Breaking News:

Berita Viral

Keteguhan Rossy, Bertahan Tiga Hari di Bawah Reruntuhan dan Siap Kembali Mondok dengan Kaki Baru

Cerita pilu namun memberi semangat, dari santri Rossy, korban reruntuhan musala Ponpes Al Khoziny, kakinya diamputasi namun tetap ingin kembali.

Editor: Sinta Darmastri
YouTube TribunJatim Official
Santri Rossy - Cerita pilu namun memberi semangat, dari santri Rossy, korban reruntuhan musala Ponpes Al Khoziny, kakinya diamputasi namun tetap ingin kembali. 

Selama tiga hari terjebak, Syaiful terus berinteraksi. 

Petugas SAR gabungan berhasil menyuplai oksigen dan makanan untuknya.

"Saya juga sempat akan ditarik. Tapi kaki saya terjepit. Sehingga menunggu dibongkar baru bisa keluar," lanjutnya, menjelaskan perjuangan panjang sebelum akhirnya bisa diselamatkan.

Setibanya di rumah sakit, kondisi kakinya yang terjepit memaksa tim medis mengambil keputusan berat: amputasi

Keluarga Rossy akhirnya menyetujui tindakan tersebut.

Baca juga: Dikebut! Operasi SAR Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: 13 Korban Diduga Masih Tertimbun Reruntuhan Maut

Keikhlasan Sang Ayah: Menganggap Musibah Sebagai Takdir

Selama proses pencarian hingga perawatan, Idrus, ayah dari Syaiful Rossy, terus mendampingi putranya. 

Idrus mengungkapkan rasa syukurnya yang tak terhingga atas keselamatan sang anak.

"Saat tahu kondisi (bangunan roboh) seperti itu, saya sudah pasrah. Saya kira anak saya sudah tidak ada (meninggal). Saya sudah ikhlas atas musibah ini," kata Idrus di sela mendampingi putranya. Ia bahkan sempat tidak percaya saat mendapat kabar bahwa anaknya selamat.

Meskipun harus menerima kenyataan pahit bahwa Rossy kehilangan kaki kanannya, Idrus mengaku sudah ikhlas dan bersyukur melihat kondisi anaknya yang kini membaik.

"Sesekali mengeluh sakit seperti nyeri di kakinya itu. Tapi yang setiap hari dikatakannya, dia pengen dibelikan kaki baru. Mungkin minder dengan kondisi kakinya jika harus bertemu dengan teman-temannya lagi," tambah Idrus, menjelaskan keinginan tulus putranya.

Kendati musibah ini menimpa putranya, Idrus menunjukkan kemuliaan hati. 

Ia menegaskan tidak akan menuntut pihak pondok pesantren. 

Baginya, peristiwa ini adalah ujian dan bagian dari takdir yang harus diterima.

"Saya yakin (semua ini takdir) seperti itu, jadi saya ikhlas. Kami tidak akan menuntut atau sebagainya," tegasnya.

Baca juga: Bukan Hanya Korban Jiwa, Mobil Mercy Ringsek Ditemukan di Reruntuhan Musala Ponpes Al Khoziny

Tags:
Ponpes Al KhozinymusalaSidoarjoamputasi
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved