Breaking News:

Kunci Jawaban

Apa Inspirasi Baru yang Guru Dapatkan dari Topik CRT? Kunci Jawaban Topik 4 PMM 2025

Berikut ini kunci jawaban Topik 4 PMM 2025, Apa Inspirasi Baru yang Guru Dapatkan dari Topik CRT?

Freepik
ILUSTRASI GURU 2025 - Berikut ini kunci jawaban Topik 4 PMM 2025, Apa Inspirasi Baru yang Guru Dapatkan dari Topik CRT? 
Ringkasan Berita:
  • Pertanyaan “apa inspirasi baru yang guru dapatkan dari topik CRT?”
  • Berikut ini kunci jawaban Topik 4 PMM 2025.
  • CRT membantu guru untuk mengaitkan materi pelajaran dengan latar budaya siswa. 

TRIBUNTRENDS.COM - Pertanyaan “apa inspirasi baru yang guru dapatkan dari topik CRT?” menjadi salah satu refleksi penting yang muncul di Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Melalui pertanyaan ini, guru diajak untuk menggali pemahaman dan sudut pandang baru setelah mempelajari topik Culturally Responsive Teaching (CRT).

CRT sendiri merupakan salah satu bahasan dalam Buku Ajar Pembelajaran Mendalam dan Asesmen (Umum) karya Dini Asri Kusnia Dewi tahun 2025, tepatnya pada Topik 4.

Baca juga: Hal Pertama Kali yang Harus Diperhatikan Ketika Menulis Surat Resmi adalah, Jawaban PTS Kelas 6 SD

Pendekatan ini menekankan pentingnya budaya, kebiasaan, serta pengalaman hidup peserta didik sebagai landasan utama dalam proses belajar mengajar.

Sejalan dengan pemikiran tersebut, dalam buku Penguatan Profil Pelajar Pancasila Melalui Pendekatan Culturally Responsive Teaching (2025) karya Triyanto dkk, dijelaskan bahwa CRT membantu guru untuk mengaitkan materi pelajaran dengan latar budaya siswa.

Dengan cara ini, guru dapat menciptakan ruang belajar yang lebih inklusif, membangun rasa saling menghargai di antara peserta didik, serta memastikan setiap siswa merasa diakui dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Pendekatan ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar, tetapi juga menjadi jembatan antara nilai-nilai budaya dan pembelajaran modern yang berorientasi pada karakter dan keberagaman.

Kunci jawaban: 

1. Ceritakan apa saja inspirasi, wawasan baru, atau perubahan cara pandang yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari topik ini.

Setelah mempelajari topik Culturally Responsive Teaching (CRT), saya mendapatkan wawasan baru tentang pentingnya mengaitkan pembelajaran dengan latar belakang budaya, nilai, dan pengalaman hidup siswa. 

Saya menyadari bahwa setiap peserta didik membawa identitas dan cara pandang unik yang dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, sosial, dan budaya.

Sebelumnya, saya cenderung fokus pada penyampaian materi secara seragam tanpa terlalu mempertimbangkan konteks budaya siswa. 

Namun setelah memahami konsep CRT, saya menyadari bahwa pembelajaran akan jauh lebih bermakna ketika dikaitkan dengan realitas dan pengalaman siswa. 

Pendekatan ini membantu menciptakan kelas yang inklusif, saling menghargai, dan memberi ruang bagi keberagaman untuk tumbuh secara positif.

Saya juga terinspirasi bahwa guru tidak hanya berperan sebagai penyampai ilmu, tetapi juga sebagai jembatan yang menghubungkan nilai-nilai budaya dengan proses belajar. 

Hal ini memperluas cara pandang saya tentang keberagaman, bukan sebagai perbedaan yang memisahkan, tetapi sebagai kekuatan yang memperkaya proses pembelajaran.

2. Bagaimana pemahaman tersebut berpotensi memengaruhi cara Bapak/Ibu merancang dan melaksanakan pembelajaran di kelas ke depan?

Pemahaman ini akan sangat memengaruhi cara saya merancang dan melaksanakan pembelajaran. Ke depan, saya akan lebih memperhatikan latar belakang sosial dan budaya siswa sebelum merancang kegiatan belajar. 

Saya akan memulai dengan melakukan asesmen sederhana tentang kebiasaan, bahasa, dan nilai-nilai yang hidup di lingkungan siswa agar materi pelajaran dapat dikaitkan dengan konteks yang mereka pahami.

Dalam praktiknya, saya akan menggunakan contoh, cerita, atau kasus yang relevan dengan kehidupan siswa agar pembelajaran terasa dekat dan bermakna. 

Saya juga akan memberikan ruang bagi siswa untuk mengekspresikan identitas budayanya melalui kegiatan seperti presentasi, proyek kolaboratif, atau refleksi pribadi.

Selain itu, saya berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan saling menghargai. 

Saya ingin memastikan bahwa semua siswa merasa diterima tanpa diskriminasi, serta memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif. 

Dengan menerapkan prinsip Culturally Responsive Teaching, saya yakin suasana belajar akan lebih inklusif, kolaboratif, dan membentuk karakter toleran pada peserta didik.

Jawaban alternatif, Guru Sekolah Dasar 

1. Ceritakan apa saja inspirasi, wawasan baru, atau perubahan cara pandang yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari topik ini.

Setelah mempelajari topik Culturally Responsive Teaching (CRT), saya memperoleh wawasan baru bahwa keberagaman budaya di kelas adalah sumber pembelajaran yang sangat berharga. 

Saya menyadari bahwa setiap anak datang ke sekolah dengan latar belakang budaya, bahasa, dan kebiasaan yang berbeda, sehingga cara mereka memahami pelajaran pun tidak sama.

Pendekatan CRT mengubah cara pandang saya dalam melihat perbedaan siswa. Jika dulu saya berusaha menyeragamkan cara belajar agar semua siswa “setara”, kini saya memahami bahwa kesetaraan justru berarti memberi ruang bagi setiap siswa untuk belajar dengan caranya sendiri sesuai nilai dan budaya yang ia miliki.

Saya juga terinspirasi untuk menjadikan kelas sebagai tempat yang aman bagi semua siswa, di mana mereka bisa saling menghargai perbedaan dan merasa diterima apa adanya.

2. Bagaimana pemahaman tersebut berpotensi memengaruhi cara Bapak/Ibu merancang dan melaksanakan pembelajaran di kelas ke depan?

Ke depan, saya akan lebih sadar untuk mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa. 

Misalnya, saat mengajarkan tema lingkungan, saya akan mengajak siswa menceritakan kebiasaan menjaga kebersihan di rumah atau tradisi gotong royong di lingkungan tempat tinggal mereka.

Saya juga akan menyesuaikan kegiatan belajar agar mencerminkan nilai-nilai budaya lokal, seperti kerja sama, sopan santun, dan rasa hormat. 

Selain itu, saya akan memberi kesempatan bagi siswa untuk berbagi cerita tentang kebiasaan atau tradisi keluarganya, sehingga mereka belajar saling menghargai perbedaan sejak dini.

Dengan menerapkan pendekatan CRT, saya yakin suasana kelas akan lebih hangat, inklusif, dan setiap siswa merasa dihargai sebagai individu yang unik.

Jawaban alternatif, Guru Sekolah Menengah Atas (SMA)

1. Ceritakan apa saja inspirasi, wawasan baru, atau perubahan cara pandang yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari topik ini.

Mempelajari Culturally Responsive Teaching (CRT) membuat saya semakin memahami bahwa pembelajaran tidak bisa dipisahkan dari konteks sosial dan budaya siswa. 

Setiap peserta didik membawa latar belakang keluarga, bahasa, dan nilai yang berbeda, yang secara langsung memengaruhi cara mereka belajar dan berinteraksi di kelas.

Saya tersadar bahwa pendekatan yang sensitif terhadap budaya bukan sekadar menambahkan unsur lokal ke dalam pembelajaran, tetapi menciptakan lingkungan belajar yang menghormati identitas siswa. 

Saya melihat bahwa ketika budaya siswa diakui, mereka menjadi lebih percaya diri, aktif berpendapat, dan memiliki rasa memiliki terhadap proses belajar.

2. Bagaimana pemahaman tersebut berpotensi memengaruhi cara Bapak/Ibu merancang dan melaksanakan pembelajaran di kelas ke depan?

Pemahaman ini mendorong saya untuk merancang pembelajaran yang lebih kontekstual dan inklusif. 

Misalnya, dalam pelajaran Bahasa Indonesia, saya akan menggunakan teks atau isu yang dekat dengan realitas sosial-budaya siswa, seperti kearifan lokal, tradisi daerah, atau fenomena masyarakat sekitar.

Saya juga akan menciptakan ruang diskusi yang terbuka agar siswa dari latar belakang budaya berbeda dapat berbagi perspektif tanpa merasa dihakimi. 

Dalam proyek kelas, saya akan menugaskan siswa bekerja lintas kelompok agar mereka belajar menghargai keberagaman.

Selain itu, saya akan terus merefleksikan cara saya berinteraksi dengan siswa, memastikan tidak ada bias atau perlakuan yang tidak adil berdasarkan latar belakang mereka. 

Dengan demikian, pembelajaran akan menjadi lebih relevan, berkeadilan, dan membangun kesadaran multikultural di kalangan siswa.

(TribunTrends.com/Kompas.com/Disempurnakan dengan bantuan AI)

Sumber: Kompas.com
Tags:
kunci jawabanTopik 4PMM
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved