Erupsi Gunung Semeru
Kondisi Pengungsi Erupsi Gunung Semeru Memilukan, Kesehatan Anak Terancam, Stok Susu-Popok Menipis
Kondisi para pengungsi erupsi Gunung Semeru di Lumajang mengkawatirkan, kesehatan anak-anak terancam dan stok susu hingga popok menipis
Editor: Nafis Abdulhakim
Tim kesehatan juga harus selalu siaga di area pengungsian sampai waktu yang ditentukan,” ujar Bidan Suryani, petugas kesehatan yang berada di lokasi.
Tim Medis Kerja Keras
Setiap hari, tim medis bersama relawan melakukan pemeriksaan rutin, pengecekan tekanan darah, dan pemberian obat simptomatik kepada warga yang mengalami keluhan.
Prioritas saat ini adalah menjaga stabilitas kesehatan kelompok rentan, termasuk balita, ibu menyusui, dan para lanjut usia.
Pemerintah daerah bersama BPBD Lumajang terus mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasar warga, terutama bagi kelompok rentan yang paling mudah terdampak perubahan cuaca dan kondisi darurat.
Dengan situasi yang diperkirakan belum sepenuhnya stabil, dukungan logistik dan layanan kesehatan menjadi prioritas utama untuk memastikan warga tetap aman selama masa pengungsian.
Erupsi Gunung Semeru sendiri kembali terjadi pada Rabu (19/11/2025) sejak pukul 06.05 WIB.
Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu memuntahkan kolom abu setinggi 600 meter, dengan sebaran mengarah ke tenggara dan selatan.
Pada pukul 14.30 WIB, aktivitas erupsi kembali meningkat bersamaan dengan hujan dan kabut tebal yang menyelimuti wilayah lereng Semeru.
BPBD Lumajang melaporkan bahwa awan panas guguran bergerak hingga 5 kilometer dari puncak, mengarah ke aliran Kali Lanang dan dapat terlihat dari Sumbermujur.
“Awan panas terekam mulai pukul 14.30 WIB. Dua tim sudah kami terjunkan ke lokasi.
Kami mengimbau warga menjauh dari zona bahaya,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Lumajang, Isnugroho.
Di tengah situasi darurat tersebut, satu insiden menimpa sepasang suami istri, Haryono (49) dan Normawati (43), warga Desa Maron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri.
Saat awan panas guguran meluncur, keduanya tengah melintas di Jembatan Besuk Kobokan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Material vulkanik yang menghujam area jembatan bergerak begitu cepat, membuat mereka tak sempat menghindar.
Beruntung, keduanya berhasil dievakuasi meskipun mengalami luka bakar.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/trends/foto/bank/originals/ERUPSI-GUNUNG-SEMERU-Kondisi-terkini.jpg)