PPG Kemenag 2025
Peta Konsep/Gagasan Apa Saja yang Anda Temukan dari Topik 1 sd 8? Modul Guru Kelas MI PPG Kemenag
Simaklah Modul Profesional Guru Kelas Madrasah Ibtidaiyah (GKMI), bagi para guru madrasah yang tengah mengikuti PPG mulai tanggal 3 September.
Editor: Sinta Darmastri
TRIBUNTRENDS.COM - Bagi para guru madrasah yang tengah mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) Kementerian Agama tahun 2025, mempersiapkan diri dengan baik menjadi langkah penting dalam menciptakan proses pembelajaran yang lebih bermakna.
Salah satu materi utama dalam program ini adalah Modul Profesional Guru Kelas Madrasah Ibtidaiyah (GKMI), yang mulai diberikan sejak tanggal 3 September 2025.
Sebagai bagian dari pendalaman materi, peserta PPG diharuskan menyelesaikan Tugas Mandiri yang disusun berdasarkan kompetensi inti dalam modul tersebut.
Untuk membantu proses belajar, artikel ini menyajikan kunci jawaban Tugas Mandiri Modul Profesional Guru Kelas MI secara lengkap. Jawaban yang disajikan dapat dijadikan acuan untuk memperkuat pemahaman materi, bukan sebagai sarana menyalin langsung.
Tujuan utama dari pelaksanaan PPG Kemenag 2025 adalah untuk membentuk guru profesional yang tidak hanya kompeten di bidang pedagogik, tetapi juga mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang unggul dan berdaya saing tinggi.
TUGAS MANDIRI MODUL PROFESIONAL GURU KELAS MI PPG DALJAB KEMENAG 2025 TOPIK 1 - 8
JAWABAN SOAL NO 1
Peta konsep atau gagasan apa saja yang anda temukan dari Topik 1 sd. Topik 8. Sebutkan kurang lebih 5 gagasan dan mohon dijelaskan dalam satu dua Alinea.
Baca juga: 10 Soal PPG Daljab Modul 1 Topik 3 Teaching at the Right Level TaRL, Lengkap Kunci Jawaban
1. Bahasa Indonesia
Gagasan utama dalam Bahasa Indonesia adalah bagaimana bahasa digunakan sebagai alat komunikasi yang efektif dalam berbagai konteks, baik lisan maupun tulisan.
Ini mencakup keterampilan membaca, menulis, berbicara, dan menyimak.
Selain itu, bahasa juga berperan dalam membentuk pola pikir dan budaya literasi, yang mendukung pengembangan kreativitas serta kemampuan berpikir kritis siswa.
2. PPKn
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) berfokus pada pembentukan karakter kebangsaan melalui pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal ika, dan NKRI.
Salah satu gagasan penting dalam PPKn adalah menanamkan sikap demokratis, toleransi, dan tanggung jawab sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan ini juga bertujuan untuk membangun kesadaran hukum dan hak serta kewajiban warga negara dalam sistem demokrasi
3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
IPA menekankan pentingnya metode ilmiah dalam memahami gejala alam dan menerapkannya untuk menyelesaikan permasalahan di kehidupan sehari-hari.
Konsep utama dalam IPA meliputi pengamatan, eksperimen, serta analisis data untuk menghasilkan pemahaman yang objektif tentang fenomena alam.
Selain itu, IPA juga berperan dalam meningkatkan kesadaran lingkungan dan inovasi teknologi yang berkelanjutan.
4. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
IPS bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang interaksi sosial, sejarah, ekonomi, dan budaya dalam masyarakat.
Salah satu gagasan utamanya adalah bagaimana individu dan kelompok berperan dalam perubahan sosial serta bagaimana faktor geografis dan ekonomi mempengaruhi kehidupan manusia.
Dengan mempelajari IPS, siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan empati dalam menghadapi berbagai permasalahan sosial
Baca juga: Contoh Studi Kasus PPG 2025 tentang Strategi Pembelajaran, Jawaban PPG Daljab 2025
5. Matematika
Matematika berperan sebagai ilmu yang melatih pola pikir logis, sistematis, dan analitis dalam menyelesaikan berbagai permasalahan.
Gagasan utama dalam matematika mencakup konsep bilangan, geometri, aljabar, dan statistika yang diaplikasikan dalam kehidupan nyata.
Selain itu, matematika juga mengajarkan pentingnya ketelitian dan ketekunan dalam menyelesaikan soal serta membuat prediksi berdasarkan data yang ada.
6. Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik menggabungkan berbagai disiplin ilmu dalam satu terna yang relevan dengan kehidupan siswa.
Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterkaitan antara konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan kontekstual.
Salah satu gagasan penting dalam pembelajaran tematik adalah bahwa siswa dapat lebih mudah memahami dan mengaplikasikan pengetahuan secara holistik dibandingkan dengan pendekatan pembelajaran yang terpisah-pisah.
7. Pendidikan Nilai dan Pendidikan Karakter
Pendidikan nilai dan pendidikan karakter bertujuan untuk membangun pribadi yang berintegritas, bertanggung jawab, dan memiliki sikap empati terhadap sesama.
Gagasan utama dalam pendidikan karakter adalah bahwa nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, kerja sama, dan rasa hormat harus ditanamkan melalui keteladanan, pembiasaan, serta refleksi dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan pendidikan karakter yang kuat, siswa akan lebih siap menghadapi tantangan sosial dan dunia kerja.
8. Moderasi Beragama
Moderasi beragama menekankan pentingnya sikap tengah dalam memahami dan mengamalkan ajaran agama, tanpa ekstremisme atau fanatisme yang berlebihan.
Salah satu gagasan utamanya adalah bagaimana agama dapat menjadi perekat dalam kehidupan bermasyarakat, bukan sebagai sumber perpecahan.
Konsep moderasi ini juga mengajarkan pentingnya menghormati perbedaan keyakinan serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan dalam beragama.
JAWABAN SOAL NO 2
Materi/konsep apa saja dalam topik tersebut yang menurut anda menimbulkan miskonsepsi/salah mengerti dari topik 1 sd. Topik 8.
Baca juga: Permasalahan Apa yang Pernah Anda Hadapi? Kunci Jawaban Soal Studi Kasus PPG Daljab
1. Bahasa Indonesia
Salah satu miskonsepsi yang sering terjadi adalah anggapan bahwa bahasa baku hanya digunakan dalam tulisan resmi, padahal dalam komunikasi lisan formal seperti pidato atau diskusi akademik, bahasa baku juga diperlukan.
Selain itu, banyak yang berpikir bahwa sinonim selalu dapat saling menggantikan tanpa memperhatikan konteks penggunaannya, padahal kata-kata yang tampak memiliki arti yang sama bisa memiliki nuansa makna yang berbeda.
2. PPKN
Banyak siswa salah mengartikan bahwa hak lebih penting daripada kewajiban, sehingga mereka sering menuntut hak tanpa memahami tanggung jawab yang menyertainya.
Ada juga pemahaman keliru bahwa demokrasi berarti kebebasan tanpa batas, padahal kebebasan dalam demokrasi tetap dibatasi oleh aturan hukum dan norma sosial agar tidak menimbulkan kekacauan.
3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Miskonsepsi yang sering muncul adalah pemahaman bahwa semua benda yang mengapung pasti ringan dan semua benda yang tenggelam pasti berat, padahal daya apung dipengaruhi oleh massa jenis, bukan sekadar berat benda.
Selain itu, banyak siswa berpikir bahwa perubahan wujud zat seperti mencair atau membeku hanya terjadi karena perubahan suhu, padahal tekanan juga berperan dalam proses tersebut.
4. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Sering muncul anggapan bahwa sejarah hanya tentang menghafal tahun dan peristiwa, padahal sejarah lebih dari itu karena melibatkan analisis sebab-akibat dan pemahaman terhadap konteks sosial, ekonomi, dan politik pada masanya.
Selain itu, banyak siswa menganggap bahwa globalisasi hanya membawa dampak positif, padahal globalisasi juga memiliki dampak negatif seperti hilangnya budaya lokal dan ketimpangan ekonomi
5. Matematika
Sering kali ada miskonsepsi bahwa pembagian selalu menghasilkan bilangan yang lebih kecil, padahal dalam kasus pembagian dengan pecahan, hasilnya bisa lebih besar dari bilangan semula.
Kesalahan pemahaman lainnya adalah anggapan bahwa nol tidak memiliki nilai, padahal nol sangat penting dalam sistem bilangan dan operasi matematika seperti perkalian dan pembagian.
6. Pembelajaran Tematik
Sering terjadi kesalahpahaman bahwa semua mata pelajaran dalam tema harus selalu terintegrasi secara sempurna, padahal dalam praktiknya, tidak semua konsep dalam mata pelajaran dapat dihubungkan dalam satu tema tertentu secara alami.
Selain itu, ada anggapan bahwa pembelajaran tematik tidak memerlukan pendekatan berbasis konsep padahal justru pemahaman konsep sangat penting agar siswa dapat melihat keterkaitan antara berbagai bidang ilmu.
7. Pendidikan Nilai dan Pendidikan Karakter
Sering kali disalahartikan bahwa pembentukan karakter hanya menjadi tanggung jawab sekolah, padahal pembentukan karakter yang efektif harus melibatkan keluarga dan masyarakat secara bersama-sama.
Selain itu, ada anggapan bahwa pendidikan karakter hanya diajarkan melalui teori, padahal karakter lebih efektif dikembangkan melalui keteladanan dan pengalaman langsung dalam kehidupan sehari-hari.
8. Moderasi Beragama
Salah satu miskonsepsi yang sering muncul adalah bahwa moderasi beragama berarti mengurangi komitmen terhadap ajaran agama, padahal moderasi justru menekankan keseimbangan antara keyakinan yang teguh dan sikap toleran terhadap perbedaan.
Ada juga kesalahpahaman bahwa moderasi beragama hanya berlaku untuk agama tertentu, padahal prinsip ini berlaku secara universal untuk menciptakan harmoni dalam masyarakat yang beragam.
===
*) Disclaimer:
Kunci jawaban di atas hanya hanya digunakan sebagai panduan bagi Guru Peserta Pelatihan PPG Daljab Kemenag 2025. Soal bersifat terbuka sehingga memungkinan ada jawaban lainnya.
Demikian Kunci Jawaban Tugas Mandiri Modul Profesional Guru Kelas MI Guru Madrasah PPG Kemenag 2025.
(TribunTrends.com/Tribun Network)
Manakah Perbedaan Sumber Belajar dari Media Pembelajaran? Kunci Jawaban Modul PPP dalam PPG Kemenag |
![]() |
---|
Salah Satu Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir adalah, Kunci Jawaban Pretest Topik 3 PPG Kemenag 2025 |
![]() |
---|
Manakah yang Termasuk Contoh dari Sihir Menurut Islam? Kunci Jawaban Pretest PPG Kemenag 2025 |
![]() |
---|
Apa Perbedaan Utama antara Mukjizat dan Karomah dalam Islam? Kunci Jawaban PPG Kemenag 2025 |
![]() |
---|
Berikut adalah Salah Satu Nama Lain dari Hari Akhir, Kunci Jawaban Pretest Topik 3 PPG Kemenag 2025 |
![]() |
---|