Skandal DPRD Gorontalo
Hidup Wahyudin Moridu Berubah 180 Derajat, Dari DPRD ke Sopir, Ucapan Fatal 'Rampok Uang Negara'
Wahyudin Moridu, anggota DPRD Provinsi Gorontalo resmi dicopot dari jabatannya, terungkap langkahnya usai tak lagi jadi pejabat.
Editor: jonisetiawan
Sopir truk biasanya digaji Rp2–4 juta per bulan dengan jam kerja panjang dan beban berat menjaga keselamatan muatan.
Sementara itu, seorang anggota DPRD menikmati gaji pokok Rp5–7 juta, tunjangan jabatan, fasilitas dinas, hingga jaminan sosial dari negara.
Dunia yang berbeda 180 derajat dan kini Wahyudin harus kembali ke jalanan berdebu, meninggalkan kenyamanan kursi empuk parlemen.
Baca juga: Nestapa Wahyudin Moridu: Curhat Jadi Korban Pemerasan Sebelum Video Rampok Uang Negara Viral
Awal Mula Kejatuhan
Semua ini berawal dari video kontroversial yang viral di media sosial. Dalam rekaman berdurasi singkat, Wahyudin bersama seorang perempuan terlihat santai menyebut perjalanannya ke Makassar menggunakan uang negara.
Bahkan, ia melontarkan kalimat yang dianggap melecehkan masyarakat:
“Hari ini menuju Makassar menggunakan uang negara. Kita rampok aja uang negara ini kan. Kita habiskan aja, biar negara ini makin miskin,” ucapnya sambil tertawa.
Lebih fatal lagi, ia terang-terangan mengakui bahwa perempuan di sampingnya adalah “hugel” atau kekasih gelap yang ikut serta dalam perjalanan dinas.
Ucapan itu sontak memicu kemarahan publik. Bagi masyarakat, pernyataan tersebut bukan hanya arogansi, tetapi juga penghinaan dari seorang pejabat publik yang seharusnya menjaga martabat lembaga legislatif.
Jejak Panjang Kontroversi Wahyudin
Nama Wahyudin bukan kali ini saja terseret dalam pusaran kontroversi. Lahir di Desa Kota Raja, Kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo, tahun 1995, ia dikenal sebagai politisi muda dengan latar belakang keluarga politikus.
Ayahnya, Darwis Moridu, adalah mantan Bupati Boalemo.
Karier politik Wahyudin dimulai di DPRD Kabupaten Boalemo, tempat ia menjabat selama tiga periode. Ia kemudian melompat ke panggung provinsi dan menjadi anggota DPRD Gorontalo periode 2024–2029.
Dari Fraksi PDIP, ia duduk di Komisi I yang membidangi hukum dan pemerintahan.
Namun, catatan kelam pernah menodai perjalanan politiknya. Pada Maret 2020, Wahyudin ditangkap bersama dua anggota DPRD lain di Jakarta dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
Hidup Wahyudin Moridu Berubah 180 Derajat, Dari DPRD ke Sopir, Ucapan Fatal 'Rampok Uang Negara' |
![]() |
---|
Nestapa Wahyudin Moridu: Curhat Jadi Korban Pemerasan Sebelum Video 'Rampok Uang Negara' Viral |
![]() |
---|
Kekayaan Kontroversial Wahyudin Moridu, Gaya Hidup Sang Anggota DPRD Gorontalo Tak Sesuai Dompet |
![]() |
---|
Demi Harga Diri, FT Nekat Viralkan Video Wahyudin Moridu, Anggota DPRD Gorontalo Terancam Dipecat |
![]() |
---|