Rumah Ahmad Sahroni Dijarah, Warga Prihatin, Ungkap Sumbangsihnya: Pengajian Setiap Jumat
Warga sekitar rumah Ahmad Sahroni ikut prihatin karena penjarahan kediaman sang politikus. Terungkap kebaikannya selama ini.
Editor: Suli Hanna
TRIBUNTRENDS.COM - Rumah megah milik politikus Partai NasDem, Ahmad Sahroni, di Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, kini tinggal puing dan bayang-bayang masa lalu.
Sabtu (30/8/2025), amukan massa menembus pagar rumah, merangsek masuk ke dalam, menghancurkan properti pribadi, dan menjarah habis isi kediaman legislator yang sempat dijuluki "Crazy Rich Tanjung Priok" itu.
Namun di balik sorotan atas ucapan kontroversialnya, muncul suara berbeda dari warga yang mengenalnya secara langsung.
"Kasihan Juga Ya..." — Suara Ketua RW Tentang Sosok Sahroni
Ketua RW 06 Kelurahan Kebon Bawang, Sugeng Riyanto, angkat bicara.
Ia menyampaikan rasa prihatin atas kerusakan parah yang menimpa rumah Ahmad Sahroni, sekaligus mengingatkan publik tentang kiprah sosial yang telah lama dilakukan oleh Sahroni untuk warga sekitar.
"Ya, kasihan juga ya. Artinya beliau memang tinggal di wilayah RW 04 yang berbatasan dengan RW 06," ujar Sugeng saat ditemui pada Selasa (2/9/2025).
Ia menambahkan, sejak menjabat sebagai anggota DPR RI, Sahroni secara konsisten memberi kontribusi bagi lingkungan sekitar.
Mulai dari distribusi daging kurban saat Iduladha, pembagian paket sembako setiap Lebaran, hingga aksi sosial selama pandemi Covid-19.
"Kalau sumbangsih ya memang dari dia jadi anggota DPR, ya banyak.
Misalkan kegiatan-kegiatan tahunan, kayak Lebaran Haji, itu Bapak Haji Ahmad Sahroni motong kurban dan dibagikan kepada setiap RW mungkin di Kelurahan Kebon Bawang. Hampir setiap tahun ada," ungkap Sugeng.
Tak hanya itu, Sahroni juga diketahui rutin mengadakan kegiatan keagamaan, yang sudah berjalan bertahun-tahun.
"Santunan anak yatim pun berjalan. Pengajian setiap Jumat itu ada," tambah Sugeng.
Dugaan Pelaku dari Luar Wilayah
Meski massa yang menyerbu rumah Sahroni terkesan beringas dan tak terkendali, Sugeng menduga banyak dari mereka bukan warga asli Kebon Bawang.
Ia menyayangkan peristiwa tersebut, terlebih karena eskalasi amarah massa yang meluap menjadi tindakan kriminal.
Penjarahan dan perusakan, menurutnya, bukanlah cara yang patut dilakukan, terlepas dari kekecewaan publik terhadap pernyataan Ahmad Sahroni sebelumnya.
"Nah, ya apapun yang dilakukan, mungkin ucapan, mungkin apa, namanya manusia tuh kadang juga bisa terpeleset dengan ucapan-ucapan itu," katanya.
Rumah Digeruduk, Harta Raib
Peristiwa penyerbuan rumah Ahmad Sahroni terjadi pada Sabtu sore, 30 Agustus 2025.
Ratusan orang, sebagian besar tak dikenal warga setempat, menerobos masuk ke Jalan Swasembada Timur XXII.
Dalam hitungan menit, pagar rumah dirubuhkan, kaca jendela pecah, dan kendaraan mewah yang terparkir di halaman menjadi sasaran amuk massa.
Tak cukup di situ, mereka juga menjarah isi rumah.
Barang-barang elektronik, perabotan rumah tangga, dan bahkan brankas yang berisi uang tunai dilaporkan hilang.
Aksi ini berlangsung brutal dan tidak terkendali, menyisakan kerusakan yang nilainya ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Baca juga: Kemana Ahmad Sahroni dan Uya Kuya saat Rumahnya Dijarah Massa? Mobil dan Barang Mewah Ludes Dirusak

Pernyataan Kontroversial, Sanksi Tegas
Insiden ini tak lepas dari situasi politik yang panas belakangan ini.
Ahmad Sahroni menjadi sasaran kemarahan publik setelah menyampaikan komentar pedas terkait tuntutan pembubaran DPR RI, yang mencuat usai isu kenaikan tunjangan anggota dewan.
Dalam kunjungan kerja ke Polda Sumatera Utara pada Jumat (22/8/2025), ia melontarkan pernyataan yang kemudian menyulut kontroversi nasional:
"Mental manusia yang begitu adalah mental orang tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia. Kenapa? Kita nih memang orang semua pintar semua? Enggak bodoh semua kita," kata Sahroni.
Pernyataan itu viral di media sosial dan menjadi titik balik citra publik Sahroni. Amarah masyarakat meluas, dan berbagai elemen sipil menuntut agar Sahroni dicopot dari jabatannya.
Akhirnya, Partai NasDem mengambil tindakan tegas.
Ahmad Sahroni dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI, dan dinonaktifkan sementara oleh partainya, hingga situasi mereda.
Antara Amal Sosial dan Amarah Kolektif
Kisah Ahmad Sahroni menjadi contoh nyata bagaimana dalam hitungan hari, seseorang bisa bergeser dari dermawan yang dicintai warga menjadi sosok yang dimusuhi publik luas.
Bagi sebagian warga Kebon Bawang, Sahroni adalah sosok yang selama ini hadir dalam bentuk nyata: daging kurban yang dibagikan, santunan anak yatim, pengajian Jumat, dan bantuan di masa krisis.
Namun bagi sebagian besar masyarakat luas yang menyaksikan pernyataannya, ia adalah simbol arogansi wakil rakyat yang gagal membaca rasa sakit dan kemarahan rakyat kecil.
(TribunTrends.com/ TribunJakarta.com/ Disempurnakan dengan bantuan AI)
Izin Main Bola, Remaja yang Jarah Jam Tangan Ahmad Sahroni Tak Pulang-pulang, Tahu-tahu Bawa Jam |
![]() |
---|
Diduga Buat Konten Provokatif Demo, 7 Orang Jadi Tersangka, Polisi: Kami Lakukan Penangkapan |
![]() |
---|
Ahmad Sahroni Dibela Ketua RW, Pelaku Penjarahan Tak Berkutik saat Ditangkap: dari Mana? |
![]() |
---|
Tangis Kompol Cosmas Kaju Gae, Dipecat dari Kepolisian Usai Kasus Rantis Lindas Driver Ojol |
![]() |
---|
Sosok Laras Faizati, Tersangka Buntut Konten Ajakan Bakar Mabes Polri Saat Demo, Pekerjaan Mentereng |
![]() |
---|