Terungkap! Daftar Utang Brigadir Esco, dari Rekan Polisi hingga Mertua Sendiri, Briptu Rizka Kaget

TRIBUNTRENDS.COM - Kisah kelam di balik kematian Brigadir Esco Faska Rely masih menyisakan tanda tanya besar. Publik dibuat terperanjat ketika fakta mencengangkan terungkap: tersangka utama dalam kasus pembunuhan ini tak lain adalah istrinya sendiri, seorang polisi wanita bernama Briptu Rizka Sintiyani.

Kasus yang awalnya hanya tampak sebagai tragedi rumah tangga biasa, kini berubah menjadi drama penuh intrik tentang utang, dugaan pengkhianatan, dan misteri yang belum juga terjawab.

Salah satu pengakuan paling mengejutkan datang dari Acim, kakek Brigadir Esco. Ia mengisahkan, seminggu sebelum cucunya ditemukan tewas mengenaskan, Briptu Rizka sempat menelepon pihak bank.

Bukan sekadar urusan administrasi, melainkan sebuah pertanyaan yang menusuk logika: bagaimana status utang jika seorang nasabah meninggal dunia?

“Seminggu sebelum kejadian, Bu Rizka nelepon ke bank. Katanya, kalau suami kita meninggal, apa utang lunas?” ungkap Acim dengan nada getir.

Baca juga: Jejak Dua Sosok Misterius di Rekonstruksi Brigadir Esco, Jasad Disimpan di Kamar Adik Briptu Rizka

Pihak bank, menurut cerita Acim, menyampaikan bahwa bila debitur meninggal dunia, maka utangnya dianggap lunas. 

Jawaban singkat itu seolah memberi titik terang pada teka-teki yang menggantung: apakah benar utang menjadi motif pembunuhan?

Informasi lain menyebutkan, Brigadir Esco menanggung beban utang yang tidak kecil. Angkanya diduga mencapai Rp390 juta.

Meski Acim mengaku tidak tahu persis berapa jumlahnya, kabar itu cukup membuat keluarga semakin curiga bahwa Briptu Rizka mungkin saja punya keterlibatan dalam kematian suaminya.

Namun, kecurigaan itu segera dimentahkan oleh kuasa hukum Rizka, Lalu Armayadi. Ia dengan tegas membantah tudingan bahwa kliennya menelepon bank.

Menurutnya, Rizka tidak pernah melakukan hal tersebut.

Bahkan, kata Armayadi, fakta sebenarnya justru berbalik: Briptu Rizka baru mengetahui besarnya utang suaminya setelah mendengar kabar dari rekan-rekan polisi Brigadir Esco.

“Dia tidak pernah tanya ke bank. Saya kurang tahu kalau itu, tapi yang jelas, utang ke bank gak ada,” tegasnya.

Lebih lanjut, Armayadi menjelaskan bahwa teman-teman Esco yang justru membuka rahasia kelam itu.

Pada hari kedua setelah Esco menghilang, Rizka menanyakan keberadaan suaminya kepada sejumlah rekan sesama polisi.

Dari situlah, terungkap bahwa Esco ternyata memiliki banyak utang yang disembunyikan dari istrinya.

Beberapa di antaranya adalah utang kepada rekan bernama Anam sebesar Rp55 juta, kepada Robi Rp5 juta, bahkan kepada mertuanya sendiri sebesar Rp10 juta.

Tak berhenti di situ, Esco juga berutang di toko-toko sekitar.

“Benar, dari rekan-rekannya, ada Anam, Robi. Itu yang buka sendiri,” kata Armayadi.

Baca juga: Briptu Rizka Menolak Peragakan Adegan Kunci, Misteri Kematian Brigadir Esco Kian Gelap

Ironisnya, ketika mengetahui suaminya memiliki tumpukan utang, Rizka justru tidak menunjukkan reaksi emosional.

Ia tidak marah, tidak panik, bahkan tidak bertanya lebih jauh soal ke mana uang itu mengalir.

“Biasa saja, dia hanya menjalankan rutinitas seperti biasa,” tambah sang pengacara.

Hingga kini, aliran dana dari utang-utang itu masih misterius. Tidak ada yang tahu untuk apa uang sebanyak itu digunakan oleh Brigadir Esco.

Di tengah kabut misteri ini, publik pun terpecah dalam berbagai spekulasi. Ada yang menduga kasus ini dipicu perselingkuhan, isu yang sempat beredar luas.

Namun kabar itu dibantah keras oleh pihak Rizka. Lalu, muncullah teori baru: motif ekonomi. Utang ratusan juta rupiah yang membelit Esco, ditambah pernyataan kakek Acim tentang telepon misterius ke bank, membuat publik kian curiga.

Namun satu hal yang pasti, kepolisian hingga kini belum membuka motif resmi pembunuhan.

Padahal rekonstruksi sudah dilakukan, tersangka sudah ditetapkan, dan bukti-bukti mulai terkuak. Tetapi alasan di balik kematian Brigadir Esco Faska Rely masih terkunci rapat dalam diam aparat.

Esco, yang dikenal sebagai anggota intel di Polsek Sekotong, NTB, ditemukan tak bernyawa pada Minggu, 24 Agustus 2025, setelah hilang kabar sejak Selasa, 19 Agustus 2025.

Sosok yang seharusnya menjaga keamanan publik itu justru menjadi korban tragedi yang melibatkan keluarganya sendiri.

Dan kini, publik menunggu: apakah benar utang ratusan juta menjadi pemicu hilangnya nyawa Brigadir Esco? Ataukah ada rahasia lain yang masih disembunyikan?

***

(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari TribunLampung)