Lebih dari sekadar kehilangan finansial, Yai Mim menegaskan bahwa yang paling menyakitkan adalah rusaknya nama baik dan martabatnya.

“Ini bukan hanya soal kerugian uang, tapi juga harga diri dan kehormatan,” tegasnya.

Sebelumnya, Yai Mim yang dikenal sebagai tokoh keagamaan dan pendidik itu telah resmi melaporkan Sahara dan suaminya ke Polresta Malang Kota atas dugaan pencemaran nama baik.

Laporan itu ditujukan kepada pemilik akun TikTok @saharavibes, yang diduga menjadi sumber awal munculnya polemik.

Selama kurang lebih dua jam menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polresta Malang, Yai Mim hadir didampingi kuasa hukumnya, Agustian Anggi Siagian, serta sejumlah relawan.

Baca juga: Air Mata Seorang Ibu: Anak Dihina Najis oleh Yai Mim, Sahara Tak Kuasa Menahan Emosi

Tak hanya satu laporan, Yai Mim bersama tim hukumnya juga menambahkan dua laporan baru, yang totalnya mencakup tujuh orang terlapor termasuk Sahara, suaminya Mohammad Shofwan, Ketua RT, dan Ketua RW setempat.

Anggota tim kuasa hukum, Fakhruddin Umasugi, mengatakan bahwa jumlah terlapor masih bisa bertambah, tergantung hasil pemeriksaan lebih lanjut.

“Kemungkinan bisa bertambah. Semua tergantung hasil penyelidikan berikutnya,” ujarnya.

Kini, publik menyoroti perjalanan panjang kasus ini antara seorang kiai yang kehilangan martabat dan penghidupan melawan tetangga yang dituding mencemarkan nama baiknya.

Meski badai masih belum reda, Yai Mim menegaskan bahwa ia tidak akan mundur dalam memperjuangkan keadilan dan nama baiknya yang telah ternoda oleh fitnah.

***

(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari TribunSumsel)

Tags:
Yai MimSaharadosen
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved