Breaking News:

Politik Viral

Drama Utang Whoosh! Purbaya Terjun Langsung ke China, Ngotot Ikut Negosiasi: Biar Gak Rugi-rugi Amat

Menkeu Purbaya menolak diam, akan terbang ke China untuk negosiasi proyek Kereta Cepat Whoosh agar negara tidak rugi-rugi amat.

Editor: jonisetiawan
Kolase TribunTrends/Kompas
UTANG KERETA CEPAT - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa akan terbang ke China untuk negosiasi proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh. 
Ringkasan Berita:
  • Menkeu Purbaya ikut negosiasi utang Whoosh ke China
  • Purbaya tegaskan ia ingin memahami proses dan enggan libatkan APBN
  • Presiden Prabowo ambil alih tanggung jawab penuh atas proyek Whoosh

 

TRIBUNTRENDS.COM - Di tengah ramainya sorotan publik mengenai masa depan pembiayaan megapro­yek Kereta Cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh, sebuah perkembangan penting muncul dari lingkaran pengambil keputusan.

Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, akhirnya buka suara usai Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan keinginannya untuk turut serta dalam perjalanan negosiasi ke China bersama tim Danantara.

Langkah ini menyiratkan betapa krusialnya tahap pembahasan utang proyek tersebut bagi pemerintah.

Baca juga: Drama Mobil Bank Terbakar! Rp 4,6 Miliar Hangus di Tengah Jalan, Purbaya Tanggapi Kecurigaan Publik

Purbaya Ikut Berangkat: “Tentu Masuk di Sana”

Dalam agenda Business Forum di Jakarta, Rabu (19/11/2025), Pandu membenarkan bahwa Purbaya akan bergabung dalam rombongan tim negosiasi ke China.

“Iya dong (ikut). Pak Purbaya kan menkeu, dia tentu akan masuk di sana,” ujar Pandu.

Meski begitu, Pandu menutup rapat informasi mengenai jadwal keberangkatan.

Ia menyebut keputusan waktu keberangkatan berada di tangan Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria.

Sementara itu, perihal apakah pemerintah akan ikut menanggung utang Whoosh dari sisi infrastruktur, Pandu enggan memberi penjelasan lebih jauh.

Ia hanya menegaskan bahwa perkembangan mengenai keterlibatan pemerintah akan dipaparkan pada Jumat pekan ini.

DRAMA KERETA CEPAT - Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Kereta Cepat Whoosh sedang diparkir di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta Timur.
DRAMA KERETA CEPAT - Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Kereta Cepat Whoosh sedang diparkir di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta Timur. (Kompas.com/ Dian Erika)

Purbaya: Ingin Tahu Seluruh Proses, Bukan Hanya Hasil

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa dirinya ingin mengikuti pembahasan negosiasi secara langsung.

Ia menekankan pentingnya memahami seluruh proses, bukan hanya menerima laporan akhir.

Menurutnya, tujuan utama pemerintah adalah mencari keputusan terbaik bagi negara.

“Makanya saya bilang, kalau nanti mereka diskusi di sana, saya ikut. Saya mau lihat, jangan sampai saya rugi-rugi amat.

Tapi kita lihat yang terbaik buat keluarga negara ini,” ujarnya dalam Media Briefing di Kantor Kementerian Keuangan pada Jumat (14/11/2025).

Purbaya menambahkan bahwa pembahasan utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung masih berlangsung dan belum mencapai keputusan final.

Secara pribadi, ia mengaku tidak ingin melibatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam menutup kewajiban tersebut.

“Kalau saya, mending nggak bayar. Tapi itu kan ada kebijakan pemimpin di atas, ya, ini belum putus,” kata Purbaya.

Menkeu Purbaya Yudi Sadewa
UTANG KERETA CEPAT - Menkeu Purbaya Yudi Sadewa akan terbang ke China untuk negosiasi proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh. (Tribunnnews.com | Taufik Ismail)

Prabowo Pasang Badan: “Saya Tanggung Jawab Whoosh Itu Semuanya”

Di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto menunjukkan sikap tegas dan penuh tanggung jawab di tengah polemik yang membayangi proyek kebanggaan nasional ini.

Dalam sambutannya saat peresmian Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta, Selasa (4/11/2025), Prabowo menegaskan bahwa kereta cepat Whoosh adalah proyek negara, dan negara tidak akan lepas tangan.

Baca juga: Purbaya Direshuffle Gegara Tak Mau Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh? Jawaban Gerindra Bikin Geger

“Ramai-ramai soal Kereta Cepat Whoosh, saya tegaskan itu tidak masalah.

Saya tanggung jawab Whoosh itu semuanya. Indonesia negara hebat, sudah saya hitung-hitung, tidak ada masalah. PT KAI tidak usah khawatir,” ucapnya dengan nada penuh keyakinan.

Pernyataan Presiden itu seolah menjadi bentuk komitmen politik dan moral, bahwa proyek Whoosh yang menghubungkan Jakarta dan Bandung bukan sekadar soal utang, tetapi tentang kemajuan dan kemandirian bangsa.

Makna di Balik Whoosh: Lebih dari Sekadar Angka dan Neraca

Prabowo menegaskan bahwa proyek transportasi publik tidak boleh diukur dari sisi keuntungan finansial semata.

Menurutnya, setiap negara maju memiliki sistem transportasi massal yang tidak selalu menghasilkan laba, namun memberikan manfaat sosial dan ekonomi jangka panjang bagi masyarakat.

“Semua transportasi publik di dunia tidak dihitung dari untung-ruginya, tapi dari manfaatnya untuk rakyat,” tegasnya.

Prabowo menilai, keberadaan Whoosh sebagai proyek Public Service Obligation (PSO) adalah bukti nyata tanggung jawab negara dalam menyediakan layanan publik modern dan layak bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ia juga menekankan bahwa sorotan dan kritik terhadap kondisi keuangan proyek ini sebaiknya dilihat dari perspektif pembangunan nasional, bukan semata perhitungan untung-rugi.

***

(TribunTrends)

Tags:
utangPurbayaChinaMenteri Keuangan
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved