Breaking News:

Lulusan SMK Ingin Kerja di Luar Negeri? Pakai Beasiswa SMK Go Global, Para Siswa Persiapkan Diri

Pemerintah sedang mengadakan program beasiswa SMK Go Global, peluang bisa kerja di luar negeri, para siswa wajib mempersiapkan diri mulai sekarang

Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
ILUSTRASI SISWA SMA - Pemerintah sedang mengadakan program beasiswa SMK Go Global, peluang bisa kerja di luar negeri, para siswa wajib mempersiapkan diri mulai sekarang. Sejumlah Siswa tengah melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2018 di SMAN 1 Jakarta, Senin (9/4/2018). 
Ringkasan Berita:
  • Pemerintah saat ini sedang mengadakan program beasiswa SMK Go Global yang membuka peluang kerja di luar negeri
  • Program ini memberi kesempatan bagi lulusan SMK untuk bersaing secara internasional. 
  • Karena itu, para siswa dianjurkan mulai mempersiapkan diri sejak sekarang.

TRIBUNTRENDS.COM - Pemerintah saat ini tengah menggulirkan program beasiswa SMK Go Global, sebuah terobosan yang membuka peluang bagi lulusan SMK untuk dapat bekerja di luar negeri

Program ini tidak hanya menawarkan kesempatan kerja, tetapi juga menjadi pintu bagi generasi muda Indonesia untuk meningkatkan daya saing di kancah internasional.

Melalui program tersebut, para lulusan SMK diharapkan mampu menunjukkan kemampuan terbaik mereka sekaligus memperoleh pengalaman berharga di dunia industri global.

Karena peluang yang diberikan cukup besar, para siswa dianjurkan untuk mulai mempersiapkan diri sejak sekarang baik dengan memperkuat kompetensi, meningkatkan kemampuan bahasa, maupun memahami syarat-syarat yang diperlukan agar benar-benar siap ketika kesempatan itu datang.

Baca juga: Dibuka Lagi! Beasiswa Arryman 2026, Peluang Kuliah di University of London Gratis, Khusus Ekonomi

Dikutip dari Kompas.com, program beasiswa SMK Go Global yang digagas pemerintah Indonesia mulai menunjukkan progres nyata, dengan tahap persiapan dijadwalkan berlangsung sejak akhir 2025. 

Ilustrasi siswa SMA.
Ilustrasi siswa SMA. (Kompas.com/canva)

Tujuan Beasiswa Go Global

Program ini diharapkan menjadi pintu baru bagi lulusan SMK untuk menembus pasar kerja internasional secara lebih sistematis dan terarah.

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar mengingatkan seluruh sekolah menengah kejuruan agar tidak terlambat menyiapkan diri menghadapi peluang besar ini.

“Dari hulunya mempersiapkan diri dengan baik. Dari hilirnya, penempatan luar negeri kita sedang perkuat negara-negara dan mekanisme serta sistem penempatan yang lebih baik dan cepat,” ucap Muhaimin dalam jumpa pers di Gedung Kemenko PM, Jakarta Pusat, Selasa (18/11/2025).

Pemerintah menargetkan 500.000 WNI dapat diberangkatkan untuk bekerja di luar negeri pada tahun 2026.

Angka ini mencerminkan ambisi besar untuk memperluas kesempatan kerja bagi generasi muda Indonesia.

Menteri P2MI Kerja Sama dengan SMK

Muhaimin menjelaskan bahwa Menteri P2MI Mukhtarudin telah menjalin kerja sama dengan sejumlah SMK yang menyelenggarakan kelas migran, khususnya yang menyiapkan siswanya untuk bekerja di luar negeri.

Kurikulum pada kelas-kelas tersebut didorong untuk memasukkan pembelajaran bahasa asing yang sesuai dengan standar kemampuan minimum yang ditetapkan negara tujuan.

“Sehingga sejak dini, kelas-kelas yang memang dipersiapkan untuk bekerja di luar negeri kita minta untuk mengadopsi standar minimum kapasitas kompetensi bahasa yang disyaratkan,” ujar Muhaimin.

Ia mencontohkan standar persiapan untuk negara Jepang.

“Misalnya kalau ke Jepang, kelas migran SMK jurusan las ke Jepang kelas 1 sudah mengadopsi bahasa Jepang N4 misalnya. 

N4 itu prasyarat kompetensi bekerja di Jepang,” jelasnya.

Kuota 300.000

Menurut Muhaimin, standar kemampuan tersebut harus diterapkan langsung tanpa perlu menunggu penyesuaian kurikulum lainnya agar siswa lebih siap sejak awal.

Program SMK Go Global sendiri merupakan kerja bersama antara Kemenko PM dan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI).

Dari total target 500.000 peserta, terdapat kuota 300.000 lulusan SMK dan 200.000 masyarakat umum yang akan difasilitasi keberangkatannya.

Untuk mendukung kesiapan peserta, pemerintah menyediakan serangkaian pelatihan melalui P2MI Upgrade Capacity, mencakup pelatihan bahasa maupun keterampilan teknis yang dibutuhkan di negara tujuan.

Adapun anggaran yang disiapkan untuk penyelenggaraan program pada tahun 2026 diperkirakan mencapai Rp 15 triliun hingga Rp 25 triliun.

Sebagai langkah awal, sebanyak 500 orang akan diberangkatkan pada Desember 2025 untuk bekerja di Slovakia, Turki, dan Jepang, sekaligus menjadi rombongan perdana dalam implementasi program berskala besar ini.

(TribunTrends.com/Kompas.com)

Tags:
SMKbeasiswaluar negeri
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved