Berita Viral
Tampang Eka Stia Pembunuh Kakak-Adik di Pesisir Barat, Bocah 8 dan 4 Tahun Tewas Berpelukan
Eka Stia (19), seorang mahasiswa tersangka kasus pembunuhan sadis terhadap sepasang kakak-adik di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Wajah muda Eka Stia (19), seorang mahasiswa, kini menjadi sorotan publik setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan sadis terhadap sepasang kakak-adik di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.
Penetapan ini diumumkan langsung oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Lampung.
Dirreskrimum Polda Lampung, Kombes Pol Indra Hermawan, memastikan bahwa status Eka Stia berubah dari saksi potensial menjadi tersangka.
“Kami menangkap dan menetapkan mahasiswa Eka Stia tersebut pada Jumat (12/9/2025) dari saksi potensial menjadi tersangka,” ujarnya di hadapan awak media saat doorstop di Mapolda Lampung, Senin (15/9/2025).
Baca juga: Suami Pernah Larang, Tapi Istri Nekat: PSK Sidrap Tewas Dihabisi Klien, Open BO Berakhir Duka
Menurut Indra, Eka diringkus saat tengah berada di rumahnya. Penangkapan dilakukan tim gabungan Polda Lampung bersama Sat Reskrim Polres Pesisir Barat.
“Kami mendapatkan informasi bahwa keberadaan tersangka sedang berada di rumahnya, dan kami menangkapnya,” jelasnya.
Dalam proses penyelidikan, polisi bahkan mengerahkan anjing pelacak untuk menemukan jejak barang bukti.
“Kami juga menggunakan anjing pelacak untuk mencari barang bukti dan kemudian melakukan swab di tempat yang diduga disinggahi korban maupun tersangka,” kata Indra.
Selain itu, sejumlah saksi potensial turut dibawa ke RS Bhayangkara untuk menjalani visum et repertum. Polisi juga mendalami kondisi psikologis para saksi melalui pemeriksaan forensik.
Menurut Indra, hal ini penting karena wilayah kejadian tergolong tertutup dan hanya dilalui warga lokal.

Alami Kesulitan
Polda Lampung bersama Polres Pesisir Barat mengakui menghadapi kendala dalam mengungkap kasus pembunuhan kakak-adik di Kabupaten Pesisir Barat lantaran lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) berada di wilayah terpencil.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Lampung, Kombes Pol Indra Hermawan menjelaskan, kesulitan muncul karena TKP berada jauh di area perkebunan.
"Di lokasi tersebut tidak tersedia sinyal handphone, aktivitas masyarakat pun sangat jarang, bahkan CCTV sama sekali tidak ada," ujar Kombes Pol Indra Hermawan, Senin (15/9/2025).
Baca juga: Tragedi Open BO: Wanita Dihabisi Klien MiChat, Suami Korban Menunggu di Luar, Rekaman CCTV Viral
Ia menambahkan, pembunuhan itu berlangsung saat hujan deras mengguyur, sehingga menyulitkan pelacakan karena jejak pelaku hilang.
Selain itu, kondisi TKP yang sudah tidak orisinal turut memperbesar hambatan dalam proses pengungkapan.
Evakuasi dan upaya pencarian di lapangan pun tak lepas dari kendala.
"Langkah yang kami lakukan adalah kembali mendatangi TKP untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.
Hal ini dilakukan guna menghitung jarak tempuh serta waktu tempuh dari satu titik ke titik lainnya," jelasnya.

Tragedi Pesisir Barat: Kakak dan Adik Meninggal Berpelukan
Tragedi memilukan ini bermula pada Rabu malam (14/5/2025), ketika warga Dusun Teba Langgar, Pekon Batu Raja, Kecamatan Pesisir Utara, Pesisir Barat, digemparkan oleh kabar ditemukannya dua bocah dalam kondisi tak bernyawa.
Kedua korban adalah AT (8), bocah laki-laki, dan adiknya KK (4,5). Mereka ditemukan meninggal dunia sekitar 300 meter dari rumahnya.
Yang memilukan, jasad keduanya ditemukan dalam posisi berpelukan seolah masih berusaha melindungi satu sama lain di detik-detik terakhir hidupnya.
Namun, pemandangan itu bercampur ngeri. Kepala kedua korban rusak parah, sementara tangan mereka nyaris putus. Luka-luka di tubuh memperkuat dugaan bahwa kakak-adik ini menjadi korban pembunuhan sadis.
Baca juga: Ratapan Suami, Tak Pernah Sentuh Uang Open BO, Tapi Harus Saksikan Istri Tewas saat Layani Klien
Kapolres Pesisir Barat, AKBP Bestiana, mengungkapkan kronologi awal.
“Jadi, kemarin dua korban ini izin ke orang tuanya untuk cari durian di kebun.
Nah, kemudian hingga sore hari keduanya tidak kunjung pulang ke rumah.
Selanjutnya, orang tua korban bersama warga lainnya melakukan pencarian,” jelasnya, Kamis (15/5/2025).
Pencarian berlanjut hingga malam. Sekitar pukul 22.30 WIB, jasad keduanya ditemukan di tepi jurang perkebunan Dusun Teba Langgar.
“Pada malamnya, pukul 22.30 WIB, di perkebunan tepi jurang Dusun Teba Langgar Pekon Batu Raja keduanya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” ungkap Kapolres.
Peristiwa ini menyisakan duka mendalam sekaligus menimbulkan amarah publik. Bagaimana mungkin dua bocah polos yang hanya berniat mencari durian berakhir menjadi korban kebiadaban?
Dan kini, semua mata tertuju pada sosok Eka Stia, mahasiswa muda yang diduga menjadi dalang di balik tragedi berdarah ini.
***
(TribunTrends/Sebagian artikel tayang di TribunLampung)
Misteri Maut Pohon Aren: Dugaan Pembunuhan di Balik Penemuan Kerangka, Barang Bukti Mengarah ke Yuda |
![]() |
---|
Ratapan Suami, Tak Pernah Sentuh Uang Open BO, Tapi Harus Saksikan Istri Tewas saat Layani Klien |
![]() |
---|
Sejak Yuda Pergi, Ibu Sakit Berbulan-Bulan, Berujung Luka Baru Usai Ditemukan Kerangka di Pohon Aren |
![]() |
---|
Suami Pernah Larang, Tapi Istri Nekat: PSK Sidrap Tewas Dihabisi Klien, Open BO Berakhir Duka |
![]() |
---|
Wanita di Tuban Pura-pura Dibegal, Pukul Kepala Lalu Terkapar di Jalan, Ternyata Terbelit Pinjol |
![]() |
---|